25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Antisipasi Bencana Alam, 2 Ribu Personel Disiagakan, Gubsu: Siapkan Posko di Daerah Rawan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengantisipasi bencana alam di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada akhir tahun 2020 ini, sebanyak 2.000 personel gabungan dari Polri, TNI, Basarnas dan instansi terkait disiagakan.

TINJAU Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kasdam I/BB, dan Kajatisu, saat meninjau persiapan kesiapsiagaan antisipasi bencana alam usai apel gabungan  di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Senin (9/11) pagi.
TINJAU Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kasdam I/BB, dan Kajatisu, saat meninjau persiapan kesiapsiagaan antisipasi bencana alam usai apel gabungan di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Senin (9/11) pagi.

Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, 2.000 personel gabungan tersebut disiagakan di sejumlah lokasi yang menjadi daerah rawan bencana banjir dan longsor. Salah satunya, di wilayah Kabupaten Labuhanbatu.

“Para personel gabungan disiagakan untuk mengantisipasi bencana di penghujung tahun 2020 ini,” kata Martuani usai melaksanakan apel gabungan di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Senin (9/11) pagi. Pada apel tersebut, turut hadir Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kasdam I/BB, Kajatisu, Kepala BNPB Sumut, dan para personel.

Menurut Martuani, selain personel juga akan ditempatkan alat berat di titik rawan longsor. Hal ini, menurutnya, agar dapat langsung bekerja mengevakuasi material-material yang mengganggu jalannya aktivitas masyarakat.

Ia berharap, dengan kesiapsiagaan seluruh personel dalam menghadapi bencana di Sumut dapat mengantisipasi timbulnya korban jiwa maupun luka. “Apabila bencana terjadi di wilayah Sumatera Utara, harapannya tidak ada korban dan dipastikan semuanya selamat. Kita akan bekerja bersama-sama mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi,” sebut Martuania.

Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengapresiasi Kapolda Sumut yang telah memprakarsai apel kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi dan mengantisipasi bencana alam di tengah musim penghujan. “Apel ini adalah wujud tanggung jawab dan solidaritas antar institusi untuk mengantisipasi bencana alam di wilayah Sumut,” kata Edy.

Diutarakan dia, ada tiga kata kunci yang bisa dijadikan pegangan untuk mengantisipasi bencana alam. Yaitu, harus siaga, tanggap, dan galang. “Kembali diingatkan kepada kita semua agar dapat bekerja lebih maksimal dalam menghadapi musim penghujan pada semester kedua tahun 2020 dan awal tahun 2021. Tentunya, semua unsur-unsur dari kepolisian, TNI dan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota harus solid dan bahu-membahu serta saling support,” imbuhnya.

Edy juga meminta agar menyiapkan posko bersama di daerah-daerah rawan bencana. Dengan begitu, bencana diharapkan lebih cepat ditanggulangi dan diatasi. “Daerah (kabupaten) Toba, Karo, Pakpak Bharat dan daerah tinggi lainnya termasuk juga yang kita antisipasi itu banjir di Labuhanbatu. Ini yang sangat kita ansipasi, ada tempat-tempat yang harus kita siapkan alat-alat berat, personel dan peralatan. Bila ada bencana bisa segera di atasi,” kata Edy.

Ia mengatakan, apel ini penting karena Sumut memasuki bulan-bulan dimana curah hujan cukup tinggi. Belajar dari musim penghujan sebelumnya, Polda, TNI dan Pemprov Sumut sangat mengantisipasi terjadinya banjir dan longsor di Sumut. “Memasuki Oktober, November dan Desember curah hujan cukup tinggi. Obat dalam bencana alam kesiapan, kita harus siap,” ungkapnya.

