LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Kapolres Labuhanbatu AKBP Bernhard L Malau melalui Kasi Humas AKP Parlando Napitupulu membantah pihaknya menabrak seorang warga dari kelompok masyarakat penentang beroperasinya pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Pulo Padang Sawit Permai (PPSP) di Kelurahan Pulo Padang, Rantau Utara, Labuhanbatu.
“Polres Labuhanbatu dalam menjalankan tugasnya sudah sesuai dengan prosedur,” kata Parlando, di Rantauprapat, Rabu(22/5/2024).
Disebutkannya, Senin (20/52024) sekira pukul 15.00 WIB, aksi massa menolak pengoperasian PKS PT PPSP melakukan penyetopan/penghadangan kendaraan pengangkut tandan buah segar/brondolan buah kelapa sawit yang dibawa ke PT PPSP untuk dijual.
Jelas Parlando, Polres Labuhanbatu menempatkan Personel mengantisipasi aksi tersebut dengan dibantu aktivitas mahasiswa lokal dari Labuhanbatu.
Aksi penyetopan/penghadangan kenderaan menyebabkan kisruh di jalan umum. Warga yang ingin melintasi jalan tersebut terjebak kemacetan panjang.
“Polres Labuhanbatu melalui tim pengurai kemacetan melakukan tugasnya sesuai prosedur dengan mengatur arus lalu lintas. Dan, Tim Tindak mengamankan beberapa pelaku aksi penghadangan pengguna jalan,” terang Parlando.
Saat diamankan dan dibawa ke mobil Tim Tindak Sat Samapta untuk menuju ke Mapolres, salah seorang anggota kelompok penentang, GSR mendatangi dan menepuk lengan Kasat Samapta AKP Rasidin.
“Dan tiba-tiba memukul dengan keras Kap mobil patroli Samapta Polres Labuhanbatu. Kemudian melontarkan kalimat provokatif dan berlari meninggalkan lokasi tersebut dengan keadaan emosi,” ujarnya.
Menurut Porlando, fakta di lapangan tidak benar mobil Polres Labuhanbatu menabrak masyarakat. Apalagi seorang wanita. Padahal, GSR wanita yang mengaku ditabrak tersebut saat ini masih diproses di Sat Reskrim Polres Labuhanbatu dalam perkara pidana melawan petugas yang melaksanakan tugas.
“Situasi Kamtibmas di wilayah Hukum Polres Labuhanbatu dalam keadaan aman dan baik,” pungkas Parlando. (fdh/han)
