26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

DPRD Sumut Desak BKSDA Tangani Kasus Harimau Liar

no picture

PALAS, SUMUTPOS.CO – DPRD Sumut meminta Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk serius dalam penanganan masalah harimau liar yang telah menelan korban jiwa, dan meresahkan warga Kecamatan Sosopan dan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas.

Hal itu ditegaskan anggota DPRDSU dari Dapil Padang Lawas, Abdul Manan Nasution di ruang kerjanya, Senin (10/6), dalam menanggapi adanya korban atas berkeliarannya harimau di sejumlah desa di dua kecamatan tersebut.

Abdul Manan menyebutkan, dirinya menerima keresahan masyarakat yang tidak berani beraktivitas, karena khawatir akan dimangsa hewan buas tersebut.

“Sampai saat ini masyarakat terus dalam keresahan, karena adanya harimau tersebut. Saat bulan puasa lalu, mereka sampai tidak bisa salat di masjid terutama pada malam hari. Karena ini sudah menimbulkan korban. Berdasarkan aduan warga, sampai sekarang belum ada penanganan serius dari BKSDA dan pihak berwajib,” katanya.

Menurutnya, berkeliarannya harimau tersebut sangat mengganggu perekonomian warga. Sebab, warga jadi tidak bisa bertani maupun berkebun karena takut bertemu dengan hewan yang dilindungi itu.

“Tapi masyarakat juga serba salah karena hewan tersebut dilindungi dan tidak boleh dibunuh. Jadi apa solusinya? Ini sudah mengancam nyawa masyarakat di sana. Apakah hanya harinya yang dilindungi negara dan tidak boleh dibunuh? Terus warga di sana tidak perlu dilindungi juga? Harus ada upaya yang lebih serius dalam menangani masalah ini, kalau tidak ini akan berdampak panjang,” tambahnya.

Tidak hanya mengganggu aktivitas warga, para pelajar juga terganggu menjalankan aktivitas belajar mengajar. Mereka tidak berani beranjak ke sekolah karena khawatir bertemu dengan hewan tersebut.

“Di sana akses jalan tidak mudah, mau ke sekolah harus melewati hutan atau kebun-kebun. Aktivitas warga terganggu, mau mandi saja pun tidak berani, sebab masyarakat di sana masih banyak yang mandi di sungai,” ungkap politisi Partai Gerindra tersebut.

Menurut informasi yang diperolehnya dari sejumlah warga dan camat, sudah ada bantuan dari Pemda setempat seperti 20 kilogram beras bagi setiap rumahtangga sebagai upaya membantu warga yang terisolasi, namun bantuan itu tidak menyelesaikan masalah utama perihal keberadaan harimau yang masih meresahkan warga.

Meski disebut-sebut pihak BKSDA bersama TNI dan aparat kepolisian setempat telah mengambil tindakan memburu harimau tersebut, bahkan telah memberi umpan agar harimau keluar dan dapat ditangkap, sampai saat ini harimau tersebut belum juga ditemukan.

“Pihak camat ketika dihubungi mengaku semua upaya sudah dilakukan, termasuk imbauan untuk mawas diri. Camat juga akan melakukan cara-cara adat agar masalah tersebut dapat diselesaikan,” katanya.

Abdul Manan sendiri juga akan berkoordinasi dengan pihak BKSDA di Medan untuk memastikan agar ada solusi pasti atas konflik harimau dan warga tersebut. Ia meminta agar BKSDA dan aparat serius menangani masalah ini agar masyarakat tidak terus resah dan dapat beraktivitas kembali.

“Harus ada solusi dari masalah ini, tidak boleh kita biarkan masyarakat disana resah terus menerus dengan keselamatan keluarganya. Tangkap harimau tersebut hidup atau mati. Nyawa manusia juga harus dilindungi, bukan hanya nyawa harimau yang merupakan satwa yang dilindungi,” katanya.

Sebelumnya, seorang warga diserang hewan buas tersebut saat bersantai di depan rumahnya usai berbuka puasa, Minggu (26/5). Korban bernama Faisal (45) warga Desa Pagaranbira, Kecamatan Sosopan. Ia diterkam harimau saat menikmati kopi di depan rumahnya. Korban mendapat serangan dari belakang dan mengalami luka di leher, korban pun berteriak meminta tolong.

Warga yang mendengar teriakan korban selanjutnya menghampiri rumahnya. Melihat warga berdatangan, harimau tersebut langsung berlari masuk ke hutan. Korban lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Hingga saat ini sudah ada 3 warga yang menjadi korban harimau di kabupaten tersebut baru-baru ini, 2 diantaranya telah meninggal dunia dan 1 diantaranya mengalami cedera parah atau luka berat.(mag-1)

no picture

PALAS, SUMUTPOS.CO – DPRD Sumut meminta Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk serius dalam penanganan masalah harimau liar yang telah menelan korban jiwa, dan meresahkan warga Kecamatan Sosopan dan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas.

