LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam melakukan demo di Jalan Harapan Makmur, Dusun III, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang pada Kamis (8/12), sekira pukul 09.00 WIB.
Dalam aksinya ratusan warga menuntut agar Jalan Harapan Makmur yang menghubungkan Dusun XVI BSP, Dusun VI Siborongborong serta Dusun III Kampung Baru tidak ditutup.
“Kami minta Jalan Harapan Makmur tidak ditutup, melainkan dibuat terowongan,” bilang Ketua Karang Taruna Desa Pasar Melintang, Indra Silaban.
Selain itu ratusan warga juga menuntut Jalan Pembangunan, Dusun XIII, Kampung Kristen, Desa Pasar Melintang agar dibuatkan jalan samping (front tage).
“Kami minta di Jalan Pembangunan dibuat jalan samping dengan lebar dua meter dan panjang 50 meter,” teriak Indra Silaban disambut teriakan warga. Dalam aksinya ratusan warga juga mengancam jika tuntutan tidak dipenuhi maka warga akan menghentikan pembangunan jalan tol Kualanamu-Tebing Tinggi.
Ditantang Tempuh Jalur Hukum
Setelah melakukan demo lokasi pembangunan jalan tol Kualanamu-Tebingtinggi di Jalan Harapan Makmur, Dusun III, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam, ratusan warga Desa Pasar Melintang melanjutkan aksinya ke kantor PT. Waskita Karya di Jalan Umum Galang-Lubuk Pakam, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam.
Dengan mengendarai ratusan sepeda motor dan becak motor (betor) ratusan warga ini tiba di Kantor PT. Waskita Karya. Namun warga harus kecewa karena pintu gerbang kantor PT. Waskita Karya tertutup.
Namun begitu, warga tak lantas putus asa. Mereka berteriak sembari menggoyang pagar agar pintu gerbang dibuka. Hasilnya, akhirnya perwakilan PT. Waskita Karya dan PT.Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT) bersedia menerima sepuluh orang perwakilan warga, diantaranya Kepala Desa Pasar Melintang David Sagala, Ketua Karang Taruna Desa Pasar Melintang, Indra Silaban serta para kepala dusun, tokoh masyarakat dan beberapa oranng warga di ruang rapat PT. Waskita Karya.
Dalam pertemuan itu, perwakilan warga menyampaikan tuntutannya, diantaranya, mereka meminta agar Jalan Harapan Makmur tidak ditutup, melainkan dibuatkan terowongan. Demikian juga dengan Jalan Pembangunan, yang oleh warga diminta untuk dibuatkan jalan samping.
Selain itu warga juga mengingatkan pihak PT Waskita Karya, bahwa berdasar pada hasil pertemuan pada 1 Mei 2016 di Kantor PT. Waskita Karya, disetujui jika PT. Waskita Karya sebagai pihak pembangun jalan tol Kualanamu-Tebingtinggi akan memperbaiki rumah rusak (retak) yang diakibatkan pembangunan jalan tol. “Tak satu pun tuntutan warga yang sesuai dengan pertemuan 1 Mei 2016 dipenuhi oleh PT Waskita Karya, meski warga sudah sering menyampaikan permohonan,” tegas Indra Silaban.