TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebinginggi diwakili Asisten Umum, Kamlan Mursyid membuka sosialisasi Rencana Aksi Daerah (RAD) penanganan penyakit TBC di aula Hotel Malibau Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Senin (9/12).
Wali Kota dalam sambutannya yang dibacakan Kamlan Mursyid menyampaikan, Tebingtinggi yang sudah memperoleh predikat Kota Sehat di Sumut, diharapkan bukan hanya sekedar sebutan saja, tetapi dapat dibuktikan secara nyata.
“Yang menjadi tolak ukur, masyarakat Tebingtinggi terbebas dari berbagai masalah penyakit dan salah satunya adalah TBC,” papar Kamlan.
Untuk itu, lanjut Kamlan, diharapkan sosialiasi rencana aksi daerah penyakit TBC yang bertujuan untuk mengeliminasi TB 2030 di Tebingtinggi, dapat dijadikan contoh dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Dia mengatakan, masalah kesehatan bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan saja, tetapi memerlukan koordinasi yang baik antar instansi, karena satu dengan lainnya ada keterkaitan.
“Bagaimana warga suatu daerah akan tumbuh sehat, jika wilayahnya jorok atau sanitasinya tidak baik, ini memerlukan kerja sama antar instansi karena lebih baik mencegah dari pada mengobati,”pungkasnya. (ian/han)
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebinginggi diwakili Asisten Umum, Kamlan Mursyid membuka sosialisasi Rencana Aksi Daerah (RAD) penanganan penyakit TBC di aula Hotel Malibau Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Senin (9/12).
Wali Kota dalam sambutannya yang dibacakan Kamlan Mursyid menyampaikan, Tebingtinggi yang sudah memperoleh predikat Kota Sehat di Sumut, diharapkan bukan hanya sekedar sebutan saja, tetapi dapat dibuktikan secara nyata.
“Yang menjadi tolak ukur, masyarakat Tebingtinggi terbebas dari berbagai masalah penyakit dan salah satunya adalah TBC,” papar Kamlan.
Untuk itu, lanjut Kamlan, diharapkan sosialiasi rencana aksi daerah penyakit TBC yang bertujuan untuk mengeliminasi TB 2030 di Tebingtinggi, dapat dijadikan contoh dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Dia mengatakan, masalah kesehatan bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan saja, tetapi memerlukan koordinasi yang baik antar instansi, karena satu dengan lainnya ada keterkaitan.
“Bagaimana warga suatu daerah akan tumbuh sehat, jika wilayahnya jorok atau sanitasinya tidak baik, ini memerlukan kerja sama antar instansi karena lebih baik mencegah dari pada mengobati,”pungkasnya. (ian/han)