26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Pertamina ‘Sehati’, Balita Bergizi dan Tekan Angka Stunting di Indonesia

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina Patra Niaga (Persero) melalui program Sehati (Sehat Anak Tercinta dan Ibu) berkontribusi besar dalam penurunan angka stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen. Dengan memberikan tambahan gizi dan bedah rumah layak huni.

Manager CSR PT Pertamina Patra Niaga, Dian Hapsari Firasati mengungkapkan secara nasional ada sekitar 16 ribu balita mendapatkan perawatan gizi dan 163 balita stunting. Dengan harapkan dapat menurunkan angka stunting di tanah ini dilakukan bersama pihak terkait.

“Sedangkan, bedah rumah sekitar 2.196 penerima manfaat dengan menerima akses rumah sehat dan sanitasi, yang layak seluruh wilayah Indonesia,” kata Dian kepada wartawan, usai penyerahan rumah sehat atau bedah rumah di Desa Palu Kemiri, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (10/11).

Dian menjelaskan bahwa program Sehati merupakan program unggulan dari Pertamina terkait dengan Posyandu, bedah
rumah, sanitasi, air bersih dan edukasi hidup sehat kepada masyarakat. Karena, perusahaan plat merah ini berperan aktif membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting baik di daerah maupun secara nasional.

“Kami Pertamina bersama jajaran pemerintah BKKBN, Kodam dan Kodim dan Pemkab Deli Serdang. Ini merupakan program tanggungjawab sosial dan lingkungan Pertamina, salah satunya Bidang Kesehatan,” sebut Dian.

Dian mengungkapkan pihaknya mendapatkan masukan dari BKKBN Pusat, bahwa Deli Serdang membutuhkan bedah rumah dan intervensi gizi. Harapannya, setelah program ini, memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Datanya, ada 188 penerima manfaat, Kota Medan dan Deli Serdang. Deli Serdang ada 37 penerima manfaat dengan 11 anak berisiko stunting,” ucap Dian.

Dengan program bidang kesehatan ini, Dian berharap pihaknya bisa membantu Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat menurunkan stunting angka balita stunting ini.

“Melalui program bedah rumah dan intervensi gizi spesifik bisa menurunkan angka stunting di Kabupaten Deli Serdang,” tutur Dian.

Dalam menekan angka stunting ini, Dian mengatakan dengan pemerintah daerah dan pihak terkait memberikan makanan tambahan kepada masyarakat dan balita.

“Dengan harapan memberikan peningkatan gizi dan kita monitor perkembangan gizinya bagi anak-anak menerima manfaat ini. Dari bulan Juli hingga Desember 2022,” kata Dian.

Wakil Bupati Deli Serdang, H.M. Ali Yusuf Siregar mengungkapkan di Kabupaten Deli Serdang Pertamina dan Kodim 0204/DS melakukan bedah rumah sebanyak 10 unit menjadi rumah layak huni.

“Terima kasih kepada Pertamina membantu memberikan CSR kepada masyarakat di Kabupaten Deli Serdang. Hal ini, tidak lepas kerja sama antara TNI, Pertamina, BKKBN dan pihak terkait lainnya,” ucap Yusuf.

Yusuf mengatakan angka stunting di Kabupaten Deli Serdang hanya 12 persen dan cukup rendah dibandingkan angka stunting nasional dan provinsi Sumut 24 persen.

“Angka stunting di Deli Serdang cukup rendah hanya 12 persen dibandingkan angka stunting nasional maupun provinsi. Pemerintah menargetkan penurunan 14 persen, sedangkan kita 12 persen,” jelas Yusuf.

Pemilik rumah, Ruhaeni mengungkapkan rasa senang rumahnya direnovasi atau bedah rumah dilakukan Pertamina bekerja sama dengan Kodim 0204/DS. Sebelumnya, rumah hanya berdindingkan tepas bambu jauh kata layak huni. Kini, rumah berkurang sekitar 4 meter x 5 meter menjadi bangunan permanen dengan sanitasi yang baik dan layak huni.