Hal itu ditegaskan anggota DPRDSU dari Dapil Padang Lawas, Abdul Manan Nasution di ruang kerjanya, Senin (10/6), dalam menanggapi adanya korban atas berkeliarannya harimau di sejumlah desa di dua kecamatan tersebut.

Abdul Manan menyebutkan, dirinya menerima keresahan masyarakat yang tidak berani beraktivitas, karena khawatir akan dimangsa hewan buas tersebut.

“Sampai saat ini masyarakat terus dalam keresahan, karena adanya harimau tersebut. Saat bulan puasa lalu, mereka sampai tidak bisa salat di masjid terutama pada malam hari. Karena ini sudah menimbulkan korban. Berdasarkan aduan warga, sampai sekarang belum ada penanganan serius dari BKSDA dan pihak berwajib,” katanya.

Menurutnya, berkeliarannya harimau tersebut sangat mengganggu perekonomian warga. Sebab, warga jadi tidak bisa bertani maupun berkebun karena takut bertemu dengan hewan yang dilindungi itu.

“Tapi masyarakat juga serba salah karena hewan tersebut dilindungi dan tidak boleh dibunuh. Jadi apa solusinya? Ini sudah mengancam nyawa masyarakat di sana. Apakah hanya harinya yang dilindungi negara dan tidak boleh dibunuh? Terus warga di sana tidak perlu dilindungi juga? Harus ada upaya yang lebih serius dalam menangani masalah ini, kalau tidak ini akan berdampak panjang,” tambahnya.

Tidak hanya mengganggu aktivitas warga, para pelajar juga terganggu menjalankan aktivitas belajar mengajar. Mereka tidak berani beranjak ke sekolah karena khawatir bertemu dengan hewan tersebut.

“Di sana akses jalan tidak mudah, mau ke sekolah harus melewati hutan atau kebun-kebun. Aktivitas warga terganggu, mau mandi saja pun tidak berani, sebab masyarakat di sana masih banyak yang mandi di sungai,” ungkap politisi Partai Gerindra tersebut.

Menurut informasi yang diperolehnya dari sejumlah warga dan camat, sudah ada bantuan dari Pemda setempat seperti 20 kilogram beras bagi setiap rumahtangga sebagai upaya membantu warga yang terisolasi, namun bantuan itu tidak menyelesaikan masalah utama perihal keberadaan harimau yang masih meresahkan warga.

Meski disebut-sebut pihak BKSDA bersama TNI dan aparat kepolisian setempat telah mengambil tindakan memburu harimau tersebut, bahkan telah memberi umpan agar harimau keluar dan dapat ditangkap, sampai saat ini harimau tersebut belum juga ditemukan.

“Pihak camat ketika dihubungi mengaku semua upaya sudah dilakukan, termasuk imbauan untuk mawas diri. Camat juga akan melakukan cara-cara adat agar masalah tersebut dapat diselesaikan,” katanya.

Abdul Manan sendiri juga akan berkoordinasi dengan pihak BKSDA di Medan untuk memastikan agar ada solusi pasti atas konflik harimau dan warga tersebut. Ia meminta agar BKSDA dan aparat serius menangani masalah ini agar masyarakat tidak terus resah dan dapat beraktivitas kembali.

“Harus ada solusi dari masalah ini, tidak boleh kita biarkan masyarakat disana resah terus menerus dengan keselamatan keluarganya. Tangkap harimau tersebut hidup atau mati. Nyawa manusia juga harus dilindungi, bukan hanya nyawa harimau yang merupakan satwa yang dilindungi,” katanya.

Sebelumnya, seorang warga diserang hewan buas tersebut saat bersantai di depan rumahnya usai berbuka puasa, Minggu (26/5). Korban bernama Faisal (45) warga Desa Pagaranbira, Kecamatan Sosopan. Ia diterkam harimau saat menikmati kopi di depan rumahnya. Korban mendapat serangan dari belakang dan mengalami luka di leher, korban pun berteriak meminta tolong.

Warga yang mendengar teriakan korban selanjutnya menghampiri rumahnya. Melihat warga berdatangan, harimau tersebut langsung berlari masuk ke hutan. Korban lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Hingga saat ini sudah ada 3 warga yang menjadi korban harimau di kabupaten tersebut baru-baru ini, 2 diantaranya telah meninggal dunia dan 1 diantaranya mengalami cedera parah atau luka berat.(mag-1)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/