25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

10 Daerah di Sumut PPKM Level I, Pemprov Tegaskan Disiplin Prokes Harus Tetap Dijalankan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah daerah di Sumatera Utara yang berada di level I PPKM bertambah signifikan, yakni terdapat 10 kabupaten dan kota. Hal tersebut diketahui dari dokumen Sumut Pos dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 58 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan PPKM luar Pulau Jawa-Bali tertanggal 8 November 2021, Selasa (9/11).

 Adapun ke-10 daerah tersebut terdiri dari; Serdang Bedagai, Batubara, Gunung Sitoli, Binjai, Nias, Dairi, Sibolga, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, dan Samosir. Sedangkan daerah dengan PPKM Level II antara lain; Tapanuli Utara, Karo, Deliserdang, Toba, Nias Selatan, Nias Barat, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Langkat, Nias Utara, Medan, Pematangsiantar, Tebingtinggi, dan Padang Sidempuan.

Sedangkan jumlah daerah PPKM Level 3 berkurang dari 14 kini menjadi 8. Yaitu terdiri dari; Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, dan Tanjungbalai. 

Menurut Mendagri Tito Karnavian, dalam instruksi itu menyebutkan, pengaturan PPKM di setiap daerah luar Jawa-Bali berdasarkan penetapan Kementerian Kesehatan RI. Di sisi lain, pemerintah pusat kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk wilayah luar Jawa-Bali mulai 9-22 November 2021. Perpanjangan termasuk untuk wilayah Sumut. 

Meski sudah banyak daerah yang masuk PPKM Level I, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi melalui Kadis Kesehatan, Ismail Lubis, meminta masyarakat tetap ketat menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam aktivitas sehari-hari. “Selalu gunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak serta ikut vaksinasi,” ujarnya menjawab wartawan, kemarin. 

Pemprovsu apresiasi kepada masyarakat karena semakin banyak daerah yang berada di level 1. Ismail menambahkan, Gubernur Edy Rahmayadi juga segera akan menerbitkan instruksi untuk menindaklanjuti Inmendagri 58 tersebut di kabupaten/kota di Sumut.

Perketat Pengawasan Prokes

Bertahan di level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pemko Medan akan terus melakukan pengawasan prokes secara ketat. “Prokes akan terus diawasi secara ketat, karena target kita Kota Medan harus bisa turun ke Level 1,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Husni kepada Sumut Pos, Selasa (9/11).

Menurut Husni, selain prokes, salah satu indikator agar status PPKM Kota Medan bisa turun ke Level 1 adalah tingkat capaian vaksinasi di Kota Medan. “Makanya vaksinasi terus kita tingkatkan ke depannya. Walaupun saat ini capaian vaksinasi kita sudah 70 persen, tapi vaksinasi terus kita genjot. Intinya dua hal ini akan terus sejalan, mulai dari pengawasan prokes hingga vaksinasi yang terus digenjot,” ungkapnya.

Senada dengan Husni, Plt KasatPol PP Kota Medan Rakhmat Adi Syahputra Harahap mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan bersama OPD terkait di bidangnya. “Saat ini kita juga masih menunggu Ingubsu dan Surat Edaran dari Pak Wali,” kata Rakhmat kepada Sumut Pos, Selasa (9/11).

Dikatakan Rakhmat, saat ini pihaknya tidak pernah berhenti untuk melakukan pengawasan prokes. Setiap harinya, SatPol PP dibantu pihak Kecamatan dan pihak-pihak lainnya tetap melakukan razia masker di jalan-jalan pada 7 kecamatan secara bergantian. “Jadi hari ini 7 kecamatan, besok 7 kecamatan lainnya, besoknya lagi 7 kecamatan yang lainnya lagi, begitu seterusnya. Kita masih terus melakukan razia masker seperti itu setiap harinya di Kota Medan,” katanya.

Saat ini, jelas Rakhmat, tingkat kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker dan menjaga prokes dalam bentuk lainnya juga sudah semakin membaik. Hal itu terbukti dari temuan pelanggaran prokes oleh pengendara atau pengguna jalan yang tidak menggunakan masker sudah jauh lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

Selain itu, Rakhmat menegskan jika pihaknya juga terus melakukan pengawasan secara intens dengan berbagai OPD, mulai dari Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan hingga Dinas Pendidikan Kota Medan. “Untuk Dinas Pariwisata, ada banyak sekali yang kita awasi, mulai dari gedung-gedung tempat pesta, mal, restoran, hotel dan masih banyak lagi. Ini terus kita awasi secara ketat, apalagi kalau sudah hari Sabtu dan Minggu,” jelasnya.

