27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Golput Nelayan Capai 90 Persen, KPU Dituding Gagal Sosialisasi

BELAWAN-Ketua DPC HNSI Medan, Zulfachri Siagian, menuding KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Medan telah gagal menyosialisasikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di kawasan pesisir pantai Utara kota Medan.

Pasalnya, angka golput (golongan putih) masyarakat nelayan saat pesta demokrasi Pilgubsu dua hari lalu sangat tinggi. Diperkirakan mencapai 90 persen.

“Pada hari pencoblosan, hanya 10 persen saja nelayan yang menggunakan hak suaranya. Ini menunjukkan angka golput sangat tinggi di kalangan nelayan. Dan ini membuktikan KPU Medan telah gagal dalam melaksanakan sosialisasi ke nelayan,” kata, Zulfachri Siagian, pada Sumut Pos di Belawan, Sabtu (9/3).

Hasil pengamatan Zulfachri di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan pada hari pemungutan suara Pilgubsu dari 500 unit lebih jumlah kapal penangkap ikan, hanya sekitar 30 persen saja yang tambat di tangkahan.

edangkan sekitar 70 persen lagi tetap beroperasi atau berangkat melaut.
“Itupun dari 30 persen kapal ikan yang tidak berangkat melaut, tidak semuanya nelayan yang ikut mencoblos. Sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk tetap berada di rumah dari pada menggunakan hak suaranya,” ungkapnya.

Rendahnya partisipasi pemilih sambungnya, tidak lain disebabkan minimnya sosialisasi dan kreatifitas KPU dalam menarik minat calon pemilih. Para anggota KPU dinilai lebih menonjolkan personalnya ketimbang memberikan informasi serta meyakinkan nelayan yang merupakan calon pemilih.

“Kesadaran berpolitik nelayan masih sangat rendah serta proses sosialisasi pemilihan yang terbatas. Soal ini sudah pernah kita (HNSI) sampaikan, untuk itu KPU beserta jajarannya kedepan harus mengevaluasi kinerjanya,” kata dia. (rul)

BELAWAN-Ketua DPC HNSI Medan, Zulfachri Siagian, menuding KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Medan telah gagal menyosialisasikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di kawasan pesisir pantai Utara kota Medan.

Pasalnya, angka golput (golongan putih) masyarakat nelayan saat pesta demokrasi Pilgubsu dua hari lalu sangat tinggi. Diperkirakan mencapai 90 persen.

“Pada hari pencoblosan, hanya 10 persen saja nelayan yang menggunakan hak suaranya. Ini menunjukkan angka golput sangat tinggi di kalangan nelayan. Dan ini membuktikan KPU Medan telah gagal dalam melaksanakan sosialisasi ke nelayan,” kata, Zulfachri Siagian, pada Sumut Pos di Belawan, Sabtu (9/3).

Hasil pengamatan Zulfachri di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan pada hari pemungutan suara Pilgubsu dari 500 unit lebih jumlah kapal penangkap ikan, hanya sekitar 30 persen saja yang tambat di tangkahan.

edangkan sekitar 70 persen lagi tetap beroperasi atau berangkat melaut.
“Itupun dari 30 persen kapal ikan yang tidak berangkat melaut, tidak semuanya nelayan yang ikut mencoblos. Sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk tetap berada di rumah dari pada menggunakan hak suaranya,” ungkapnya.

Rendahnya partisipasi pemilih sambungnya, tidak lain disebabkan minimnya sosialisasi dan kreatifitas KPU dalam menarik minat calon pemilih. Para anggota KPU dinilai lebih menonjolkan personalnya ketimbang memberikan informasi serta meyakinkan nelayan yang merupakan calon pemilih.

“Kesadaran berpolitik nelayan masih sangat rendah serta proses sosialisasi pemilihan yang terbatas. Soal ini sudah pernah kita (HNSI) sampaikan, untuk itu KPU beserta jajarannya kedepan harus mengevaluasi kinerjanya,” kata dia. (rul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/