BINJAI, SUMUTPOS.CO – Jajaran kapolsek dan PJU menggelar pisah sambut Kapolres Binjai, dari AKBP Hendrick Situmorang, kepada AKBP Rio Alexander Panelewen. Ini dilakukan pasca-serah terima jabatan yang sudah berlangsung di Polda Sumut.
Sebelumnya, Rio banyak bertugas di Korps Brimob. Mantan Kapolres Nduga pada Polda Papua ini, sedikit terharu atas penyambutannya di Kota Rambutan.
“Bukan mau membandingkan, menjabat pertama kali (sebagai kapolres) disambut dengan kejadian 11 warga meninggal. Turun dari heli langsung ke tempat kejadian perkara (TKP),” ungkap Rio, saat memimpin apel yang diikuti seratusan anggota Polres Binjai, Sabtu (8/7) lalu.
Bagi Rio, penyambutan sebagai Kapolres Nduga adalah pengalaman paling berharga. Sebab, dia langsung berangkat ke TKP usai pegang tongkat komando memimpin Polres Nduga.
“Penyambutan sebagai Kapolres Nduga, pengalaman paling berharga. Memang berkesan Nduga itu,” katanya.
Dia memperkenalkan diri kepada anggota dalam apel tersebut. Rio merupakan perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Angkatan 2004. Korps Brimob adalah tempat pertamanya setelah lulus dari Akpol. Bahkan, Rio juga lebih banyak bertugas di lingkungan Korps Brimob.
Jabatan kapolres di Kota Binjai, merupakan kali kedua diemban Rio. Dia mengucapkan terima kasih atas penyambutan yang dilakukan segenap personel dan jajaran di Polres Binjai.
“Saya mengucapkan terima kasih, terharu disambut seperti ini. Terima kasih abang (AKBP Hendrick), terima kasih para jajaran perwira, kapolsek, kasi, dan para kasat, serta anggota sekalian. Terima kasih banyak, saya disambut dengan baik. Terima kasih,” tutur Rio.
Rio dan istri berasal dari Manado. Pernikahan Rio dengan wanita idamannya yang kini sudah menjadi istrinya itu, dikaruniai 4 orang anak.
“Rencananya 2 orang anak kami, ikut ke sini,” katanya.
Dia sempat mendengar penjelasan dari Dandim Langkat, terkait kondisi geografis dan kamtibmas di Kota Binjai.
“Setelah lepas dari Kapolres Nduga, saya kira bisa agak santai. Tapi untuk Binjai, tantangan tugas terkait keamanan, harkamtibmas, betul-betul sangat kompleks,” ujar Rio.
Kepada seluruh anggota Polres Binjai, Rio meminta untuk jangan takut.
“Saya tahu apa yang ada di pikiran anda. Jadi kenali diriku dari diriku sendiri, karena orang lain belum tentu kenal dengan diriku. Tapi percayalah, saya tidak segalak yang anda bayangkan,” jelasnya lagi.
Sebelum menjabat Kapolres Nduga, Rio diamanahkan jabatan sebagai Kaden Gegara Satbrimob Polda Papua, yang bermarkas di Kotaraja. Sebelumnya, mutasi yang dikeluarkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, cukup mengejutkan banyak pihak di Kota Binjai.
Kapolres Binjai AKBP Hendrick Situmorang, turut dimutasi berdasarkan Telegram Kapolri Nomor: ST/1395/VI/KEP/2023, tertanggal 24 Juni 2023 lalu. Jebolan Akpol 2003 ini, menjadi Kapolres Binjai tercepat saat menjabat. Dia terhitung hanya menjabat 6 bulan sejak pertengahan Januari 2023 lalu, dan kemudian dimutasi tanpa jabatan alias nonjob, yakni pamen Yanma Mabes Polri.
Saat menjabat, Hendrick sempat diterpa kasus dugaan pelecehan seksual. Korbannya diduga seorang polisi wanita berinisial Briptu DG. Kini, Hendrick dan korbannya disebut-sebut sudah berdamai. Diduga untuk menghindari rasa malu dengan rekan sejawatnya, Briptu DG dan suaminya yang diketahui sebelumnya dinas di Korps Brimob, kini pasutri tersebut sudah pindah tugas ke Polres Samosir. (ted/saz)