25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Lift Mati, Pasien Diangkat Pakai Tandu ke Lantai Empat

BINJAI- Pelayanan RSU dr Djoelham Binjai terganggu akibat terbakarnya sentral listrik rumah sakit tersebut. Gangguan itu berakibat pasokan listrik tak stabil memicu alat di Intensive Care Unit (ICU)  tak berfungsi dan minimnya sumber penerangan serta lift mati.

Rumah sakit milik Pemko Binjai beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binjai Kota belum bisa berjalan normal pasca terbakarnya sentral listrik, Minggu (8/1) sekira pukul 13.30 WIB. Di rumah sakit tersebut, sejumlah pasien rawat inap tampak kesulitan, mulai lantai satu hingga di lantai empat.  Uniknya, pasien yang hendak di lantai 4 dari Unit Gawat Darurat (UGD) harus ditandu.

Direktur Utama (Dirut) RSU dr Djoelham Binjai, Drg Efendi mengatakan, matinya listrik di rumah sakit sangat mengganggu pelayanan, seperti lift mati sehingga membawa pasien ke lantai 4 dari UGD kesulitan dan alat-alat operasi tidak berfungsi. Bahkan, ruang rawatan pasien hanya diberikan arus listrik hanya sebatas penerangan sementara. “Kini, listrik yang dipasang sifatnya sementara. Hal itu dilakukan agar pasien tetap nyaman dan tak perlu menggunakan senter,” ujarnya.

Dia menyebutkan, hingga kini masih ada beberapa ruangan yang listriknya belum diperbaiki, seperti ruang ICU, kamar VIP, ruang bedah, dan ruang rawat inap di lantai 2, 3 dan 4. Khusus di ruang rawat inap, hanya AC yang belum diperbaiki. Sedangkan lampu sudah bisa memberikan penerangan.

Effendi menyebutkan, akibat kerusakan pasca terbakarnya sentral listrik tersebut, pihaknya membutuhkan biaya besar dan harus dibeli dari Kota Medan.

“Kabel yang terbakar bukan yang kecil, tapi kabel besar. Makanya, harus dibeli di Medan karena di Binjai tidak ada. Perhitungan kami harga untuk memperbaiki keseluruhan mencapai Rp50 juta,” ujarnya.

Seperti diakui keluarga pasien, Murni (43) menyatakan, akibat lif mati dengan terpaksa harus mengeluarkan uang untuk mengantar ibunya ke lantai empat. Tukang tandu harus dibayar Rp40 ribu. “Iya kalau pasien punya uang kalau tidak bagaimana,” ujarnya. (dan)

BINJAI- Pelayanan RSU dr Djoelham Binjai terganggu akibat terbakarnya sentral listrik rumah sakit tersebut. Gangguan itu berakibat pasokan listrik tak stabil memicu alat di Intensive Care Unit (ICU)  tak berfungsi dan minimnya sumber penerangan serta lift mati.

Rumah sakit milik Pemko Binjai beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binjai Kota belum bisa berjalan normal pasca terbakarnya sentral listrik, Minggu (8/1) sekira pukul 13.30 WIB. Di rumah sakit tersebut, sejumlah pasien rawat inap tampak kesulitan, mulai lantai satu hingga di lantai empat.  Uniknya, pasien yang hendak di lantai 4 dari Unit Gawat Darurat (UGD) harus ditandu.

Direktur Utama (Dirut) RSU dr Djoelham Binjai, Drg Efendi mengatakan, matinya listrik di rumah sakit sangat mengganggu pelayanan, seperti lift mati sehingga membawa pasien ke lantai 4 dari UGD kesulitan dan alat-alat operasi tidak berfungsi. Bahkan, ruang rawatan pasien hanya diberikan arus listrik hanya sebatas penerangan sementara. “Kini, listrik yang dipasang sifatnya sementara. Hal itu dilakukan agar pasien tetap nyaman dan tak perlu menggunakan senter,” ujarnya.

Dia menyebutkan, hingga kini masih ada beberapa ruangan yang listriknya belum diperbaiki, seperti ruang ICU, kamar VIP, ruang bedah, dan ruang rawat inap di lantai 2, 3 dan 4. Khusus di ruang rawat inap, hanya AC yang belum diperbaiki. Sedangkan lampu sudah bisa memberikan penerangan.

Effendi menyebutkan, akibat kerusakan pasca terbakarnya sentral listrik tersebut, pihaknya membutuhkan biaya besar dan harus dibeli dari Kota Medan.

“Kabel yang terbakar bukan yang kecil, tapi kabel besar. Makanya, harus dibeli di Medan karena di Binjai tidak ada. Perhitungan kami harga untuk memperbaiki keseluruhan mencapai Rp50 juta,” ujarnya.

Seperti diakui keluarga pasien, Murni (43) menyatakan, akibat lif mati dengan terpaksa harus mengeluarkan uang untuk mengantar ibunya ke lantai empat. Tukang tandu harus dibayar Rp40 ribu. “Iya kalau pasien punya uang kalau tidak bagaimana,” ujarnya. (dan)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/