26.7 C
Medan
Tuesday, June 4, 2024

Elemen Masyarakat Ikuti FGD Dukung Kehadiran PT Dairi Prima Mineral

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Elemen masyarakat dan forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopincam) Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi mengikuti forum group discusion (FGD) membahas sekaligus memberikan dukungan terhadap kehadiran/operasional PT Dairi Prima Mineral berlokasi di Desa Sopokomil.

DISKUSI: Camat Silima Pungga-Pungga, Horas Pardede, Kapolsek Parongil, Iptu Hotman Purba, Danramil Parongil, Kapt Inf Tumbur Aritonang, GM BRM, Ahmad Zulkarnaen serta Manager External PT DPM, Holly Nurachman saat diskusi bersama masyarakat sosialisasikan keberadaan PT DPM di Aula Kantor Camat, Sabtu (8/5).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

FGD di fasilitasi pemerintah kecamatan dipimpin Camat Silima Pungga-Pungga, Horas Pardede di Aula Kantor Camat, Sabtu (8/5). Diskusi diikuti Kapolsek Parongil, Iptu Hotman Purba, Danramil Parongil Kapt Inf Tumbur Aritonang, Ketua Pemangku Hak Ulayat (PHU) marga Cibro, Saidup Cibro, tokoh perempuan, tokoh masyarakat, Kenan Sitorus, Sari Manurung, tokoh Pemuda, David Manurung.

Tokoh agama yakni Pendeta Rensius Sinaga dari GBI Kelurahan Parongil, Pendeta Osman Silaen dari Gereja Pentakosta Tabernakel Desa Bakkal Gajah, Ketua Asosiasi Kepala Desa Silima Pungga-Pungga, Wilman Sirait, Lurah Parongil, Tri Sinaga serta sejumlah Kades lingkar tambang dan undangan lainya.

Camat Horas Pardede menyampaikan, FGD dilaksanakan untuk mensosialisasikan kepada pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, agama, adat, pemuda serta perempuan terkait keberadaan tambang PT DPM.

Dimana, akhir-akhir ini banyak isu berkembang pasca PT DPM mengajukan adendum perubahan analisis dampak lingkungan (Amdal) ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ada kelompok masyarakat melakukan aksi unjukrasa menolak kehadiran tambang.

Masih lanjut Horas, forum diskusi ini sangat tepat kita adakan karena menghadirkan pihak PT DPM. Mereka kita harapkan bisa menjelaskan secara jelas kepada peserta, agar bisa disosialisasikan kepada masyarakat di kecamatan ini, katanya.

Dalam kesempatan itu, tokoh pemuda, David Manurung menyampaikan, mendukung PT DPM segera berproduksi. Karena kehadiran perusahaan akan berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan warga disana.

Namun, David meminta PT DPM memperbaiki infrastruktur jalan jurusan Sidikalang-Parongil yang sekarang kondisinya banyak rusak. Infrastruktur itu, merupakan kebutuhan masyarakat banyak bukan hanya lingkar tambang sehingga akan membawa dampak positif penilaian masyarakat terhadap perusahaan, ujarnya.

Pendeta Osman Silaen, minta perusahaan mengajak tokoh agama untuk mensosialisasikan keberadaan tambang kepada masyarakat. Osman juga minta PT DPM, selesaikan masalah gereja HKBP Sikhem.

Kapolsek Parongil Iptu Hotman Purba, meminta masyarakat tidak mudah termakan isu tidak benar terkait keberadaan tambang. Pemerintah tidak mungkin mencelakakan warganya.

“Termasuk keberadaan kami disini, untuk memberikan pemahaman kepada warga agar tidak mudah terprovokasi atas issu negatif terkait tambang yang sengaja dilakukan orang tidak bertanggungjawab untuk mengacaukan kondisi Kamtibmas,” ungkapnya.

General Manager Bumi Resorsis Mineral (BRM), Ahmad Zulkarnaen dan Manager External PT DPM, Holly Nurachman, dalam diskusi memaparkan kondisi terkini perusahaan sesuai fakta lapangan untuk membantahkan persepsi yang dibangun sekelompok orang untuk menakut-nakuti masyarakat lingkar tambang selama ini.

Holly menjelaskan, awal kontrak karya , luas wilayah konsesi PT DPM 27.420 hektare, namun telah dikurangi menjadi 24.797 hektare. Dan penambangan timah hitam hanya akan dibuka 53 hektare. Dan PT DPM hanya mempergunakan daerah aliran sungai (DAS) Sopokomil.

