29 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Sinabung Marathon Erupsi

Foto: Metro Karo/SMG Debu menyelimuti Berastagi-Karo, pascaerupsi Gunung Sinabung beberapa hari terakhir.
Foto: Metro Karo/SMG
Debu menyelimuti Berastagi-Karo, pascaerupsi Gunung Sinabung beberapa hari terakhir.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung terus memuntahkan material. Beberapa kawasan diselimuti debu vulkanik. Bak marathon, Sinabung hingga pukul 23.14 WIB tadi malam masih terus saja erupsi.

Sebelumnya, pantauan Sumut Pos Grup pada pukul 23.03 WIB ketebalan debu vulkanik di atas aspal mendekati 3 cm. Jarak pandang antarkendaraan yang melintas hanya sekitar 5 m. Hingga berita ini dikirimkan, tidak terlihat petugas yang berkompeten untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Pengakuan warga, tidak ada informasi berupa imbauan ataupun pengumuman secara langsung baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo ataupun Satgas Penanganan Bencana Erupsi Sinabung tentang info terkini. Apakah kondisi Sinabung telah membahayakan, ataupun masih biasa-biasa saja.

Catatan Sumut Pos Grup, awan panas guguran kembali dimuntahkan Sinabung, Rabu (8/10) sekira pukul 20.40 WIB dengan jarak luncur awan panas sejauh 4 km dan ketinggian kolom debu 3 km. Selang 35 menit atau pada pukul 21.15 WIB awan panas guguran kembali di luncurkan Sinabung dengan jarak luncur dan ketinggian kolom debu yang sama dengan sebelumnya. Sekitar pukul 19. 30 WIB, Sinabung juga tercatat memuntahkan materialnya.

“Aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi sehingga potensi terjadinya letusan dan luncuran awan panas masih tinggi. Penanganan darurat Gunung Sinabung masih terus dilakukan. Kondisi penanganan pengungsi pada Rabu tgl 8 Oktober 2014,” sebut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB saat dikonfirmasi, tadi malam.

Dia menjelaskan Status Sinabung Siaga di Level III. “Hingga malam ini (kemarin,Red) telah terjadi 4 kali awan panas guguran dari puncak pada pukul 00.45 sejauh 3.000 m ke arah Selatan, pukul 12.42 jarak luncur sejauh 3.000 m ke arah Selatan dan tinggi kolom 1.500 m, pukul 17.11 jarak luncur sejauh 2.500 m ke arah Selatan dan tinggi kolom 1.000 m, pukul 17.30 jarak luncur sejauh 1.500 m ke arah Selatan, arah angin ke Timur,” urainya.

Gempa hybrid pun masih tinggi dan tremor masih menerus. Ini menujukkan bahwa potensi letusan masih berpeluang terjadi. Masyarakat diimbau tidak berativitas pada 5 km ke arah Tenggara dan Selatan dari puncak. Pada arah lain masyarakat dilarang dalam radius 3 km dari puncak. “Jumlah pengungsi 3.287 jiwa, 1.019 Kepala keluarga di 16 titik pengungsian,” ungkap Sutopo.

Foto: Metro Karo/SMG Debu menyelimuti Berastagi-Karo, pascaerupsi Gunung Sinabung beberapa hari terakhir.
Foto: Metro Karo/SMG
Debu menyelimuti Berastagi-Karo, pascaerupsi Gunung Sinabung beberapa hari terakhir.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung terus memuntahkan material. Beberapa kawasan diselimuti debu vulkanik. Bak marathon, Sinabung hingga pukul 23.14 WIB tadi malam masih terus saja erupsi.

Sebelumnya, pantauan Sumut Pos Grup pada pukul 23.03 WIB ketebalan debu vulkanik di atas aspal mendekati 3 cm. Jarak pandang antarkendaraan yang melintas hanya sekitar 5 m. Hingga berita ini dikirimkan, tidak terlihat petugas yang berkompeten untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Pengakuan warga, tidak ada informasi berupa imbauan ataupun pengumuman secara langsung baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo ataupun Satgas Penanganan Bencana Erupsi Sinabung tentang info terkini. Apakah kondisi Sinabung telah membahayakan, ataupun masih biasa-biasa saja.

Catatan Sumut Pos Grup, awan panas guguran kembali dimuntahkan Sinabung, Rabu (8/10) sekira pukul 20.40 WIB dengan jarak luncur awan panas sejauh 4 km dan ketinggian kolom debu 3 km. Selang 35 menit atau pada pukul 21.15 WIB awan panas guguran kembali di luncurkan Sinabung dengan jarak luncur dan ketinggian kolom debu yang sama dengan sebelumnya. Sekitar pukul 19. 30 WIB, Sinabung juga tercatat memuntahkan materialnya.

“Aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi sehingga potensi terjadinya letusan dan luncuran awan panas masih tinggi. Penanganan darurat Gunung Sinabung masih terus dilakukan. Kondisi penanganan pengungsi pada Rabu tgl 8 Oktober 2014,” sebut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB saat dikonfirmasi, tadi malam.

Dia menjelaskan Status Sinabung Siaga di Level III. “Hingga malam ini (kemarin,Red) telah terjadi 4 kali awan panas guguran dari puncak pada pukul 00.45 sejauh 3.000 m ke arah Selatan, pukul 12.42 jarak luncur sejauh 3.000 m ke arah Selatan dan tinggi kolom 1.500 m, pukul 17.11 jarak luncur sejauh 2.500 m ke arah Selatan dan tinggi kolom 1.000 m, pukul 17.30 jarak luncur sejauh 1.500 m ke arah Selatan, arah angin ke Timur,” urainya.

Gempa hybrid pun masih tinggi dan tremor masih menerus. Ini menujukkan bahwa potensi letusan masih berpeluang terjadi. Masyarakat diimbau tidak berativitas pada 5 km ke arah Tenggara dan Selatan dari puncak. Pada arah lain masyarakat dilarang dalam radius 3 km dari puncak. “Jumlah pengungsi 3.287 jiwa, 1.019 Kepala keluarga di 16 titik pengungsian,” ungkap Sutopo.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/