Terkhusus untuk antisipasi dan pencegahan datangnya gelombang ketiga Covid-19 di akhir tahun 2021, SatPol PP Kota Medan juga telah bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Medan dalam menjaga perbatasan Kota Medan dengan daerah yang menjadi kawasan wisata, yakni di simpang Tuntungan yang menjadi pintu masuk dari akses Medan – Berastagi.

“Setiap akhir pekan kita bersama Dinas Perhubungan terus menjaga Simpang Tuntungan itu, semua yang masuk wajib kita ukur suhu tubuhnya. Untuk yang suhu tubuhnya di atas normal, itu langsung kita swab. Kita juga mengimbau agar masyarakat jangan dulu melakukan perjalanan di libur akhir tahun ini, mari kita sama-sama mencegah terjadinya gelombang ketiga ini,” tegasnya.

Tak cuma itu, Satpol PP juga turut mengawasi jalannya pelaksanaan PTMT di Kota Medan yang telah berjalan mulai 11 Oktober bagi pelajar tingkat SMP dan mulai 1 November bagi pelajar tingkat SD kelas 4, 5 dan 6. Menurut Rakhmat, pelaksanaan PTMT di Kota Medan wajib diawasi secara ketat.

“Mereka sudah lama gak ke sekolah, sekalinya ke sekolah mereka jumpa sama teman-temannya. Yang kita temui, banyak anak sekolah yang pulang sekolah itu gak langsung pulang tapi main dulu sama temannya. Ini juga terus kita awasi, kita minta juga peran serta Disdik dan pihak kecamatan serta kelurahan untuk mengawasinya,” sebutnya.

Terkait status PPKM Kota Medan yang masih berada di Level 2, Rakhmat mengatakan hal itu sebagai hal yang wajar meskipun saat ini tingkat penyebaran Covid-19 di Medan terus menurun dan kesadaran masyarakat akan prokes terus meningkat. Salah satu alasannya, karena tingkat vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Kota Medan dengan kategori lanjut usia (Lansia) masih belum mencapai target atau terbilang cukup rendah. “Dan saat ini Pak Wali sudah menginstruksikan agar vaksinasi untuk lansia ini bisa terus ditingkatkan sembari peningkatan vaksinasi untuk kategori yang lain juga, termasuk vaksinasi pelajar yang saat ini terus berlanjut,” pungkasnya. (prn/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah daerah di Sumatera Utara yang berada di level I PPKM bertambah signifikan, yakni terdapat 10 kabupaten dan kota. Hal tersebut diketahui dari dokumen Sumut Pos dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 58 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan PPKM luar Pulau Jawa-Bali tertanggal 8 November 2021, Selasa (9/11).

 Adapun ke-10 daerah tersebut terdiri dari; Serdang Bedagai, Batubara, Gunung Sitoli, Binjai, Nias, Dairi, Sibolga, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, dan Samosir. Sedangkan daerah dengan PPKM Level II antara lain; Tapanuli Utara, Karo, Deliserdang, Toba, Nias Selatan, Nias Barat, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Langkat, Nias Utara, Medan, Pematangsiantar, Tebingtinggi, dan Padang Sidempuan.

Sedangkan jumlah daerah PPKM Level 3 berkurang dari 14 kini menjadi 8. Yaitu terdiri dari; Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, dan Tanjungbalai. 

Menurut Mendagri Tito Karnavian, dalam instruksi itu menyebutkan, pengaturan PPKM di setiap daerah luar Jawa-Bali berdasarkan penetapan Kementerian Kesehatan RI. Di sisi lain, pemerintah pusat kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk wilayah luar Jawa-Bali mulai 9-22 November 2021. Perpanjangan termasuk untuk wilayah Sumut. 

Meski sudah banyak daerah yang masuk PPKM Level I, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi melalui Kadis Kesehatan, Ismail Lubis, meminta masyarakat tetap ketat menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam aktivitas sehari-hari. “Selalu gunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak serta ikut vaksinasi,” ujarnya menjawab wartawan, kemarin. 

Pemprovsu apresiasi kepada masyarakat karena semakin banyak daerah yang berada di level 1. Ismail menambahkan, Gubernur Edy Rahmayadi juga segera akan menerbitkan instruksi untuk menindaklanjuti Inmendagri 58 tersebut di kabupaten/kota di Sumut.

Perketat Pengawasan Prokes

Bertahan di level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pemko Medan akan terus melakukan pengawasan prokes secara ketat. “Prokes akan terus diawasi secara ketat, karena target kita Kota Medan harus bisa turun ke Level 1,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Husni kepada Sumut Pos, Selasa (9/11).