“Saya terharu dengan bantuan diberikan oleh Pertamina dan bapak-bapak TNI sudah merenovasi rumah saya lebih baik lagi dan dapat menjadi tempat tinggal saya dan keluarga,” sebut Ruhaeni.

Dandim 0204/DS, Letkol Yoga Febrianto mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan pihak terkait dalam penekanan stunting dan mengedukasi masyarakat terhadap pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

“Sesuai dengan petunjuk pimpinan kita memberikan dampingan penurunan stunting. Dalam kesempatan ini, mendapatkan kerja sama dengan Pertamina dan BKKBN RTLH sebanyak 10 unit di Kabupaten Deli Serdang dan Gizi spesifik oleh BKKBN,” kata Yoga.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN, Ahmada Taufik mengatakan pihaknya terus mengedukasi masyarakat dalam penekanan stunting dengan memberikan pemahaman terhadap
kesiapan dalam melahirkan, pola asuh di 1000 hari pertama dan asupan gizi.

“Sarana-sarana pendukung lingkungan seperti rumah sehat, sanitasi, jamban, edukasi hidup sehat,” kata Taufik.

Taufik mengapresiasi langkah atau program dibidang kesehatan dilakukan Pertamina dalam membantu pemerintah dalam penurunan stunting. Sehingga stunting diperangi bersama-sama seluruh pihak.

“Ini perlu strategi luar biasa dengan menyatuhkan sumber-sumber yang ada. Insyaallah setiap tahun kita bisa mengurangi 3 persen. Dari 24 persen ke 14 persen, itu ada 10 persen dibagi tiga tahun jadi setiap tahun 3 persen,” kata Taufik.

Taufik mengatakan bahwa menurunkan angka stunting ini, bukan saja tugas satu sektor atau satu lembaga. Tapi, perlu pihak lain, seperti Pertamina, TNI Angkatan Darat dan Pemerintah Daerah.

“BKKBN sebagai kordinator untuk mengandeng kapan ada bergerak, kapan anda berbunyi,” sebut Taufik.(gus)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina Patra Niaga (Persero) melalui program Sehati (Sehat Anak Tercinta dan Ibu) berkontribusi besar dalam penurunan angka stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen. Dengan memberikan tambahan gizi dan bedah rumah layak huni.

Manager CSR PT Pertamina Patra Niaga, Dian Hapsari Firasati mengungkapkan secara nasional ada sekitar 16 ribu balita mendapatkan perawatan gizi dan 163 balita stunting. Dengan harapkan dapat menurunkan angka stunting di tanah ini dilakukan bersama pihak terkait.

“Sedangkan, bedah rumah sekitar 2.196 penerima manfaat dengan menerima akses rumah sehat dan sanitasi, yang layak seluruh wilayah Indonesia,” kata Dian kepada wartawan, usai penyerahan rumah sehat atau bedah rumah di Desa Palu Kemiri, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (10/11).

Dian menjelaskan bahwa program Sehati merupakan program unggulan dari Pertamina terkait dengan Posyandu, bedah
rumah, sanitasi, air bersih dan edukasi hidup sehat kepada masyarakat. Karena, perusahaan plat merah ini berperan aktif membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting baik di daerah maupun secara nasional.

“Kami Pertamina bersama jajaran pemerintah BKKBN, Kodam dan Kodim dan Pemkab Deli Serdang. Ini merupakan program tanggungjawab sosial dan lingkungan Pertamina, salah satunya Bidang Kesehatan,” sebut Dian.

Dian mengungkapkan pihaknya mendapatkan masukan dari BKKBN Pusat, bahwa Deli Serdang membutuhkan bedah rumah dan intervensi gizi. Harapannya, setelah program ini, memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Datanya, ada 188 penerima manfaat, Kota Medan dan Deli Serdang. Deli Serdang ada 37 penerima manfaat dengan 11 anak berisiko stunting,” ucap Dian.

Dengan program bidang kesehatan ini, Dian berharap pihaknya bisa membantu Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat menurunkan stunting angka balita stunting ini.