Berbagai peralatan canggih untuk menanggulangi bencana diperlihatkan pada apel kali ini, seperti mobil yang mampu mengubah air tidak layak minum menjadi layak minum, dapur umum bergerak, pendeteksi suara, alat komunikasi dan lainnya. (ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengantisipasi bencana alam di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada akhir tahun 2020 ini, sebanyak 2.000 personel gabungan dari Polri, TNI, Basarnas dan instansi terkait disiagakan.

TINJAU Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kasdam I/BB, dan Kajatisu, saat meninjau persiapan kesiapsiagaan antisipasi bencana alam usai apel gabungan  di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Senin (9/11) pagi.
TINJAU Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kasdam I/BB, dan Kajatisu, saat meninjau persiapan kesiapsiagaan antisipasi bencana alam usai apel gabungan di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Senin (9/11) pagi.

Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, 2.000 personel gabungan tersebut disiagakan di sejumlah lokasi yang menjadi daerah rawan bencana banjir dan longsor. Salah satunya, di wilayah Kabupaten Labuhanbatu.

“Para personel gabungan disiagakan untuk mengantisipasi bencana di penghujung tahun 2020 ini,” kata Martuani usai melaksanakan apel gabungan di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Senin (9/11) pagi. Pada apel tersebut, turut hadir Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kasdam I/BB, Kajatisu, Kepala BNPB Sumut, dan para personel.

Menurut Martuani, selain personel juga akan ditempatkan alat berat di titik rawan longsor. Hal ini, menurutnya, agar dapat langsung bekerja mengevakuasi material-material yang mengganggu jalannya aktivitas masyarakat.

Ia berharap, dengan kesiapsiagaan seluruh personel dalam menghadapi bencana di Sumut dapat mengantisipasi timbulnya korban jiwa maupun luka. “Apabila bencana terjadi di wilayah Sumatera Utara, harapannya tidak ada korban dan dipastikan semuanya selamat. Kita akan bekerja bersama-sama mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi,” sebut Martuania.

Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengapresiasi Kapolda Sumut yang telah memprakarsai apel kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi dan mengantisipasi bencana alam di tengah musim penghujan. “Apel ini adalah wujud tanggung jawab dan solidaritas antar institusi untuk mengantisipasi bencana alam di wilayah Sumut,” kata Edy.

Diutarakan dia, ada tiga kata kunci yang bisa dijadikan pegangan untuk mengantisipasi bencana alam. Yaitu, harus siaga, tanggap, dan galang. “Kembali diingatkan kepada kita semua agar dapat bekerja lebih maksimal dalam menghadapi musim penghujan pada semester kedua tahun 2020 dan awal tahun 2021. Tentunya, semua unsur-unsur dari kepolisian, TNI dan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota harus solid dan bahu-membahu serta saling support,” imbuhnya.

Edy juga meminta agar menyiapkan posko bersama di daerah-daerah rawan bencana. Dengan begitu, bencana diharapkan lebih cepat ditanggulangi dan diatasi. “Daerah (kabupaten) Toba, Karo, Pakpak Bharat dan daerah tinggi lainnya termasuk juga yang kita antisipasi itu banjir di Labuhanbatu. Ini yang sangat kita ansipasi, ada tempat-tempat yang harus kita siapkan alat-alat berat, personel dan peralatan. Bila ada bencana bisa segera di atasi,” kata Edy.

Ia mengatakan, apel ini penting karena Sumut memasuki bulan-bulan dimana curah hujan cukup tinggi. Belajar dari musim penghujan sebelumnya, Polda, TNI dan Pemprov Sumut sangat mengantisipasi terjadinya banjir dan longsor di Sumut. “Memasuki Oktober, November dan Desember curah hujan cukup tinggi. Obat dalam bencana alam kesiapan, kita harus siap,” ungkapnya.

Berbagai peralatan canggih untuk menanggulangi bencana diperlihatkan pada apel kali ini, seperti mobil yang mampu mengubah air tidak layak minum menjadi layak minum, dapur umum bergerak, pendeteksi suara, alat komunikasi dan lainnya. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/