28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Prajurit TNI Diduga Tewas Over Dosis, Pratu ST Ditahan, Oknum Sipil Dilidik

TEDDY/sumut pos
APEL: Kasat Resnarkoba Polres Binjai memimpin apel pasukan sesaat sebelum merazia lokasi hibura malam tempat Sertu AS diduga mengonsumsi narkotika.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Komandan Regu (Danru) Provost Batalyon Infanteri (Yonif) 125/Simbisa, berinisial Pratu AS meregang nyawa di RS Latersia Binjai, Rabu (5/6) lalu. Diagnosa medis menyebut, diduga korban baru saja menenggak pil ekstasi dan alkohol.

Komandan Subdenpom 1-5/2, Kapten Keriadi menyatakan, Sertu AS diantarkan oleh anggotanya yakni Pratu ST ke RS Latersia. Sertu AS pun sempat mendapat perawatan.

Saat ini, Pratu ST sudah ditahan oleh penyidik Subdenpom Binjai.

“Anggotanya sendiri yang bawa ke RS Latersia. Diakan Danru. Anggotanya yang bawa ke RS Latersia,” kata Keriadi, akhir pekan lalu.

Korban diduga menenggak minuman keras diremix dengan obat yang diduga kuat pil ekstasi. Setelah itu, korban bersama temannya menikmati house musik di salah satu lokasi hiburan malam di Binjai/Deliserdang.

Menurut Kapten Keriadi, penyidik sudah melakukan olah tempat kejadian Perkara (TKP) ke tempat hiburan malam tersebut.

“Mencari keterangan juga di lokasi itu. Kalau di lapangan (hasil penyelidikan sementara), ada tiga kali (korban ke tempat hiburan malam tersebut),” sambung dia.

Ditambahkannya, korban merupakan sosok orang yang baik. Sedangkan anggota yang mengantar korban, kata Keriadi, baru kali pertama ke tempat tersebut.

“Ada sipil juga, masih lidik ini. Bukan berdua saja,” pungkasnya.

Sementara, pascatewasnya Sertu AS, Polres bersama Subdenpom Binjai dan Intel Kodim Langkat rencananya menggelar razia, Minggu (9/6). Sayang, razia bocor. Alhasil, lokasi batal disisir.

Tim gabungan turut membawa personel BNNK Binjai. Mereka belum sempat menyisir ke lokasi hiburan malam yang ditengarai lokasi Sertu AS menikmati dentuman sembari mengkonsumsi pil ekstasi dan minum alkohol.

Kasat Res Narkoba Polres Binjai, AKP Aris Fianto memimpin apel di Mapolres, Sabtu (8/6) pukul 22.00 WIB. “Kami masih melakukan analisa evaluasi. Razia belum jadi dilakukan,” ujar Aris.

Pantauan wartawan, tim gabungan yang turut disertakan polisi wanita sudah dibagi. Ada 3 tim dibagi dengan perannya masing-masing.

Seperti menjaga pintu depan, menggeledah pengunjung wanita dan pria dan melihat sekeliling. Namun razia batal dilakukan. Ketepatan cuaca juga tidak mendukung.

“Ini sudah atensi. (Razia) pasti dilakukan lagi,” sambung Aris.

Sementara itu, tempat hiburan Titanic Frog yang kini berubah nama menjadi Cafe Flower (CF) dipadati pengunjung. Ini diketahui saat Sumut Pos mendatangi CF.

Diduga, pengunjung dari tempat yang akan disisir tim gabungan pindah ke CF.

Seperti ramai diberitakan, oknum TNI dari Batalyon Infanteri 125/Simbisa mengembuskan nafas terakhir di RS Latersia Binjai, Rabu (5/6) lalu. Oknum ini merupakan prajurit yang bertugas sebagai Danru Provost Yonif 125/Si’mbisa.

Saat di IGD, Sertu AS dalam kondisi tak sadarkan diri dan kejang-kejang. Petugas medis kemudian pasangkan infus sekaligus memberi obat Diazepam 2 ampul untuk menenangkannya.

