27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Pembunuhan Ketua SPSI Diduga Berencana

Polisi Temukan 16 Bom Molotov di TKP

LABUHANBATU-Pembunuhan Ketua DPC SPSI Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) Halomoan Siregar (45) alias Lomo di halaman Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Sumber Tani Agung (STA) Desa Sabungan Kecamata Silangkitangn, Selasa (8/1) kemarin diduga berencana.

Diduga berencana karena di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan 16 botol bom Molotov.
Informasi yang diperoleh Sumut Pos menyebutkan, usai terjadi pembunuhan sadis tersebut, pihak kepolisian mengamankan sedikitnya 16 botol bekas kemasan minuman keras yang sudah diisi dengan bensin serta diberi sumbu ditutup botolnya yang dapat dijadikan sebagai bom molotov. Bom molotov tersebut dikemas di dalam kotak bekas salah satu air mineral.

Selain itu, kata sumber yang minta namanya untuk tidak dituliskan, pihak aparat kepolisian juga menyita sejumlah tojok (alat mengait buah sawit-red), batu kerikil besar serta potongan kayu dan papan yang diperoleh disekitar lokasi pembantaian.
Terlebih, sedikitnya sekitar 40-an dari 82 orang oknum sebagai tenaga bongkar muat yang memang tergabung di SPSI sudah menunggu di luar pintu gerbang PMKS STA yang jaraknya sekitar 50-an meter dari pos sekuriti.

“Kayaknya memang tewasnya dia (Lomo yang baru sehari dikukuhkan sebelum dibunuh-red) sudah direncanakan, karena kenapa ada di lokasi bom molotop,” kata sumber.

Kasubbag Humas Polres Labuhanbatu AKP MT Aritonang maupun Kasat Intelkam AKP Mizart membantah pembunuhan Lomo berencan. Sebab, kata mereka, saat ini pihaknya masih berada di lokasi.

Ketika kembali ditanya adanya dua anggota SPSI yang diamankan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka, keduanya juga tidak membenarkan hal itu. “Inikan masih dua kali dua puluh empat jam, jadi masih diperiksa. Nantilah, pasti diberitahukan setelah ini, karena kita masih dilokasi ini, jadi sabar dululahya,” terang Mizart melalui telepon genggam. (mag-16)

Polisi Temukan 16 Bom Molotov di TKP

LABUHANBATU-Pembunuhan Ketua DPC SPSI Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) Halomoan Siregar (45) alias Lomo di halaman Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Sumber Tani Agung (STA) Desa Sabungan Kecamata Silangkitangn, Selasa (8/1) kemarin diduga berencana.

Diduga berencana karena di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan 16 botol bom Molotov.
Informasi yang diperoleh Sumut Pos menyebutkan, usai terjadi pembunuhan sadis tersebut, pihak kepolisian mengamankan sedikitnya 16 botol bekas kemasan minuman keras yang sudah diisi dengan bensin serta diberi sumbu ditutup botolnya yang dapat dijadikan sebagai bom molotov. Bom molotov tersebut dikemas di dalam kotak bekas salah satu air mineral.

Selain itu, kata sumber yang minta namanya untuk tidak dituliskan, pihak aparat kepolisian juga menyita sejumlah tojok (alat mengait buah sawit-red), batu kerikil besar serta potongan kayu dan papan yang diperoleh disekitar lokasi pembantaian.
Terlebih, sedikitnya sekitar 40-an dari 82 orang oknum sebagai tenaga bongkar muat yang memang tergabung di SPSI sudah menunggu di luar pintu gerbang PMKS STA yang jaraknya sekitar 50-an meter dari pos sekuriti.

“Kayaknya memang tewasnya dia (Lomo yang baru sehari dikukuhkan sebelum dibunuh-red) sudah direncanakan, karena kenapa ada di lokasi bom molotop,” kata sumber.

Kasubbag Humas Polres Labuhanbatu AKP MT Aritonang maupun Kasat Intelkam AKP Mizart membantah pembunuhan Lomo berencan. Sebab, kata mereka, saat ini pihaknya masih berada di lokasi.

Ketika kembali ditanya adanya dua anggota SPSI yang diamankan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka, keduanya juga tidak membenarkan hal itu. “Inikan masih dua kali dua puluh empat jam, jadi masih diperiksa. Nantilah, pasti diberitahukan setelah ini, karena kita masih dilokasi ini, jadi sabar dululahya,” terang Mizart melalui telepon genggam. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/