33.9 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Hadiri Konferwil XVIII NU Sumut, Gus Yahya: NU Dukung Pemerintah Naikkan Harga BBM

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Konferensi Wilayah (Konferwil) XVIII Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Utara (Sumut) dengan tema “Konsolidasi Nahdlatul Ulama Sumatera Utara menjemput abad kedua menuju kebangkitan baru” digelar di Asrama Haji Medan, Kamis (8/9/2022) hingga Sabtu (10/9/2022).

Pembukaan Konferwil ini berlangsung meriah dengan kehadiran Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf beserta Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf, Wabendum PBNU Ansyari Tambunan sekaligus Bupati Deliserdang, Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak, Forkopinda Sumut, Wagubsu Musa Rajekshah, sesepuh NU Sumut KH Ali Marbun, Pengurus Cabang, Banom serta Warga Nahdiyin di Sumatera Utara.

Acara diawali dengan Pembacaan Alquran kemudian do dipimpin Syekh KH Abdul Baits Nasution LC MA Wakil Rois PWNU Sumut. Misran Sihaloho selaku ketua panitia menyampaikan, Konferwil ini ajang para ulama dan pimpinan pondok pesantren. “Acara ini dihadiri 300 orang termasuk pimpinan pondok pesantren dan Ulama di Sumut,” kata Misran, Jumat (9/9).

Sementara Pj Rois PWNU Sumatera Utara Dr KH Abdul Hamid Ritonga MA mengucapkan selamat datang pada para undangan dan mohon maaf atas segala kekurangan dalam Konferwil ini. Sedangkan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeckshah mengaku merasa sangat penting dengan kehadiran ulama dalam proses pembangunan di Sumut untuk memberikan masukan dan nasihat.

“Dalam membentuk sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa di Sumatera Utara perlu peran warga Nahdlatul Ulama sehingga dapat mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil alamin,” ujar Wagubsu yang biasa dipanggil Ijeck ini.

KH Yahya Cholil Staquf dalam paparannya mengatakan, Nadhalatul Ulama perwujudan peran penting ulama di tengah-tengah umat dan untuk mendapat keselamatan dalam mempertanggungjawabkan sanad, karena ulama merupakan gudang dan pintu ilmu. “Nahdlatul Ulama ikut dalam membentuk Republik Indonesia, sehingga kita wajib mempertahankan dan merawat bangsa ini di tengah kesulitan ekonomi dan membantu negara ini tetap utuh,” ujarnya.

Terkait kenaikan harga BBM, NU mendukung pemerintah menyesuaikannya. “NU Mendukung penuh pemerintah terkait kenaikan BBM dan Kapolri, dalam menghadapi masalah yang di hadapi saat ini,” tambahnya. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Konferensi Wilayah (Konferwil) XVIII Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Utara (Sumut) dengan tema “Konsolidasi Nahdlatul Ulama Sumatera Utara menjemput abad kedua menuju kebangkitan baru” digelar di Asrama Haji Medan, Kamis (8/9/2022) hingga Sabtu (10/9/2022).

Pembukaan Konferwil ini berlangsung meriah dengan kehadiran Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf beserta Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf, Wabendum PBNU Ansyari Tambunan sekaligus Bupati Deliserdang, Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak, Forkopinda Sumut, Wagubsu Musa Rajekshah, sesepuh NU Sumut KH Ali Marbun, Pengurus Cabang, Banom serta Warga Nahdiyin di Sumatera Utara.

Acara diawali dengan Pembacaan Alquran kemudian do dipimpin Syekh KH Abdul Baits Nasution LC MA Wakil Rois PWNU Sumut. Misran Sihaloho selaku ketua panitia menyampaikan, Konferwil ini ajang para ulama dan pimpinan pondok pesantren. “Acara ini dihadiri 300 orang termasuk pimpinan pondok pesantren dan Ulama di Sumut,” kata Misran, Jumat (9/9).

Sementara Pj Rois PWNU Sumatera Utara Dr KH Abdul Hamid Ritonga MA mengucapkan selamat datang pada para undangan dan mohon maaf atas segala kekurangan dalam Konferwil ini. Sedangkan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeckshah mengaku merasa sangat penting dengan kehadiran ulama dalam proses pembangunan di Sumut untuk memberikan masukan dan nasihat.

“Dalam membentuk sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa di Sumatera Utara perlu peran warga Nahdlatul Ulama sehingga dapat mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil alamin,” ujar Wagubsu yang biasa dipanggil Ijeck ini.

KH Yahya Cholil Staquf dalam paparannya mengatakan, Nadhalatul Ulama perwujudan peran penting ulama di tengah-tengah umat dan untuk mendapat keselamatan dalam mempertanggungjawabkan sanad, karena ulama merupakan gudang dan pintu ilmu. “Nahdlatul Ulama ikut dalam membentuk Republik Indonesia, sehingga kita wajib mempertahankan dan merawat bangsa ini di tengah kesulitan ekonomi dan membantu negara ini tetap utuh,” ujarnya.

Terkait kenaikan harga BBM, NU mendukung pemerintah menyesuaikannya. “NU Mendukung penuh pemerintah terkait kenaikan BBM dan Kapolri, dalam menghadapi masalah yang di hadapi saat ini,” tambahnya. (rel/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/