30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Gara-gara SMS, Janda Anak Satu Bunuh Diri

LUBUKPAKAM- Melisa alias Melin (21), janda beranak satu warga Dusun II, Desa Paluh Sibaji, Pantai Labu, nekat mengakhiri hidupnya di rumah pacarnya, Iwan, warga Pasar 6, Desa Sidodadi Ramunia, Beringin, dengan cara minum racun hama, Senin (9/4) pukul 00.30 WIB.

Peristiwa ini bermula pada Sabtu (7/4) lalu. Iwan yang berstatus duda tanpa anak, ngapel ke rumah Melisa. Tiba-tiba ada SMS ke ponsel Melisa dari seseorang yang diduga Iwan dari seorang pria. Untuk memastikannya, Iwan menanyakannya kepada Melisa. Melisa menjawab, SMS itu dari kakaknya.

Namun Iwan kurang percaya dan merasa cemburu. Pertengkaran pun tak terelakan. Bahkan, malam itu Iwan meninggalkan Melisa dan langsung pulang.
Kemudian, Minggu (8/4) siang, Melisa mendatangi rumah Iwan. Tapi sambutan Iwan dingin terhadapnya. Bahkan, Melisa nekat menginap di rumah Iwan. Selanjutnya, pada Senin (9/4) dini hari pukul 00.30 WIB, Iwan masuk ke kamar untuk ganti baju, sedangkan Melisa sendirian di dapur. Namun, saat Iwan keluar, dia melihat Melisa tergeletak di dapur dengan mulut berbusa.

Iwan langsung melarikan Melisa ke RSUD Deliserdang di Lubukpakam. Tapi nyawa Melisa tidak dapat ditolong lagi. Kemudian jasad Melisa diboyong ke rumahnya di Dusun II Desa Paluh Sibaji sekitar pukul 02.00 WIB.

“Padahal kami telah mengurus surat pengantar untuk menikah (NA) sebagai syarat pertama. Dalam waktu dekat kami akan menikah,” sesal Iwan sembari menangis.

Sementara di Belawan, Khaidir alias Kidir (18), siswa kelas II SMK ditemukan tewas tergantung di atas loteng rumahnya, Minggu (8/4) malam pukul 22.00 WIB. Diduga, Kidir nekat mengakhiri hidupnya karena putus cinta.

Korban pertama kali ditemukan oleh Merna (20), kakak kandungnya. Saat itu, kakak korban hendak naik ke loteng rumah mereka. Ia terkejut melihat jasad Kidir tergantung di loteng. Merna langsung histeris. Jeritan itupun membuat warga berdatangan dan menurunkan jenazah korban dari jeratan tali nilon.

Meski telah berusaha membawa korban ke RSU Pelabuhan Hospital Centere (PHC) Belawan. Namun nyawa anak ke tujuh dari 12 bersaudara itu tidak terselamatkan dan meninggal.

“Sebelum bunuh diri, dia pernah cerita kalau dia diputuskan pacarnya. Kata adikku, ceweknya bertubuh langsing. Tapi dia tidak bilang nama ceweknya itu,” sebut, Mirna saat ditanyai di rumahnya.(bat/mag-17)

LUBUKPAKAM- Melisa alias Melin (21), janda beranak satu warga Dusun II, Desa Paluh Sibaji, Pantai Labu, nekat mengakhiri hidupnya di rumah pacarnya, Iwan, warga Pasar 6, Desa Sidodadi Ramunia, Beringin, dengan cara minum racun hama, Senin (9/4) pukul 00.30 WIB.

Peristiwa ini bermula pada Sabtu (7/4) lalu. Iwan yang berstatus duda tanpa anak, ngapel ke rumah Melisa. Tiba-tiba ada SMS ke ponsel Melisa dari seseorang yang diduga Iwan dari seorang pria. Untuk memastikannya, Iwan menanyakannya kepada Melisa. Melisa menjawab, SMS itu dari kakaknya.

Namun Iwan kurang percaya dan merasa cemburu. Pertengkaran pun tak terelakan. Bahkan, malam itu Iwan meninggalkan Melisa dan langsung pulang.
Kemudian, Minggu (8/4) siang, Melisa mendatangi rumah Iwan. Tapi sambutan Iwan dingin terhadapnya. Bahkan, Melisa nekat menginap di rumah Iwan. Selanjutnya, pada Senin (9/4) dini hari pukul 00.30 WIB, Iwan masuk ke kamar untuk ganti baju, sedangkan Melisa sendirian di dapur. Namun, saat Iwan keluar, dia melihat Melisa tergeletak di dapur dengan mulut berbusa.

Iwan langsung melarikan Melisa ke RSUD Deliserdang di Lubukpakam. Tapi nyawa Melisa tidak dapat ditolong lagi. Kemudian jasad Melisa diboyong ke rumahnya di Dusun II Desa Paluh Sibaji sekitar pukul 02.00 WIB.

“Padahal kami telah mengurus surat pengantar untuk menikah (NA) sebagai syarat pertama. Dalam waktu dekat kami akan menikah,” sesal Iwan sembari menangis.

Sementara di Belawan, Khaidir alias Kidir (18), siswa kelas II SMK ditemukan tewas tergantung di atas loteng rumahnya, Minggu (8/4) malam pukul 22.00 WIB. Diduga, Kidir nekat mengakhiri hidupnya karena putus cinta.

Korban pertama kali ditemukan oleh Merna (20), kakak kandungnya. Saat itu, kakak korban hendak naik ke loteng rumah mereka. Ia terkejut melihat jasad Kidir tergantung di loteng. Merna langsung histeris. Jeritan itupun membuat warga berdatangan dan menurunkan jenazah korban dari jeratan tali nilon.

Meski telah berusaha membawa korban ke RSU Pelabuhan Hospital Centere (PHC) Belawan. Namun nyawa anak ke tujuh dari 12 bersaudara itu tidak terselamatkan dan meninggal.

“Sebelum bunuh diri, dia pernah cerita kalau dia diputuskan pacarnya. Kata adikku, ceweknya bertubuh langsing. Tapi dia tidak bilang nama ceweknya itu,” sebut, Mirna saat ditanyai di rumahnya.(bat/mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/