Meski sempat tenang, oknum tersebut akhirnya roboh. Tekanan darahnya mencapai 90/80 mmHg dengan suhu demam tinggi mencapai 41,6 derajat celcius. Tak lama berselang, korban mengembuskan nafas terakhirnya.(ted/ala)

TEDDY/sumut pos
APEL: Kasat Resnarkoba Polres Binjai memimpin apel pasukan sesaat sebelum merazia lokasi hibura malam tempat Sertu AS diduga mengonsumsi narkotika.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Komandan Regu (Danru) Provost Batalyon Infanteri (Yonif) 125/Simbisa, berinisial Pratu AS meregang nyawa di RS Latersia Binjai, Rabu (5/6) lalu. Diagnosa medis menyebut, diduga korban baru saja menenggak pil ekstasi dan alkohol.

Komandan Subdenpom 1-5/2, Kapten Keriadi menyatakan, Sertu AS diantarkan oleh anggotanya yakni Pratu ST ke RS Latersia. Sertu AS pun sempat mendapat perawatan.

Saat ini, Pratu ST sudah ditahan oleh penyidik Subdenpom Binjai.

“Anggotanya sendiri yang bawa ke RS Latersia. Diakan Danru. Anggotanya yang bawa ke RS Latersia,” kata Keriadi, akhir pekan lalu.

Korban diduga menenggak minuman keras diremix dengan obat yang diduga kuat pil ekstasi. Setelah itu, korban bersama temannya menikmati house musik di salah satu lokasi hiburan malam di Binjai/Deliserdang.

Menurut Kapten Keriadi, penyidik sudah melakukan olah tempat kejadian Perkara (TKP) ke tempat hiburan malam tersebut.

“Mencari keterangan juga di lokasi itu. Kalau di lapangan (hasil penyelidikan sementara), ada tiga kali (korban ke tempat hiburan malam tersebut),” sambung dia.

Ditambahkannya, korban merupakan sosok orang yang baik. Sedangkan anggota yang mengantar korban, kata Keriadi, baru kali pertama ke tempat tersebut.

“Ada sipil juga, masih lidik ini. Bukan berdua saja,” pungkasnya.

Sementara, pascatewasnya Sertu AS, Polres bersama Subdenpom Binjai dan Intel Kodim Langkat rencananya menggelar razia, Minggu (9/6). Sayang, razia bocor. Alhasil, lokasi batal disisir.

Tim gabungan turut membawa personel BNNK Binjai. Mereka belum sempat menyisir ke lokasi hiburan malam yang ditengarai lokasi Sertu AS menikmati dentuman sembari mengkonsumsi pil ekstasi dan minum alkohol.

Kasat Res Narkoba Polres Binjai, AKP Aris Fianto memimpin apel di Mapolres, Sabtu (8/6) pukul 22.00 WIB. “Kami masih melakukan analisa evaluasi. Razia belum jadi dilakukan,” ujar Aris.

Pantauan wartawan, tim gabungan yang turut disertakan polisi wanita sudah dibagi. Ada 3 tim dibagi dengan perannya masing-masing.

Seperti menjaga pintu depan, menggeledah pengunjung wanita dan pria dan melihat sekeliling. Namun razia batal dilakukan. Ketepatan cuaca juga tidak mendukung.

“Ini sudah atensi. (Razia) pasti dilakukan lagi,” sambung Aris.

Sementara itu, tempat hiburan Titanic Frog yang kini berubah nama menjadi Cafe Flower (CF) dipadati pengunjung. Ini diketahui saat Sumut Pos mendatangi CF.

Diduga, pengunjung dari tempat yang akan disisir tim gabungan pindah ke CF.

Seperti ramai diberitakan, oknum TNI dari Batalyon Infanteri 125/Simbisa mengembuskan nafas terakhir di RS Latersia Binjai, Rabu (5/6) lalu. Oknum ini merupakan prajurit yang bertugas sebagai Danru Provost Yonif 125/Si’mbisa.

Saat di IGD, Sertu AS dalam kondisi tak sadarkan diri dan kejang-kejang. Petugas medis kemudian pasangkan infus sekaligus memberi obat Diazepam 2 ampul untuk menenangkannya.

Meski sempat tenang, oknum tersebut akhirnya roboh. Tekanan darahnya mencapai 90/80 mmHg dengan suhu demam tinggi mencapai 41,6 derajat celcius. Tak lama berselang, korban mengembuskan nafas terakhirnya.(ted/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/