Zulkarnaen maupun Holly menyebut, saat ini perusahaan sedang mengajukan adendum perubahan Amdal.

“Perubahan Amdal karena tiga hal yakni adanya pemindahan portal / mulut tambang tadinya dari atas jadi kesamping untuk mengurasi kerusakan hutan. Selanjutnya, lokasi gudang bahan peledak (Handak) dipindahkan 100 meter dari titik awal serta tailing storage fasility (TSF) atau pengolahan limbah, tadinya dikawasan hutan lindung pindah keareal penggunaan lain (APL). Revisi Amdal ini untuk perbaikan dan bukan sebaliknya seperti diisukan diluar sana,” kata Holly.

Terkait usulan perbaikan infrastruktur Jalan Sidikalang-Parongil akan kita pertimbangkan. Untuk tenaga kerja, jika perusahaan beroperasi akan menyerap sekitar 1000 orang karyawan, PT DPM akan serap sekitar 500 orang.

“Sementara 500 orang lagi, kita harapkan dikelola pihak ketiga,” tambahnya.

Holly menyebut, sampai saat karyawan 60% adalah warga Dairi atau sekitar tambang, sisanya tenaga ahli dari Sumatera Utara dan luar Sumut. Jika sosialiasasi kita anggap kurang, kami siap melakukannya. PT DPM ditergetkan berproduksi akhir tahun 2022 mendatang.

Holly menambahkan, melalui dana community social responsibility (CSR), perusahaan telah banyak membantu masyarakat. CSR perusahaan mencakup delapan pilar antaralain, pendidikan, kesehatan, sektor riil dan tenaga kerja, kemandirian ekonomi lokal, sosial budaya, partisispasi publik dan lingkungan, kelembagaan lokal dan infrastruktur serta prasarana.

Sektor pendidikan, PT DPM telah memberikan beasiswa bagi lulusan SMA Parongil kuliah di China. Setelah lulus kuliah, mereka akan dipekerjakan di PT DPM. Memberikan bantuan laptop dan infocus ke SD yang ada di Parongil.

“Sektor kesehatan, peberian makanan tambahan bagi balita kerjasama dengan Puskesmas, pemberian bantuan bibit dan alat pertanian bagi kelompok tani serta baru-baru ini pembanguan jembatan di kecamatan Lae Parira dan masih banyak lagi yang sudah dilakukan perusahaan untuk membantu masyarakat,” tandasnya. (rud/ram)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Elemen masyarakat dan forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopincam) Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi mengikuti forum group discusion (FGD) membahas sekaligus memberikan dukungan terhadap kehadiran/operasional PT Dairi Prima Mineral berlokasi di Desa Sopokomil.

DISKUSI: Camat Silima Pungga-Pungga, Horas Pardede, Kapolsek Parongil, Iptu Hotman Purba, Danramil Parongil, Kapt Inf Tumbur Aritonang, GM BRM, Ahmad Zulkarnaen serta Manager External PT DPM, Holly Nurachman saat diskusi bersama masyarakat sosialisasikan keberadaan PT DPM di Aula Kantor Camat, Sabtu (8/5).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

FGD di fasilitasi pemerintah kecamatan dipimpin Camat Silima Pungga-Pungga, Horas Pardede di Aula Kantor Camat, Sabtu (8/5). Diskusi diikuti Kapolsek Parongil, Iptu Hotman Purba, Danramil Parongil Kapt Inf Tumbur Aritonang, Ketua Pemangku Hak Ulayat (PHU) marga Cibro, Saidup Cibro, tokoh perempuan, tokoh masyarakat, Kenan Sitorus, Sari Manurung, tokoh Pemuda, David Manurung.

Tokoh agama yakni Pendeta Rensius Sinaga dari GBI Kelurahan Parongil, Pendeta Osman Silaen dari Gereja Pentakosta Tabernakel Desa Bakkal Gajah, Ketua Asosiasi Kepala Desa Silima Pungga-Pungga, Wilman Sirait, Lurah Parongil, Tri Sinaga serta sejumlah Kades lingkar tambang dan undangan lainya.

Camat Horas Pardede menyampaikan, FGD dilaksanakan untuk mensosialisasikan kepada pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, agama, adat, pemuda serta perempuan terkait keberadaan tambang PT DPM.

Dimana, akhir-akhir ini banyak isu berkembang pasca PT DPM mengajukan adendum perubahan analisis dampak lingkungan (Amdal) ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ada kelompok masyarakat melakukan aksi unjukrasa menolak kehadiran tambang.

