25.6 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Sampuren Sikulikap Terlupakan

KARO- Air terjun Sampuren Sikulikap merupakan salah satu objek wisata kebanggaan Tanah Karo Simalem. Terletak di Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.

Saat ini Sampuren Sikulikap sudah jarang dikunjungi wisatawan, bahkan banyak pengunjung  yang datang ke Berastagi tidak mengenal objek wisata ini. Jalan menuju kawasan air terjun sudah tidak terawat bagaikan hutan yang jarang dikunjungi.

Johan, saat mendatangi Sampuren Sikulikap menyayangkan keadaannya saat ini. Pria penggemar photography ini berkunjung bersama dengan rekan-rekannya untuk mendokumentasikan air terjun  Sampuren Sikulikap.

Johan mengaku, kecewa saat sampai di  lokasi, ia mengatakan keadaanya sangat tidak terawat jalan menuju lokasi ada yang sudah terputus bahkan ada juga longsor, sehingga pria etnis tionghoa ini bersama rombongannya kesulitan sampai di lokasi.

“Awalnya saya sangat bersemangat sampai di lokasi, tetapi keaadaan air  terjun sangat memperhatikan, jalan sudah banyak yang rusak. Kami sempat mengabadikan beberapa gambar  air  terjun, sangat indah, sayang sekali objek wisata ini tidak dirawat,” ujar ayah dua orang anak ini.

Pria ini juga mengatakan saat di lokasi, dia tidak melihat satu pengunjung pun yang datang. Dari awal hingga mereka meninggalkan Sampuren Sikulikap hanya berlima. Padahal di atas lokasi air terjun ini sangat ramai dikunjungi wisatawan tepatnya di pembakaran jagung  jalan menuju Berastagi.

Saat ditanyai pengunjung yang berada di Pembakaran Jagung ini, kenapa tidak mengunjungi Sampuren Sikulikap, ada yang mengaku tidak mengetahui kalau dibawah objek wisata yang juga di sebut Penatapen ada air terjun. Ada juga yang beralasan tidak berani karena jalannya dipenuhi semak.
“Kami tidak tahu kalau ada air tejun di bawah ini, kalau tahu kami ingin juga mengunjungi lokasinya. Mungkin dikesempatan lain, bila saya ke Berastagi lagi saya akan mendatangi lokasi Sampuren Sikulikap, jadi penasaran,” kata Ubay, wisatawan yang mampir di Penatapen bersama rombongan sepeda motor.

Ismail salah satu guide di Bersatagi mengatakan pada era 90-an Sampuren merupakan ojek wisata idola di Berastagi. Banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara, bahkan penduduk tanah Karo kerap mengunjungi lokasi wisata ini.

“Tahun 90-an Sampuren Sikulikap sangat digandrungi  wisatawan, saya sering membawa tamu dari luar negeri  ketempat itu. Tapi sekarang sudah sangat  jarang orang mendatanginya bahkan sudah terlupakan,” kata pria berambut gimbal ini.

Mail mengaku saat ini, Sampuren sudah tidak dikenal lagi seperti dulu. Hal ini disebabkan tidak ada yang memperhatikan objek wisata tersebut.  “Mungkin tidak ada promosi dan perhatian dari pihak yang bersangkutan,” kata Mail yang dikalangan wisatawan manca negara kerap di panggil Dr  Smiley.

Menurut Mail, lokasi air terjun sangat potensial sebagai tempat wisata tracking bagi turis dari luar negeri khusunya eropa, selain itu bagi wisatawan lokal tempat ini juga dulunya sering dijadikan tempat barbekyu sambil menikmati kesegaran air dan kesejukan alam.
Menanggapi masalah ini Horison Sitepu, Ketua Komisi C DPRD Karo mengatakan pada saat pengesahan APBD Karo lalu  anggaran untuk objek wisata Sampuren Sikulikap tidak dianggarkan tahun 2012.

“Tahun ini tidak diajukan anggaran  untuk objek wisata Sampuren Sikulikap oleh Pemkab Karo, saya tidak tahu pasti, kenapa. Bila diajukan, maka saya akan sangat mendukung karena Sampuren Sikulikap merupakan salah satu objek wisata terbaik di kabupaten ini,” kata Horison.  (mag-19)

KARO- Air terjun Sampuren Sikulikap merupakan salah satu objek wisata kebanggaan Tanah Karo Simalem. Terletak di Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.