“Melalui program bedah rumah dan intervensi gizi spesifik bisa menurunkan angka stunting di Kabupaten Deli Serdang,” tutur Dian.

Dalam menekan angka stunting ini, Dian mengatakan dengan pemerintah daerah dan pihak terkait memberikan makanan tambahan kepada masyarakat dan balita.

“Dengan harapan memberikan peningkatan gizi dan kita monitor perkembangan gizinya bagi anak-anak menerima manfaat ini. Dari bulan Juli hingga Desember 2022,” kata Dian.

Wakil Bupati Deli Serdang, H.M. Ali Yusuf Siregar mengungkapkan di Kabupaten Deli Serdang Pertamina dan Kodim 0204/DS melakukan bedah rumah sebanyak 10 unit menjadi rumah layak huni.

“Terima kasih kepada Pertamina membantu memberikan CSR kepada masyarakat di Kabupaten Deli Serdang. Hal ini, tidak lepas kerja sama antara TNI, Pertamina, BKKBN dan pihak terkait lainnya,” ucap Yusuf.

Yusuf mengatakan angka stunting di Kabupaten Deli Serdang hanya 12 persen dan cukup rendah dibandingkan angka stunting nasional dan provinsi Sumut 24 persen.

“Angka stunting di Deli Serdang cukup rendah hanya 12 persen dibandingkan angka stunting nasional maupun provinsi. Pemerintah menargetkan penurunan 14 persen, sedangkan kita 12 persen,” jelas Yusuf.

Pemilik rumah, Ruhaeni mengungkapkan rasa senang rumahnya direnovasi atau bedah rumah dilakukan Pertamina bekerja sama dengan Kodim 0204/DS. Sebelumnya, rumah hanya berdindingkan tepas bambu jauh kata layak huni. Kini, rumah berkurang sekitar 4 meter x 5 meter menjadi bangunan permanen dengan sanitasi yang baik dan layak huni.

“Saya terharu dengan bantuan diberikan oleh Pertamina dan bapak-bapak TNI sudah merenovasi rumah saya lebih baik lagi dan dapat menjadi tempat tinggal saya dan keluarga,” sebut Ruhaeni.

Dandim 0204/DS, Letkol Yoga Febrianto mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan pihak terkait dalam penekanan stunting dan mengedukasi masyarakat terhadap pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

“Sesuai dengan petunjuk pimpinan kita memberikan dampingan penurunan stunting. Dalam kesempatan ini, mendapatkan kerja sama dengan Pertamina dan BKKBN RTLH sebanyak 10 unit di Kabupaten Deli Serdang dan Gizi spesifik oleh BKKBN,” kata Yoga.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN, Ahmada Taufik mengatakan pihaknya terus mengedukasi masyarakat dalam penekanan stunting dengan memberikan pemahaman terhadap
kesiapan dalam melahirkan, pola asuh di 1000 hari pertama dan asupan gizi.

“Sarana-sarana pendukung lingkungan seperti rumah sehat, sanitasi, jamban, edukasi hidup sehat,” kata Taufik.

Taufik mengapresiasi langkah atau program dibidang kesehatan dilakukan Pertamina dalam membantu pemerintah dalam penurunan stunting. Sehingga stunting diperangi bersama-sama seluruh pihak.

“Ini perlu strategi luar biasa dengan menyatuhkan sumber-sumber yang ada. Insyaallah setiap tahun kita bisa mengurangi 3 persen. Dari 24 persen ke 14 persen, itu ada 10 persen dibagi tiga tahun jadi setiap tahun 3 persen,” kata Taufik.

Taufik mengatakan bahwa menurunkan angka stunting ini, bukan saja tugas satu sektor atau satu lembaga. Tapi, perlu pihak lain, seperti Pertamina, TNI Angkatan Darat dan Pemerintah Daerah.

“BKKBN sebagai kordinator untuk mengandeng kapan ada bergerak, kapan anda berbunyi,” sebut Taufik.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/