SALAPIAN- Warga Desa Aman Damai, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Kamis pagi (10/10) mendadak heboh dengan penemuan tiga mayat. Jarak penemuan mayat pertama dengan dua mayat lainya berkisar 2,5 Km meter.
Ketiga mayat korban pembunuhan sadis itu ternyata satu keluarga. Yakni, ayah dan dua anaknya. Masing-masing, Misman (46), Dedek Febriansyah (21) dan Tria Winanda Aulia (13) anaknya. Ketiganya warga Dusun Tanjung Rejo, Desa Naman Jahe, Salapian
Misnan ditemukan tak bernyawa di bawah jembatan yang berair. Kondisi tubuhnya sangat mengenaskan, sebab terdapat beberapa liang bekas tikaman dan bacokan senjata tajam ditubuhnya. Selain itu,bagian tempurung kepala belakang korban juga terbelah.
Sedangkan kondisi Dedek juga sangat mengenaskan. Bagian wajah, leher, perut dan anggota tubuh lainya tampak penuh tikaman dan bacokan senjata tajam. Hal serupa juga dialami anak perempuan Misman, Tria Winanda Aulia (13).
Kondisi korban pertama kali ditemukan sanggat sadis dimana wajahnya terdapat luka menganga, leher dan tengkuk dibacok belakang dan pingang juga penuh bekas tikaman.
Awalnya, ketiga mayat tersebut ditemukan tanpa identitas. Identitas mayat terungkap dari penelusuran polisi ke sekolah korban Tria Winanda Aulia. Sebab, Tria ditemukan mengenakan celana training warna biru bertuliskan SMPN-1 Salapian.
Informasi yang dihimpun, penemuan mayat itu pertama kali diketahui seorang penumpang bus Pembangunan Semesta (PS) yang pagi itu melintasi lokasi. Tanpa sengaja ia melihat mayat di bawah jembatan hingga akhirnya ia memberitahu ke sopir hingga akhirnya dikabarkan ke polisi.
Mayat pertama ditemukan adalah mayat Misman di bawah jembatan Desa Pancur Gading, Kecamatan Batang Serangan. Posisi mayat dengan tangan terangkat ke atas dan tubuh seperti berdiri di parit.
Usai penemuan ini warga kembali dikejutkan dengan ditemukannya dua mayat lagi yakni dua anak Misman, ditemukan sekitar 1,5 km dari lokasi pertama.
Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid Hartanto Sik yang turun bersama Kabag Ops Polres Langkat, Kompol Suyadi langsung melakukan evakuasi. Ketiga mayat lalu diboyong mengunakan mobil Ambulance Puskesmas Titi Mangga menuju RS H Adam Malik-Medan.
Sementara itu, dari rumah duka didapat informasi kalau sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diketahui menjual kambing miliknya kepada seorang agen, Rabu (9/10) sore. “Semalam dia (korban) menjual kambingnya sekitar 15 ekor. Memang kambing korban banyak, ada 20 ekor lebihi,” ujar Nano (52), tetangga korban kepada wartawan. Kuat dugaan, uang hasil penjualan kambing korban tersebut dirampok oleh orang yang menghabisinya.
Sri Ayu Ningsih, putri pertama korban yang mendapat kabar ini langsung pingsan setibanya di rumah orang tuanya. Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. (jie/wis/smg)
Sekeluarga Tewas Dibunuh
SALAPIAN- Warga Desa Aman Damai, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Kamis pagi (10/10) mendadak heboh dengan penemuan tiga mayat. Jarak penemuan mayat pertama dengan dua mayat lainya berkisar 2,5 Km meter.
Ketiga mayat korban pembunuhan sadis itu ternyata satu keluarga. Yakni, ayah dan dua anaknya. Masing-masing, Misman (46), Dedek Febriansyah (21) dan Tria Winanda Aulia (13) anaknya. Ketiganya warga Dusun Tanjung Rejo, Desa Naman Jahe, Salapian
Misnan ditemukan tak bernyawa di bawah jembatan yang berair. Kondisi tubuhnya sangat mengenaskan, sebab terdapat beberapa liang bekas tikaman dan bacokan senjata tajam ditubuhnya. Selain itu,bagian tempurung kepala belakang korban juga terbelah.
Sedangkan kondisi Dedek juga sangat mengenaskan. Bagian wajah, leher, perut dan anggota tubuh lainya tampak penuh tikaman dan bacokan senjata tajam. Hal serupa juga dialami anak perempuan Misman, Tria Winanda Aulia (13).
Kondisi korban pertama kali ditemukan sanggat sadis dimana wajahnya terdapat luka menganga, leher dan tengkuk dibacok belakang dan pingang juga penuh bekas tikaman.
Awalnya, ketiga mayat tersebut ditemukan tanpa identitas. Identitas mayat terungkap dari penelusuran polisi ke sekolah korban Tria Winanda Aulia. Sebab, Tria ditemukan mengenakan celana training warna biru bertuliskan SMPN-1 Salapian.
Informasi yang dihimpun, penemuan mayat itu pertama kali diketahui seorang penumpang bus Pembangunan Semesta (PS) yang pagi itu melintasi lokasi. Tanpa sengaja ia melihat mayat di bawah jembatan hingga akhirnya ia memberitahu ke sopir hingga akhirnya dikabarkan ke polisi.
Mayat pertama ditemukan adalah mayat Misman di bawah jembatan Desa Pancur Gading, Kecamatan Batang Serangan. Posisi mayat dengan tangan terangkat ke atas dan tubuh seperti berdiri di parit.
Usai penemuan ini warga kembali dikejutkan dengan ditemukannya dua mayat lagi yakni dua anak Misman, ditemukan sekitar 1,5 km dari lokasi pertama.
Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid Hartanto Sik yang turun bersama Kabag Ops Polres Langkat, Kompol Suyadi langsung melakukan evakuasi. Ketiga mayat lalu diboyong mengunakan mobil Ambulance Puskesmas Titi Mangga menuju RS H Adam Malik-Medan.
Sementara itu, dari rumah duka didapat informasi kalau sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diketahui menjual kambing miliknya kepada seorang agen, Rabu (9/10) sore. “Semalam dia (korban) menjual kambingnya sekitar 15 ekor. Memang kambing korban banyak, ada 20 ekor lebihi,” ujar Nano (52), tetangga korban kepada wartawan. Kuat dugaan, uang hasil penjualan kambing korban tersebut dirampok oleh orang yang menghabisinya.
Sri Ayu Ningsih, putri pertama korban yang mendapat kabar ini langsung pingsan setibanya di rumah orang tuanya. Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. (jie/wis/smg)