NIAS SELATAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Nias Selatan mendapatkan kucuran anggaran dari pemerintah provinsi Sumatera Utara senilai Rp2,4 miliar. Anggaran tersebut untuk perbaikan jalan putus akibat banjir di Desa Hiliana’a Gomo.
Kepala BPBD Kabupaten Nias Selatan, Arozatulo Maduwu mengatkan pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki jalan. Bahkan, dirinya langsung ke BPBD pusat untuk menyampaikan terkait jalan putus di daerah tersebut.
“Intinya keputusan dalam rapat tersebut bahwa terjadi pergeseran anggaran adalah biaya tak terduga (BTT) dari provinsi sebesar Rp2,4 Miliar untuk perbaikan jalan putus di Desa Hiliana’a Gomo dalam hal ini dilimpahkan ke UPT PUPR Provinsi karena mereka yang ahli dalam bidang tersebut dan bekerja sama dengan UPTD Bina Marga Nias,” ujarnya di kantor BPBD Nias Selatan Jalan Arah Lagundri KM 4.9 Kecamatan Fanayama Kamis (9/11/2023).
Dijelaskannya, saat ini pihaknya hanya tinggal menunggu tanda tangan Pj Gubsu untuk menandatangi surat. Bila surat tersebut sudah turun, maka pengerjaan akan segera dilakukan.
“Apabila hari ini atau besok surat keputusan tersebut ditandatangani oleh Pj Gubernur maka hari itu juga langsung dikerjakan, karena inikan hanya masalah waktu saja, lagi pula ini bukan uang pribadi tetapi uang negara,” jelasnya.
Dirinya mengakui, dana yang akan dikucurkan tersebut tidak sedikit. Oleh karena itu pihaknya akan sangat berhati-hati dalam pengelolaan anggaran. Apalagi, dirinya sudah punya pengalaman pada tahun 2010 yang lalu.
“Jadi, kami dari BPBD Nias Selatan secara administrasi sudah lengkap, sehingga kami bisa mendapatkan Kucuran anggaran dari pemerintah provinsi Sumatera Utara,” ungkapnya.
Kepala Desa Hiliana’a Gomo, Yurmin Telaumbanua sangat berterima kasih dengan dana yang akan dikucurkan tersebut.
“Harapan kami, semoga Pj. Gubernur tersebut segera menandatangani surat keputusan sehingga jalan itu segera ditangani,” harap Yurmin Telaumbanua.
Apalagi, di musim penghujan, sehingga jalan putus tersebut saat ini bertambah luas kurang lebih 100 meter.
“Jalan itu tidak bisa lagi dilalui oleh pejalan kaki, apalagi kendaraan tidak bisa lewat, pasalnya teras rumah tersebut ikut terbawa longsor”, ungkapnya.
Tidak lupa juga Kades Hiliana’a Gomo, mengharapkan agar segera dibuat jalan darurat (pintas) untuk bisa dilewati masyarakat dari 12 Desa di Kecamatan Boronadu.
“Jalan tersebut merupakan jalan akses satu-satunya dari Kecamatan Gomo menuju Kecamatan Boronadu, dan parahnya lagi perekonomian masyarakat 12 Desa tersebut macet total sehingga harga sembako semakin naik,” tutupnya. (mag-8/ram)