25.4 C
Medan
Monday, April 29, 2024

SKD CASN Kabupaten Nias Diikuti 2.758 Pelamar, Ujian Mulai 12-17 November

ADIELI LAOLI/SUMUT POS
Efori Telaumbanua, Kabid P3I BKD Kabupaten Nias

NIAS, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 2.758 pelamar Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di Kabupaten Nias, bakal mengikuti ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) selama 6 hari berturut-turut, sejak 12 hingga 17 November 2018 mendatang. Ujian ini digelar dalam satu ruangan di Lantai III Kantor Bupati Nias, Jalan Plud Binaka, Kilometer 9, Ononamolo Lot 1, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Nias.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Nias Marulam Sianturi, melalui Kabid Perencanaan Pengadaan Pembinaan dan Informasi (P3I), Efori Telaumbanua menjelaskan, pelaksanaan ujian SKD ini, akan dibagi dalam 5 sesi dalam satu hari. Setiap sesi diikuti 100 orang peserta dalam satu ruangan.

“Senin (12/11) sampai Kamis (15/11), peserta akan dibagi dalam 5 sesi. Sementara untuk Jumat (16/11) hanya 4 sesi. Dan sisanya akan ujian pada hari terakhir, yakni pada Sabtu (17/11),” papar Efori, Rabu (7/11) lalu.

Lebih lanjut Efori mengatakan, pada saat ujian nanti, para pelamar cukup membawa KTP dan kartu ujian. Dan hasil ujian SKD setiap sesinya, akan langsung dicetak dan ditempel di papan pengumuman. “Selain di-monitor masing-masing para pelamar, juga bisa langsung melihat hasil ujiannya di papan pengumuman,” jelasnya.

Dia juga membeberkan, dari sekian ribu pelamar, khusus formasi tenaga kesehatan dokter spesialis dan dokter umum, sepi pelamar. “Untuk formasi dokter spesialis dan dokter umum kuotanya ada 15 kursi, namun yang melamar hanya satu orang. Kalau untuk keseluruhan yang telah disetujui Kemen PAN RB, ada sebanyak 198 orang dari semua formasi,” kata Efori.

Mengatasi kekosongan pelamar dari formasi dokter, pihaknya akan mengusulkan kepada Kemen PAN RB, agar bisa diisi dengan jurusan lain. “Kami akan surati Kemen PAN RB, agar kuota formasi dokter diganti dengan jurusan yang lain,” ungkap Efori lagi.

Menurut Efori, ada 6 daerah di Sumut yang melaksanakan ujian CASN secara mandiri, yakni Kabupaten Nias, Tapanuli Tengah, Toba Samosir, Pakpak Bharat, Kota Sibolga, dan Pemprov Sumut. “Kami satu-satunya daerah di Kepulauan Nias yang mampu melaksanakan ujian CASN ini secara mandiri. Karena biaya akomodasi, transportasi pengawasan, hingga biaya sewa computer assisted test (CAT) telah tertampung di APBD 2018,” bebernya.

Efori berpesan kepada para pelamar, agar benar-benar mempersiapkan diri, mengingat hasil pelaksanaan ujian CASN di beberapa daerah berdasarkan passing grade BKN sangat minim. “Kami berharap, pelamar di Nias banyak yang lulus. Kalau kesiapan alat akan dirakit teknisi dari BKN pada Jumat (9/11) dan Sabtu (10/11) ini, saya rasa tidak ada kendala,” katanya lagi.

Terpisah, Yarni, seorang pelamar mengaku cemas karena banyaknya teman-teman senasib yang gagal pada ujian SKD di daerah lain. Dia berharap, passing grade BKN bisa diturunkan.

