BINJAI- Sempat buron selama dua hari, akhirnya Parman yang diduga pelaku pelemparan dan pembacokan terhadap tiga orang anggota Zul Beton, diamankan personel Polres Binjai dari rumah keluarganya di Kuala, Kabupaten Langkat, Jumat (9/3) siang pukul 14.30 WIB. Petugas juga mengamankan sebilah parang yang diduga digunakan Parman untuk membacok korban. Kini, Parman sudah berada di Polres Binjai, guna menjalani pemeriksaan.
“Setelah diperiksa, Parman akan kita tahan. Sehingga, kedua kubu yang bertikai tidak lagi saling serang lagi,” kata Kapolres Binjai AKBP Musa Tampubolon saat dikonfirmasi, Jumat (9/3).
Sebelumnya, tersiar kabar kalau Parman bukan ditangkap polisi, melainkan memang sengaja diserahkan keluarganya. Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kapolres Binjai, dengan tegas Musa Tampubolon mengatakan kalau Parman ditangkap. “Kalau diserahkan, keluarganya yang datang membawa Parman ke Polres Binjai. Tapi dalam hal ini, kita sudah mengetahui posisinya. Kalau ada campur tangan pihak ketiga saat mengamankan Parman dari rumahnya, saya tidak tahu pasti. Soalnya, berdasarkan laporan dari anggota saya, Parman sudah berhasil mereka amankan,” kata Kapolres Binjai.
Menyinggung situasi di Namu Ukur, Kapolres Binjai mengatakan, kalau pihaknya masih melakukan penjagaan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Namu Ukur masih dijaga Brimob serta personel kita. Hal itu kita lakukan agar bentrok susulan tidak terjadi lagi. Penjagaan itu, akan berlangsung sampai situasi benar-benar aman, agar masyarakat merasa tenang,” ungkap Musa lagi.
Selain itu, Musa Tampubolon juga menegaskan, kasus ini akan diselesaikan sesuai hukum yang berlaku, bukan dengan cara kekeluargaan. “Sebelumnya kita sudah mendamaikan kedua kubu ini secara kekeluargaan. Namun, apa yang kita sepakati sudah dilanggar. Keduanya kembali terlibat bentrok, sehingga untuk kali ini kita proses secara hukum. Biarkan mereka berdamai di pengadilan saja,” tegas Kapolres.
Sementara itu, J Payo Sitepu selaku tokoh Pemuda Binjai-Langkat mengungkapkan, Parman bukan ditangkap melainkan diserahkan oleh pihak keluarga. “Dalam penyerahan itu banyak melibatkan tokoh pemuda, diantaranya Terbit Rencana PA SE, sebagai ketua MPC PP Langkat dan saya sendiri,” ujar J Payo Sitepu.
Ketika penyerahan itu berlangsung, kata Sitepu, pihak keluarga juga memiliki sejumlah permintaan kepada pihak kepolisian. “Permintaan keluarga itu kepada pihak kepolisian di antaranya, Parman jangan diintimidasi dan tidak ditakuti, serta diperlakukan sebagaik mungkin,” terang Sitepu yang kala itu didampingi sejumlah anggotanya. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada sejumlah tokoh pemuda yang terlibat, dalam memprakasai persoalan ini. Dimana, penyerahan Parman yang cukup alot, dapat diselesaikan.
Selain itu, J Payo Sitepu juga berharap kepada pemerintahan di Namu Ukur serta pihak kepolisin, agar sigap menangani persoalan yang ada di Desa Namu Ukur tersebut. Jangan sampai warga membuat aksi, baru ada reaksi. “Pemerintah harus sigap, jangan ada pro kesana dan pro kemari. Pihak kepolisian juga harus sigap menangani persoalan yang ada. Siapa yang salah, proses secara hukum tanpa ada memandang siapapun orangnya,” harap J Payu Sitepu dengan tegas. (dan)