Menurut Husni, selain prokes, salah satu indikator agar status PPKM Kota Medan bisa turun ke Level 1 adalah tingkat capaian vaksinasi di Kota Medan. “Makanya vaksinasi terus kita tingkatkan ke depannya. Walaupun saat ini capaian vaksinasi kita sudah 70 persen, tapi vaksinasi terus kita genjot. Intinya dua hal ini akan terus sejalan, mulai dari pengawasan prokes hingga vaksinasi yang terus digenjot,” ungkapnya.

Senada dengan Husni, Plt KasatPol PP Kota Medan Rakhmat Adi Syahputra Harahap mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan bersama OPD terkait di bidangnya. “Saat ini kita juga masih menunggu Ingubsu dan Surat Edaran dari Pak Wali,” kata Rakhmat kepada Sumut Pos, Selasa (9/11).

Dikatakan Rakhmat, saat ini pihaknya tidak pernah berhenti untuk melakukan pengawasan prokes. Setiap harinya, SatPol PP dibantu pihak Kecamatan dan pihak-pihak lainnya tetap melakukan razia masker di jalan-jalan pada 7 kecamatan secara bergantian. “Jadi hari ini 7 kecamatan, besok 7 kecamatan lainnya, besoknya lagi 7 kecamatan yang lainnya lagi, begitu seterusnya. Kita masih terus melakukan razia masker seperti itu setiap harinya di Kota Medan,” katanya.

Saat ini, jelas Rakhmat, tingkat kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker dan menjaga prokes dalam bentuk lainnya juga sudah semakin membaik. Hal itu terbukti dari temuan pelanggaran prokes oleh pengendara atau pengguna jalan yang tidak menggunakan masker sudah jauh lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

Selain itu, Rakhmat menegskan jika pihaknya juga terus melakukan pengawasan secara intens dengan berbagai OPD, mulai dari Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan hingga Dinas Pendidikan Kota Medan. “Untuk Dinas Pariwisata, ada banyak sekali yang kita awasi, mulai dari gedung-gedung tempat pesta, mal, restoran, hotel dan masih banyak lagi. Ini terus kita awasi secara ketat, apalagi kalau sudah hari Sabtu dan Minggu,” jelasnya.

Terkhusus untuk antisipasi dan pencegahan datangnya gelombang ketiga Covid-19 di akhir tahun 2021, SatPol PP Kota Medan juga telah bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Medan dalam menjaga perbatasan Kota Medan dengan daerah yang menjadi kawasan wisata, yakni di simpang Tuntungan yang menjadi pintu masuk dari akses Medan – Berastagi.

“Setiap akhir pekan kita bersama Dinas Perhubungan terus menjaga Simpang Tuntungan itu, semua yang masuk wajib kita ukur suhu tubuhnya. Untuk yang suhu tubuhnya di atas normal, itu langsung kita swab. Kita juga mengimbau agar masyarakat jangan dulu melakukan perjalanan di libur akhir tahun ini, mari kita sama-sama mencegah terjadinya gelombang ketiga ini,” tegasnya.

Tak cuma itu, Satpol PP juga turut mengawasi jalannya pelaksanaan PTMT di Kota Medan yang telah berjalan mulai 11 Oktober bagi pelajar tingkat SMP dan mulai 1 November bagi pelajar tingkat SD kelas 4, 5 dan 6. Menurut Rakhmat, pelaksanaan PTMT di Kota Medan wajib diawasi secara ketat.

“Mereka sudah lama gak ke sekolah, sekalinya ke sekolah mereka jumpa sama teman-temannya. Yang kita temui, banyak anak sekolah yang pulang sekolah itu gak langsung pulang tapi main dulu sama temannya. Ini juga terus kita awasi, kita minta juga peran serta Disdik dan pihak kecamatan serta kelurahan untuk mengawasinya,” sebutnya.

Terkait status PPKM Kota Medan yang masih berada di Level 2, Rakhmat mengatakan hal itu sebagai hal yang wajar meskipun saat ini tingkat penyebaran Covid-19 di Medan terus menurun dan kesadaran masyarakat akan prokes terus meningkat. Salah satu alasannya, karena tingkat vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Kota Medan dengan kategori lanjut usia (Lansia) masih belum mencapai target atau terbilang cukup rendah. “Dan saat ini Pak Wali sudah menginstruksikan agar vaksinasi untuk lansia ini bisa terus ditingkatkan sembari peningkatan vaksinasi untuk kategori yang lain juga, termasuk vaksinasi pelajar yang saat ini terus berlanjut,” pungkasnya. (prn/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/