“Kalau persiapan, saya pelajari dari buku soal-soal CPNS, dan juga dari aplikasi CAT CPNS. Saya cemas, takut enggak lulus. Maunya BKN menurunkan passing grade-nya. Dengar dari teman-teman yang sudah selesai ujian, waktu pengerjaan soal terlalu singkat. Kalau bisa waktunya ditambahlah,” harapnya, yang mengaku melamar formasi guru. (mag-5/saz)

ADIELI LAOLI/SUMUT POS
Efori Telaumbanua, Kabid P3I BKD Kabupaten Nias

NIAS, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 2.758 pelamar Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di Kabupaten Nias, bakal mengikuti ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) selama 6 hari berturut-turut, sejak 12 hingga 17 November 2018 mendatang. Ujian ini digelar dalam satu ruangan di Lantai III Kantor Bupati Nias, Jalan Plud Binaka, Kilometer 9, Ononamolo Lot 1, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Nias.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Nias Marulam Sianturi, melalui Kabid Perencanaan Pengadaan Pembinaan dan Informasi (P3I), Efori Telaumbanua menjelaskan, pelaksanaan ujian SKD ini, akan dibagi dalam 5 sesi dalam satu hari. Setiap sesi diikuti 100 orang peserta dalam satu ruangan.

“Senin (12/11) sampai Kamis (15/11), peserta akan dibagi dalam 5 sesi. Sementara untuk Jumat (16/11) hanya 4 sesi. Dan sisanya akan ujian pada hari terakhir, yakni pada Sabtu (17/11),” papar Efori, Rabu (7/11) lalu.

Lebih lanjut Efori mengatakan, pada saat ujian nanti, para pelamar cukup membawa KTP dan kartu ujian. Dan hasil ujian SKD setiap sesinya, akan langsung dicetak dan ditempel di papan pengumuman. “Selain di-monitor masing-masing para pelamar, juga bisa langsung melihat hasil ujiannya di papan pengumuman,” jelasnya.

Dia juga membeberkan, dari sekian ribu pelamar, khusus formasi tenaga kesehatan dokter spesialis dan dokter umum, sepi pelamar. “Untuk formasi dokter spesialis dan dokter umum kuotanya ada 15 kursi, namun yang melamar hanya satu orang. Kalau untuk keseluruhan yang telah disetujui Kemen PAN RB, ada sebanyak 198 orang dari semua formasi,” kata Efori.

Mengatasi kekosongan pelamar dari formasi dokter, pihaknya akan mengusulkan kepada Kemen PAN RB, agar bisa diisi dengan jurusan lain. “Kami akan surati Kemen PAN RB, agar kuota formasi dokter diganti dengan jurusan yang lain,” ungkap Efori lagi.

Menurut Efori, ada 6 daerah di Sumut yang melaksanakan ujian CASN secara mandiri, yakni Kabupaten Nias, Tapanuli Tengah, Toba Samosir, Pakpak Bharat, Kota Sibolga, dan Pemprov Sumut. “Kami satu-satunya daerah di Kepulauan Nias yang mampu melaksanakan ujian CASN ini secara mandiri. Karena biaya akomodasi, transportasi pengawasan, hingga biaya sewa computer assisted test (CAT) telah tertampung di APBD 2018,” bebernya.

Efori berpesan kepada para pelamar, agar benar-benar mempersiapkan diri, mengingat hasil pelaksanaan ujian CASN di beberapa daerah berdasarkan passing grade BKN sangat minim. “Kami berharap, pelamar di Nias banyak yang lulus. Kalau kesiapan alat akan dirakit teknisi dari BKN pada Jumat (9/11) dan Sabtu (10/11) ini, saya rasa tidak ada kendala,” katanya lagi.

Terpisah, Yarni, seorang pelamar mengaku cemas karena banyaknya teman-teman senasib yang gagal pada ujian SKD di daerah lain. Dia berharap, passing grade BKN bisa diturunkan.

“Kalau persiapan, saya pelajari dari buku soal-soal CPNS, dan juga dari aplikasi CAT CPNS. Saya cemas, takut enggak lulus. Maunya BKN menurunkan passing grade-nya. Dengar dari teman-teman yang sudah selesai ujian, waktu pengerjaan soal terlalu singkat. Kalau bisa waktunya ditambahlah,” harapnya, yang mengaku melamar formasi guru. (mag-5/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/