30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Idap Ayan, Remaja 14 Tahun Tewas saat Mancing

ilustrasi-tenggelam

PANTAI CERMIN, SUMUTPOS.CO – Penyakit ayan yang mengidap Junaedi Sihombing, mengakhiri hidupnya di Sungai Kanal. Remaja 14 tahun itu tewas saat memancing di kebun sawit PTPN IV Adolina.

Korban diketahui selama ini hobi mancing ikan di aliran air yang berada di Desa Batang Terab Kecamatan Perbaungan tersebut. Sebelum berangkat dari rumahnya di Dusun 6 Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin, ia pamit kepada ibunya, sekitar pukul 09.00 WIB.

Soal hobi Sihombing yang suka mancing di TKP, diungkapkan ibu korban, Herlina (48). “Sebelum berangkat sempat permisi kepadaku,” ungkapnya.

Hingga pukul 12.00 WIB, sambung Herlina, ia merasa khawatir karena anaknya belum pulang ke rumah. Karena biasanya Sihombing selalu pulang pada jam tersebut. Menjelang sore, Herlina lalu mengajak tetangganya bernama Talip (50) dan Udin (50), pergi mencari.

Betapa terkejutnya Herlina, saat tiba di sungai tersebut sekitar pukul 16.00 WIB, Senin (19/9), anaknya telah mengapung dan kaku dengan wajah menengadah ke atas. Diwarnai isak tangis, jasad korban dibawa ke rumah duka.

Mendapat informasi korban tenggelam, personel Polsek Pantai Cermin mendatangi rumah duka. Namun saat akan dilakukan visum, keluarga korban keberatan, walau mobil ambulance telah disiapkan untuk membawa mendiang Sihombing ke RS.

Kendati petugas telah membujuk orangtua korban agar merelakan anaknya dibawa ke RS, orangtua korban tetap tak setuju. Kapolsek Pantai Cermin, AKP Alberson ketika dikonfirmasi membenarkan korban tewas karena tenggelam.

“Orangtua korban tidak menyetujui korban divisum atau diotopsi dengan alasan telah menerima kematian. Untuk menguatkan pernyataan tersebut, ibu kandung korban bersedia dimintai keterangan serta membuat surat pernyataan keberatan dilakukan visum dan otopsi setelah korban dibumikan,” pungkasnya.

NASUTION TEWAS TAK BISA BERENANG
Sementara dari Perbaungan dilaporkan, seorang bocah bernama Ryan Hidayat Nasution tewas saat mandi bersama temannya di kolam. Ternyata anak 10 tahun itu tidak bisa berenang.

Informasi diperoleh, murid Kelas IV SD tersebut bersama dua temannya, Husni (12), Wawan (11) mandi-mandi di kolam milik Adi (52), warga Dusun III Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Sergai, Senin (19/9), sekitar pukul 14.30 WIB.

Saat asyik berenang, Ryan Hidayat Nasution tiba-tibam tenggelam, lalu temannya tersebut pergi meminta bantuan kepada Sarfrudin (13) yang masih duduk di bangku Kelas I SMP.

Korban dengan cepat ditemukan dan langsung diangkat dari kolam tersebut lalu dibawa ke rumah orangtuanya di Dusun II Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Sergai.

Kodri Nasution (32), orangtua korban mengatakan, anaknya memang tewas di kolam karena tidak pandai berenang saat bermain bersama teman-temannya dan meminta kepada polisi untuk tidak dilakukannya otopsi.

“Memang aku yakin anakku meninggal bukan karena ditenggelamkan. Tapi karena memang anakku tidak pandai berenang. Udahlah jangan ada otopsi lagi,” kata Kodri, yang bersedia memberikan surat pernyataan.

Kanit Reskrim Mapolsek Pantai Cermin Ipda Syamsul Bahri, SE, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya temuan mayat bocah tersebut. (cr-6/yaa)

ilustrasi-tenggelam

PANTAI CERMIN, SUMUTPOS.CO – Penyakit ayan yang mengidap Junaedi Sihombing, mengakhiri hidupnya di Sungai Kanal. Remaja 14 tahun itu tewas saat memancing di kebun sawit PTPN IV Adolina.

Korban diketahui selama ini hobi mancing ikan di aliran air yang berada di Desa Batang Terab Kecamatan Perbaungan tersebut. Sebelum berangkat dari rumahnya di Dusun 6 Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin, ia pamit kepada ibunya, sekitar pukul 09.00 WIB.

Soal hobi Sihombing yang suka mancing di TKP, diungkapkan ibu korban, Herlina (48). “Sebelum berangkat sempat permisi kepadaku,” ungkapnya.

Hingga pukul 12.00 WIB, sambung Herlina, ia merasa khawatir karena anaknya belum pulang ke rumah. Karena biasanya Sihombing selalu pulang pada jam tersebut. Menjelang sore, Herlina lalu mengajak tetangganya bernama Talip (50) dan Udin (50), pergi mencari.

Betapa terkejutnya Herlina, saat tiba di sungai tersebut sekitar pukul 16.00 WIB, Senin (19/9), anaknya telah mengapung dan kaku dengan wajah menengadah ke atas. Diwarnai isak tangis, jasad korban dibawa ke rumah duka.

Mendapat informasi korban tenggelam, personel Polsek Pantai Cermin mendatangi rumah duka. Namun saat akan dilakukan visum, keluarga korban keberatan, walau mobil ambulance telah disiapkan untuk membawa mendiang Sihombing ke RS.

Kendati petugas telah membujuk orangtua korban agar merelakan anaknya dibawa ke RS, orangtua korban tetap tak setuju. Kapolsek Pantai Cermin, AKP Alberson ketika dikonfirmasi membenarkan korban tewas karena tenggelam.

“Orangtua korban tidak menyetujui korban divisum atau diotopsi dengan alasan telah menerima kematian. Untuk menguatkan pernyataan tersebut, ibu kandung korban bersedia dimintai keterangan serta membuat surat pernyataan keberatan dilakukan visum dan otopsi setelah korban dibumikan,” pungkasnya.

NASUTION TEWAS TAK BISA BERENANG
Sementara dari Perbaungan dilaporkan, seorang bocah bernama Ryan Hidayat Nasution tewas saat mandi bersama temannya di kolam. Ternyata anak 10 tahun itu tidak bisa berenang.

Informasi diperoleh, murid Kelas IV SD tersebut bersama dua temannya, Husni (12), Wawan (11) mandi-mandi di kolam milik Adi (52), warga Dusun III Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Sergai, Senin (19/9), sekitar pukul 14.30 WIB.

Saat asyik berenang, Ryan Hidayat Nasution tiba-tibam tenggelam, lalu temannya tersebut pergi meminta bantuan kepada Sarfrudin (13) yang masih duduk di bangku Kelas I SMP.

Korban dengan cepat ditemukan dan langsung diangkat dari kolam tersebut lalu dibawa ke rumah orangtuanya di Dusun II Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Sergai.

Kodri Nasution (32), orangtua korban mengatakan, anaknya memang tewas di kolam karena tidak pandai berenang saat bermain bersama teman-temannya dan meminta kepada polisi untuk tidak dilakukannya otopsi.

“Memang aku yakin anakku meninggal bukan karena ditenggelamkan. Tapi karena memang anakku tidak pandai berenang. Udahlah jangan ada otopsi lagi,” kata Kodri, yang bersedia memberikan surat pernyataan.

Kanit Reskrim Mapolsek Pantai Cermin Ipda Syamsul Bahri, SE, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya temuan mayat bocah tersebut. (cr-6/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/