25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Korupsi Museum ‘Bayangi’ Sukran Tanjung

Sebut Nama Akbar Tandjung

Sebagaimana telah diberitakan, Sukran Tanjung segera memimpin roda pemerintahan di Tapteng sebagai pelaksana tugas (Plt) bupati, menyusul ditahannya Bupati Raja Bonaran Situmeang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (6/10). Hal ini sesuai ketentuan pasal 65 dan pasal 66 UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagai pengganti UU Nomor 32 Tahun 2004.

Sementara itu, dalam pemeriksaan di KPK kasus dugaan suap Bonaran Situmeang, nama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tandjung ikut disebut-sebut. Pengacara Bonaran, Tommy Sihotang, mengatakan, saat menjalani pemeriksaan di hadapan penyidik KPK, kliennya menerangkan soal Akbar Tandjung.

“Yang dikatakan Bonaran adalah Akbar Tandjung bilang ‘Kalau kamu mau didukung Golkar, tolong nih si Sukran Jamilan Tanjung jadi wakilmu’,” kata Tommy menirukan Bonaran di gedung KPK, Senin, 6 Oktober 2014. Sukran yang akhirnya menjadi pasangan wakil bupati Bonaran itu disebut-sebut sebagai sepupu Akbar Tandjung. “Satu marga dengan Akbar, maka datang rekomendasi dari Golkar.”

Karena itu, dia mengatakan keterangan Bonaran tersebut tak ada kaitannya dengan suap kepada Akil. Ketika ditanya apakah kliennya dijebak Akbar Tandjung, Tommy hanya berujar, “Saya tidak mau katakan itu, bisa kalian simpulkan sendiri.”

Bonaran mengakui pernah bertemu Akbar Tandjung. Namun dia tak mau menjelaskan agenda pertemuan tersebut. “Saya tidak pernah ketemu Akil Mochtar, kalau Akbar Tandjung saya pernah,” kata Bupati Tapanuli Tengah itu.

Seusai diperiksa sebagai saksi untuk Akil pada Januari lalu, Bonaran yang pernah menjadi pengacara terpidana KPK Anggodo Widjojo itu mengklaim tak terlibat soal dugaan suap pilkada Tapanuli Tengah di MK. Bonaran mengaku tak berhubungan dengan Akil dan tak pernah bertemu. Ia malah menyebutkan wakilnya, Sukran, yang pernah bertemu dengan Akil. Sukran, menurut Bonaran, pernah bertelepon dan menemui Akil.(put/adz/val/tom)

Sebut Nama Akbar Tandjung

Sebagaimana telah diberitakan, Sukran Tanjung segera memimpin roda pemerintahan di Tapteng sebagai pelaksana tugas (Plt) bupati, menyusul ditahannya Bupati Raja Bonaran Situmeang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (6/10). Hal ini sesuai ketentuan pasal 65 dan pasal 66 UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagai pengganti UU Nomor 32 Tahun 2004.

Sementara itu, dalam pemeriksaan di KPK kasus dugaan suap Bonaran Situmeang, nama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tandjung ikut disebut-sebut. Pengacara Bonaran, Tommy Sihotang, mengatakan, saat menjalani pemeriksaan di hadapan penyidik KPK, kliennya menerangkan soal Akbar Tandjung.

“Yang dikatakan Bonaran adalah Akbar Tandjung bilang ‘Kalau kamu mau didukung Golkar, tolong nih si Sukran Jamilan Tanjung jadi wakilmu’,” kata Tommy menirukan Bonaran di gedung KPK, Senin, 6 Oktober 2014. Sukran yang akhirnya menjadi pasangan wakil bupati Bonaran itu disebut-sebut sebagai sepupu Akbar Tandjung. “Satu marga dengan Akbar, maka datang rekomendasi dari Golkar.”

Karena itu, dia mengatakan keterangan Bonaran tersebut tak ada kaitannya dengan suap kepada Akil. Ketika ditanya apakah kliennya dijebak Akbar Tandjung, Tommy hanya berujar, “Saya tidak mau katakan itu, bisa kalian simpulkan sendiri.”

Bonaran mengakui pernah bertemu Akbar Tandjung. Namun dia tak mau menjelaskan agenda pertemuan tersebut. “Saya tidak pernah ketemu Akil Mochtar, kalau Akbar Tandjung saya pernah,” kata Bupati Tapanuli Tengah itu.

Seusai diperiksa sebagai saksi untuk Akil pada Januari lalu, Bonaran yang pernah menjadi pengacara terpidana KPK Anggodo Widjojo itu mengklaim tak terlibat soal dugaan suap pilkada Tapanuli Tengah di MK. Bonaran mengaku tak berhubungan dengan Akil dan tak pernah bertemu. Ia malah menyebutkan wakilnya, Sukran, yang pernah bertemu dengan Akil. Sukran, menurut Bonaran, pernah bertelepon dan menemui Akil.(put/adz/val/tom)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/