27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Rembuk Stunting Humbahas, Bupati Berharap ASN dan Perangkat Desa Jadi Pioner Penurunan Stunting

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Dosmar Banjarnahor berharap, dalam percepatan penurunan stunting, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perangkat desa harus jadi motor pertama atau pioner sebagai contoh yang menyelesaikan.

“Contohnya, pola hidup bersih, mulai dari cuci tangan dan mandi yang teratur,” ungkap Dosmar, saat membuka rembuk stunting tingkat kabupaten di Aula Hutamas, Kompleks Perkantoran Tano Tubu, Selasa (9/8) lalu.

Lebih lanjut Dosmar menjelaskan, untuk menyelesaikan masalah stunting, semua pihak harus terlibat, dan bekerja dengan penuh tanggung jawab, karena stunting bukan masalah biasa.

“Untuk menyelesaikan masalah stunting ini, kita harus bersama-sama bekerja, harus kompak. Karena ini (stunting) bukan masalah biasa. Sekali lagi saya katakan, stunting ini bukan hanya urusan tenaga kesehatan (nakes), tapi ini urusan semua pihak,” tegasnya.

Dia pun mengatakan, Pemkab Humbahas terus melakukan upaya dalam penurunan angka stunting dengan melibatkan semua OPD. Untuk itu, Dosmar berharap, semua OPD saling berkomunikasi untuk menyelesaikan penurunan stunting.

Semisal, masalah air ke Perkim, terkait ibu hamil ke Dinkes, dan bagi masyarakat yang ingin menikah ke Disdukcapil.

“Untuk masyarakat yang ingin menikah, panggil mereka, ditanya bagaimana persiapannya untuk ke depan. Lalu ibu-ibu mengandung, coba dicek bagaimana vitaminnya, yang anaknya sudah lahir, dari hari pertama lahir hingga 1.000 hari bagaimana kondisinya,” sergahnya.

Selain antar OPD, dia juga berharap, camat, kepala desa, dan Puskesmas, ikut turun untuk mengetahui apa-apa saja persoalan kesehatan di wilayah masing-masing, yang berkaitan dengan pola hidup sehat masyarakat.

“Semua camat, kepala desa, dan Puskesmas harusnya ikut turun,” harap Dosmar.

Untuk diketahui, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Di samping berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkem-bangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi. Beberapa penyebab stunting adalah pola asuh yang kurang optimal, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi, serta kurangnya asupan gizi yang kuat sebelum dan selama kehamilan serta setelah kehamilan.

Dalam kesempatan itu, Dosmar melakukan penandatanganan komitmen bersama rembuk stunting, dalam rangka pelaksanaan percepatan, pencegahan, dan penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Humbahas. (des/saz)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Dosmar Banjarnahor berharap, dalam percepatan penurunan stunting, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perangkat desa harus jadi motor pertama atau pioner sebagai contoh yang menyelesaikan.

“Contohnya, pola hidup bersih, mulai dari cuci tangan dan mandi yang teratur,” ungkap Dosmar, saat membuka rembuk stunting tingkat kabupaten di Aula Hutamas, Kompleks Perkantoran Tano Tubu, Selasa (9/8) lalu.

Lebih lanjut Dosmar menjelaskan, untuk menyelesaikan masalah stunting, semua pihak harus terlibat, dan bekerja dengan penuh tanggung jawab, karena stunting bukan masalah biasa.

“Untuk menyelesaikan masalah stunting ini, kita harus bersama-sama bekerja, harus kompak. Karena ini (stunting) bukan masalah biasa. Sekali lagi saya katakan, stunting ini bukan hanya urusan tenaga kesehatan (nakes), tapi ini urusan semua pihak,” tegasnya.

Dia pun mengatakan, Pemkab Humbahas terus melakukan upaya dalam penurunan angka stunting dengan melibatkan semua OPD. Untuk itu, Dosmar berharap, semua OPD saling berkomunikasi untuk menyelesaikan penurunan stunting.

Semisal, masalah air ke Perkim, terkait ibu hamil ke Dinkes, dan bagi masyarakat yang ingin menikah ke Disdukcapil.

“Untuk masyarakat yang ingin menikah, panggil mereka, ditanya bagaimana persiapannya untuk ke depan. Lalu ibu-ibu mengandung, coba dicek bagaimana vitaminnya, yang anaknya sudah lahir, dari hari pertama lahir hingga 1.000 hari bagaimana kondisinya,” sergahnya.

Selain antar OPD, dia juga berharap, camat, kepala desa, dan Puskesmas, ikut turun untuk mengetahui apa-apa saja persoalan kesehatan di wilayah masing-masing, yang berkaitan dengan pola hidup sehat masyarakat.

“Semua camat, kepala desa, dan Puskesmas harusnya ikut turun,” harap Dosmar.

Untuk diketahui, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Di samping berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkem-bangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi. Beberapa penyebab stunting adalah pola asuh yang kurang optimal, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi, serta kurangnya asupan gizi yang kuat sebelum dan selama kehamilan serta setelah kehamilan.

Dalam kesempatan itu, Dosmar melakukan penandatanganan komitmen bersama rembuk stunting, dalam rangka pelaksanaan percepatan, pencegahan, dan penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Humbahas. (des/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/