Masih lanjut Horas, forum diskusi ini sangat tepat kita adakan karena menghadirkan pihak PT DPM. Mereka kita harapkan bisa menjelaskan secara jelas kepada peserta, agar bisa disosialisasikan kepada masyarakat di kecamatan ini, katanya.

Dalam kesempatan itu, tokoh pemuda, David Manurung menyampaikan, mendukung PT DPM segera berproduksi. Karena kehadiran perusahaan akan berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan warga disana.

Namun, David meminta PT DPM memperbaiki infrastruktur jalan jurusan Sidikalang-Parongil yang sekarang kondisinya banyak rusak. Infrastruktur itu, merupakan kebutuhan masyarakat banyak bukan hanya lingkar tambang sehingga akan membawa dampak positif penilaian masyarakat terhadap perusahaan, ujarnya.

Pendeta Osman Silaen, minta perusahaan mengajak tokoh agama untuk mensosialisasikan keberadaan tambang kepada masyarakat. Osman juga minta PT DPM, selesaikan masalah gereja HKBP Sikhem.

Kapolsek Parongil Iptu Hotman Purba, meminta masyarakat tidak mudah termakan isu tidak benar terkait keberadaan tambang. Pemerintah tidak mungkin mencelakakan warganya.

“Termasuk keberadaan kami disini, untuk memberikan pemahaman kepada warga agar tidak mudah terprovokasi atas issu negatif terkait tambang yang sengaja dilakukan orang tidak bertanggungjawab untuk mengacaukan kondisi Kamtibmas,” ungkapnya.

General Manager Bumi Resorsis Mineral (BRM), Ahmad Zulkarnaen dan Manager External PT DPM, Holly Nurachman, dalam diskusi memaparkan kondisi terkini perusahaan sesuai fakta lapangan untuk membantahkan persepsi yang dibangun sekelompok orang untuk menakut-nakuti masyarakat lingkar tambang selama ini.

Holly menjelaskan, awal kontrak karya , luas wilayah konsesi PT DPM 27.420 hektare, namun telah dikurangi menjadi 24.797 hektare. Dan penambangan timah hitam hanya akan dibuka 53 hektare. Dan PT DPM hanya mempergunakan daerah aliran sungai (DAS) Sopokomil.

Zulkarnaen maupun Holly menyebut, saat ini perusahaan sedang mengajukan adendum perubahan Amdal.

“Perubahan Amdal karena tiga hal yakni adanya pemindahan portal / mulut tambang tadinya dari atas jadi kesamping untuk mengurasi kerusakan hutan. Selanjutnya, lokasi gudang bahan peledak (Handak) dipindahkan 100 meter dari titik awal serta tailing storage fasility (TSF) atau pengolahan limbah, tadinya dikawasan hutan lindung pindah keareal penggunaan lain (APL). Revisi Amdal ini untuk perbaikan dan bukan sebaliknya seperti diisukan diluar sana,” kata Holly.

Terkait usulan perbaikan infrastruktur Jalan Sidikalang-Parongil akan kita pertimbangkan. Untuk tenaga kerja, jika perusahaan beroperasi akan menyerap sekitar 1000 orang karyawan, PT DPM akan serap sekitar 500 orang.

“Sementara 500 orang lagi, kita harapkan dikelola pihak ketiga,” tambahnya.

Holly menyebut, sampai saat karyawan 60% adalah warga Dairi atau sekitar tambang, sisanya tenaga ahli dari Sumatera Utara dan luar Sumut. Jika sosialiasasi kita anggap kurang, kami siap melakukannya. PT DPM ditergetkan berproduksi akhir tahun 2022 mendatang.

Holly menambahkan, melalui dana community social responsibility (CSR), perusahaan telah banyak membantu masyarakat. CSR perusahaan mencakup delapan pilar antaralain, pendidikan, kesehatan, sektor riil dan tenaga kerja, kemandirian ekonomi lokal, sosial budaya, partisispasi publik dan lingkungan, kelembagaan lokal dan infrastruktur serta prasarana.

Sektor pendidikan, PT DPM telah memberikan beasiswa bagi lulusan SMA Parongil kuliah di China. Setelah lulus kuliah, mereka akan dipekerjakan di PT DPM. Memberikan bantuan laptop dan infocus ke SD yang ada di Parongil.

“Sektor kesehatan, peberian makanan tambahan bagi balita kerjasama dengan Puskesmas, pemberian bantuan bibit dan alat pertanian bagi kelompok tani serta baru-baru ini pembanguan jembatan di kecamatan Lae Parira dan masih banyak lagi yang sudah dilakukan perusahaan untuk membantu masyarakat,” tandasnya. (rud/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/