28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Brigadir Polisi David Tewas Terjepit di Kolong Bus

Foto: Kepolisian
Seorang personel Polres Taput Brigadir David Marpaung meninggal dunia karena tertabrak bus ALS, yang meluncur tak terkendali akibat longsor di KM 31-32 Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara, Kamis (10/8).

PAHAE JULU, SUMUTPOS.CO – Hujan yang mengguyur Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara, mengakibatkan longsor di KM 31-32 Lobu Pining, Tapanuli Utara, Kamis (10/8). Sejumlah kendaraan, termasuk bus ALS yang mengangkut jamaah calon haji (Calhaj) asal Kabupaten Mandailing Natal (Madina), terjebak selama 8 jam lebih. Naas, saat longsor mulai teratasi, seorang personel Polres Taput Brigadir David Marpaung (33), dan Sabaruddin (37), warga Simangambat, Madina, meninggal dunia karena tertabrak bus ALS.

Selain dua orang meninggal dunia, dua warga lainnya juga mengalami luka cukup parah. Marganda Lumbangaol, warga Desa Aek Nauli Pollung, Humbahas, mengalami patah kaki sebelah kiri dan Parmohonan (57), warga Tembung, Deliserdang, juga mengalami patah kaki sebelah kiri.

Sahala Aritonang, warga Dolok Sanggul sopir Marganda Lumbangaol menceritakan, saat kejadian mereka terjebak kemacetan yang cukup panjang. Penasaran ingin mengetahui penyebab macet, mereka pun turun dari truk untuk melihat apa yang terjadi. “Kami dari Sipirok menuju Tarutung, tiba-tiba terjebak macet. Makanya kami turun dan ingin mengetahui apa yang terjadi,” katanya di RSU Tarutung.

Disebutkannya, saat itu jalan menurun dan licin karena berlumpur bekas longsoran tanah. Tiba-tiba bus ALS meluncur tidak terkendali. “Saya langsung lompat ke parit menyelamatkan diri. Toke saya kakinya sebelah kiri tersambar bus ALS hingga mengalami patah tulang,” katanya.

Dia juga mengaku melihat Brigadir David Marpaung yang saat itu sedang mengatur sepeda motor agar lalu lintas lancar, tersambar bus ALS rombongan Calhaj Kloter 14 itu. “Polisi itu sedang menggeser sepeda motor agar jalan lancar, tiba-tiba tersambar ALS hingga terseret sekitar 7 meter. Polisi itu luka pada bagian kepala dan kaki,” terang Sahala yang mengaku ikut mengevakuasi Brigadir David dari kolong bus.

Menurutnya, selain personel Polisi itu, seorang warga yang sedang menonton longsor dan kemacetan itupun ikut tersambar bus ALS dan meninggal dunia. Dikatakannya, kedua korban meninggal dunia karena terjepit diantara bus dan tumpukan tanah longsor.

Foto: Kepolisian
Seorang personel Polres Taput Brigadir David Marpaung meninggal dunia karena tertabrak bus ALS, yang meluncur tak terkendali akibat longsor di KM 31-32 Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara, Kamis (10/8).

PAHAE JULU, SUMUTPOS.CO – Hujan yang mengguyur Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara, mengakibatkan longsor di KM 31-32 Lobu Pining, Tapanuli Utara, Kamis (10/8). Sejumlah kendaraan, termasuk bus ALS yang mengangkut jamaah calon haji (Calhaj) asal Kabupaten Mandailing Natal (Madina), terjebak selama 8 jam lebih. Naas, saat longsor mulai teratasi, seorang personel Polres Taput Brigadir David Marpaung (33), dan Sabaruddin (37), warga Simangambat, Madina, meninggal dunia karena tertabrak bus ALS.

Selain dua orang meninggal dunia, dua warga lainnya juga mengalami luka cukup parah. Marganda Lumbangaol, warga Desa Aek Nauli Pollung, Humbahas, mengalami patah kaki sebelah kiri dan Parmohonan (57), warga Tembung, Deliserdang, juga mengalami patah kaki sebelah kiri.

Sahala Aritonang, warga Dolok Sanggul sopir Marganda Lumbangaol menceritakan, saat kejadian mereka terjebak kemacetan yang cukup panjang. Penasaran ingin mengetahui penyebab macet, mereka pun turun dari truk untuk melihat apa yang terjadi. “Kami dari Sipirok menuju Tarutung, tiba-tiba terjebak macet. Makanya kami turun dan ingin mengetahui apa yang terjadi,” katanya di RSU Tarutung.

Disebutkannya, saat itu jalan menurun dan licin karena berlumpur bekas longsoran tanah. Tiba-tiba bus ALS meluncur tidak terkendali. “Saya langsung lompat ke parit menyelamatkan diri. Toke saya kakinya sebelah kiri tersambar bus ALS hingga mengalami patah tulang,” katanya.

Dia juga mengaku melihat Brigadir David Marpaung yang saat itu sedang mengatur sepeda motor agar lalu lintas lancar, tersambar bus ALS rombongan Calhaj Kloter 14 itu. “Polisi itu sedang menggeser sepeda motor agar jalan lancar, tiba-tiba tersambar ALS hingga terseret sekitar 7 meter. Polisi itu luka pada bagian kepala dan kaki,” terang Sahala yang mengaku ikut mengevakuasi Brigadir David dari kolong bus.

Menurutnya, selain personel Polisi itu, seorang warga yang sedang menonton longsor dan kemacetan itupun ikut tersambar bus ALS dan meninggal dunia. Dikatakannya, kedua korban meninggal dunia karena terjepit diantara bus dan tumpukan tanah longsor.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/