Saat ini Sampuren Sikulikap sudah jarang dikunjungi wisatawan, bahkan banyak pengunjung  yang datang ke Berastagi tidak mengenal objek wisata ini. Jalan menuju kawasan air terjun sudah tidak terawat bagaikan hutan yang jarang dikunjungi.

Johan, saat mendatangi Sampuren Sikulikap menyayangkan keadaannya saat ini. Pria penggemar photography ini berkunjung bersama dengan rekan-rekannya untuk mendokumentasikan air terjun  Sampuren Sikulikap.

Johan mengaku, kecewa saat sampai di  lokasi, ia mengatakan keadaanya sangat tidak terawat jalan menuju lokasi ada yang sudah terputus bahkan ada juga longsor, sehingga pria etnis tionghoa ini bersama rombongannya kesulitan sampai di lokasi.

“Awalnya saya sangat bersemangat sampai di lokasi, tetapi keaadaan air  terjun sangat memperhatikan, jalan sudah banyak yang rusak. Kami sempat mengabadikan beberapa gambar  air  terjun, sangat indah, sayang sekali objek wisata ini tidak dirawat,” ujar ayah dua orang anak ini.

Pria ini juga mengatakan saat di lokasi, dia tidak melihat satu pengunjung pun yang datang. Dari awal hingga mereka meninggalkan Sampuren Sikulikap hanya berlima. Padahal di atas lokasi air terjun ini sangat ramai dikunjungi wisatawan tepatnya di pembakaran jagung  jalan menuju Berastagi.

Saat ditanyai pengunjung yang berada di Pembakaran Jagung ini, kenapa tidak mengunjungi Sampuren Sikulikap, ada yang mengaku tidak mengetahui kalau dibawah objek wisata yang juga di sebut Penatapen ada air terjun. Ada juga yang beralasan tidak berani karena jalannya dipenuhi semak.
“Kami tidak tahu kalau ada air tejun di bawah ini, kalau tahu kami ingin juga mengunjungi lokasinya. Mungkin dikesempatan lain, bila saya ke Berastagi lagi saya akan mendatangi lokasi Sampuren Sikulikap, jadi penasaran,” kata Ubay, wisatawan yang mampir di Penatapen bersama rombongan sepeda motor.

Ismail salah satu guide di Bersatagi mengatakan pada era 90-an Sampuren merupakan ojek wisata idola di Berastagi. Banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara, bahkan penduduk tanah Karo kerap mengunjungi lokasi wisata ini.

“Tahun 90-an Sampuren Sikulikap sangat digandrungi  wisatawan, saya sering membawa tamu dari luar negeri  ketempat itu. Tapi sekarang sudah sangat  jarang orang mendatanginya bahkan sudah terlupakan,” kata pria berambut gimbal ini.

Mail mengaku saat ini, Sampuren sudah tidak dikenal lagi seperti dulu. Hal ini disebabkan tidak ada yang memperhatikan objek wisata tersebut.  “Mungkin tidak ada promosi dan perhatian dari pihak yang bersangkutan,” kata Mail yang dikalangan wisatawan manca negara kerap di panggil Dr  Smiley.

Menurut Mail, lokasi air terjun sangat potensial sebagai tempat wisata tracking bagi turis dari luar negeri khusunya eropa, selain itu bagi wisatawan lokal tempat ini juga dulunya sering dijadikan tempat barbekyu sambil menikmati kesegaran air dan kesejukan alam.
Menanggapi masalah ini Horison Sitepu, Ketua Komisi C DPRD Karo mengatakan pada saat pengesahan APBD Karo lalu  anggaran untuk objek wisata Sampuren Sikulikap tidak dianggarkan tahun 2012.

“Tahun ini tidak diajukan anggaran  untuk objek wisata Sampuren Sikulikap oleh Pemkab Karo, saya tidak tahu pasti, kenapa. Bila diajukan, maka saya akan sangat mendukung karena Sampuren Sikulikap merupakan salah satu objek wisata terbaik di kabupaten ini,” kata Horison.  (mag-19)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/