LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Anggota Tagana sebagai ujung tombak dinas sosial dalam penanganan pra bencana, saat bencana maupun pasca bencana, dituntut berdisplin tinggi dan memiliki tanggungjawab. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Langkat Rina Wahyuni Marpaung, S.STP, M.AP melalui Kabid Linjamsos dan Orsos Rusdan Pohan, saat membuka Pelatihan Formal Tagana Kabupaten Langkat, di aula Kantor Dinas Sosial di Stabat.
Kepada para peserta pelatihan, Orsos Rusdan meminta agar mencermati dengan baik atas materi yang disampaikan oleh narasumber. Sebab lanjut Orsos Rusdan, Tagana dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab yang baik dalam melayani masyarakat.
“Semoga pelatihan ini dapat menjadikan Tagana sebagai relawan di penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang bermartabat dan handal,” ujarnya, Senin (9/9). Lebih lanjut diharapkannya, Tagana lebih disiplin dan terus meningkatkan kemampuan diri untuk cepat tanggap dalam mengatasi bencana yang terjadi.
Sementara itu, Koordinator Tagana Langkat Muhammad Ahyar mengharapkan para anggota Tagana untuk meningkatkan sumber daya manusia, karena era sekarang ini Tagana tidak hanya berperan pada penanggulangan bencana di lapangan saja, namun ada peran sejalan dengan penanganan bencana, yaitu pra bencana dan pasca bencana yang lebih pada mengedukasi masyarakat, maupun korban bencana.
Ahyar mengungkapkan, saat ini ada program Tagana Goes To School (Tagana masuk ke sekolah) dengan harapan dapat mengedukasi para siswa tentang kebencanaan serta penanggulangannya.
Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari ini diikuti oleh anggota Tagana dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Langkat. (bam/han)
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Anggota Tagana sebagai ujung tombak dinas sosial dalam penanganan pra bencana, saat bencana maupun pasca bencana, dituntut berdisplin tinggi dan memiliki tanggungjawab. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Langkat Rina Wahyuni Marpaung, S.STP, M.AP melalui Kabid Linjamsos dan Orsos Rusdan Pohan, saat membuka Pelatihan Formal Tagana Kabupaten Langkat, di aula Kantor Dinas Sosial di Stabat.
Kepada para peserta pelatihan, Orsos Rusdan meminta agar mencermati dengan baik atas materi yang disampaikan oleh narasumber. Sebab lanjut Orsos Rusdan, Tagana dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab yang baik dalam melayani masyarakat.
“Semoga pelatihan ini dapat menjadikan Tagana sebagai relawan di penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang bermartabat dan handal,” ujarnya, Senin (9/9). Lebih lanjut diharapkannya, Tagana lebih disiplin dan terus meningkatkan kemampuan diri untuk cepat tanggap dalam mengatasi bencana yang terjadi.
Sementara itu, Koordinator Tagana Langkat Muhammad Ahyar mengharapkan para anggota Tagana untuk meningkatkan sumber daya manusia, karena era sekarang ini Tagana tidak hanya berperan pada penanggulangan bencana di lapangan saja, namun ada peran sejalan dengan penanganan bencana, yaitu pra bencana dan pasca bencana yang lebih pada mengedukasi masyarakat, maupun korban bencana.
Ahyar mengungkapkan, saat ini ada program Tagana Goes To School (Tagana masuk ke sekolah) dengan harapan dapat mengedukasi para siswa tentang kebencanaan serta penanggulangannya.
Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari ini diikuti oleh anggota Tagana dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Langkat. (bam/han)