Tiga Mahasiswa Universitas Muslim Nusantara (UMN) dan satu pelajar hanyut di Sungai Asahan, tepatnya di Desa Marjanji, Kecamatan Aek Songsongan.
Ketiga mahasiswa UMN yang hanyut itu adalah Maya Daulay (21), warga Deliserdang, Maulidia Batubara (21) warga Deli Serdang, dan Dwihadi Hendra (21) asal Sumatera Barat dan seorang pelajar, Fery (14) asal Siumbut-umbut.
Ketiga mahasiswa dan satu pelajar yang hanyut itu hanyut saat berekreasi di sungai yang panjangnya 12 kilometer dan dikenal berarus deras.
Kepala BPBD Asahan, Syahruddin Harahap mengatakan bahwa sampai Kamis (9/8) pukul 16.00 WIB, pihaknya bersama warga dan kepolisian yang melakukan pencarian belum membuahkan hasil.
“Sejauh ini tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap 3 mahasiswa Universitas Muslimin Nusantara (UMN) Medan dan seorang pelajar yang hilang di Sungai Asahan”katanya.
Dijelaskan Syahruddin, pihaknya mengerahkan sekitar 80 orang personel untuk melakukan pencarian. Dalam pencarian ini, BPBD Asahan dan Basarnas dibantu Mapala UMN.
Masyarakat dari Toba Samosir dan Kecamatan Bandar Pulau juga turut menjadi relawan untuk melakukan pencarian. “Arus yang sangat deras, tebing yang ada di Sungai Asahan juga menyulitkan tim pencarian korban yang hanyut di Sungai Asahan,”katanya.
Dikatakan Syaruddin lagi, setelah menggelar rapat koordinasi dengan muspika Asahan, upaya pencarian akan dilakukan hingga 5 hari kedepan.
Selain itu, terdapat dua posko yang telah digunakan dalam pencarian ini. Pertama di Desa Marjandi Aceh, Aek Songsongan, dan kedua, di Bandar Pulau.
Sementara itu, Effendy Daulay (59) orangtua Maya Fadila Daulay mahasiswi UMN Medan yang menjadi salah seorang korban hanyut berharap anak bungsunya segera ditemukan.
Harapan itu disampaikan warga Jalan Padang Bolak Tembung, Kabupaten Deliserdang saat turut bersama tim pencarian korban menyusuri aliran sungai Asahan dengan menggunakan perahu milik warga.
Effendy yang ditemani anak sulungnya, Rudi Daulay mengatakan, anak bungsu dari 4 bersaudara itu sudah sebulan di Asahan untuk mengikuti KKN.
Dan beberapa saat sebelum hanyut, Maya sempat berkomunikasi dengan ibunya lewat video call(VC).
“Maya juga sempat berpamitan dengan mamanya, akan mengadakan tamasya ke pantai wisata alam Bedeng yang merupakan aliran sungai Asahan di Dusun III, Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan. Mamanya yang diberi tau, langsung melarangnya agar tidak mengikuti wisata tersebut,”bilangnya.
Untuk itulah dirinya berharap pihak Basarnas maupun BPBD Asahan tidak jemu-jemu untuk dapat segera menemukan putrinya.
Sementara itu, Kapolsek Bandar Pulau, AKP Victor Simanjutak mengatakan, “langkah pencarian masih dilakukan. Dimana penyelam juga sudah menyisir lokasi yang dianggap rawan, serta menyisir akar rumpun bambu yang ada di pinggir sungai Asahan ini, kami mohon doa agar semua korban hanyut ini segera dapat dievakuasi,”bilangnya.(omi/man/han)