26 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Pesawat Kecil Takut Terbang dari Kualanamu

Foto: Gatha Ginting/PM Gunung Sinabung mengeluarkan larva pijar disertai awan panas yang menggumpal keudara setinggi 4500 meter ke arah timur, terlihat dari Desa Sibintun, Kec. Simpang Empat Kab. Karo.
Foto: Gatha Ginting/PM
Gunung Sinabung mengeluarkan larva pijar disertai awan panas yang menggumpal keudara setinggi 4500 meter ke arah timur, terlihat dari Desa Sibintun, Kec. Simpang Empat Kab. Karo.

IDI Kirim Tim Dokter

Di sisi lain, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan segera kirimkan tim dokter ke Tanah Karo. Ketua IDI Cabang Medan dr Ramlan Sitompul SpTHT mengatakan, pihaknya pada tahap awal akan mengirimkan tim dokter berjumlah sekitar 10 dokter, pada Sabtu (11/10). Di sana pihaknya akan melayani masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Kita sudah terus berkoordinasi dengan IDI di sana (Tanah Karo). Rencananya, besok kita akan kirimkan tim yang pada tahap awal 10 dokter dan ambulans. Kita cukup berduka cita atas kembalinya erupsi Gunung Sinabung, maka kita akan memberi pertolongan semampu kita,” terangnya pada wartawan, Jumat (10/10).

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) juga telah mengirimkan sebanyak 16 ribu masker ke kabupaten Karo dan juga mengirimkan tim untuk melihat kondisi di wilayah yang terkena erupsi gunung Sinabung.

Namun, kata Kadinkes Sumut dr RR SH Surjantini, sekalipun adanya erupsi gunung Sinabung, belum ada terjadi peningkatan jumlah kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). “Belum ada meningkatnya data ISPA di Sumut. Obat-obatan itu juga masih cukup. Masker saja sudah kita salurkan sebanyak 16 ribu. Terus, untuk 3 sampai 5 Km dari Gunung Sinabung itu sudah meninggalkan tempat. Mereka sudah ada di posko-posko yang sebelumnya memang sudah ada,” katanya.

Seperti diketahui, aktivitas Sinabung makin tidak menentu. Beberapa hari terakhir, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat jika Sinabung berkali-kali mengalami erupsi. Termasuk, erupsi yang terjadi seharian kemarin.

Data PVMBG yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan jika dua hari terakhir hingga kemarin sore Sinabung erupsi lebih dari 18 kali. “Erupsi-erupsi tersebut selalu disertai luncuran awan panas yang mengarah hingga dua kilometer ke selatan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta kemarin.

Rata-rata, erupsi berlangsung selama empat sampai lima menit. Selain menghasilkan awan panas, Sinabung menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 2.000 meter. PVMBG memperkirakan erupsi akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu ditandai dari sejumlah kejadian gempa. Kemarin misalnya, terjadi 10 kali gempa hybrid, tremor menerus, 38 kali guguran, dan gempa vulkanik.

Hingga saat ini, lanjut Sutopo, tidak ada korban jiwa akibat letusan Sinabung. “Kami telah membagikan 100 ribu masker untuk warga dan pengungsi di sekitar gunung Sinabung,” lanjut peneliti senior BPPT itu. untuk mengurangi dampak letusan, debu vulkanik dibersihkan dengan penyiraman rutin tiga kali sehari.

Foto: Gatha Ginting/PM Gunung Sinabung mengeluarkan larva pijar disertai awan panas yang menggumpal keudara setinggi 4500 meter ke arah timur, terlihat dari Desa Sibintun, Kec. Simpang Empat Kab. Karo.
Foto: Gatha Ginting/PM
Gunung Sinabung mengeluarkan larva pijar disertai awan panas yang menggumpal keudara setinggi 4500 meter ke arah timur, terlihat dari Desa Sibintun, Kec. Simpang Empat Kab. Karo.

IDI Kirim Tim Dokter

Di sisi lain, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan segera kirimkan tim dokter ke Tanah Karo. Ketua IDI Cabang Medan dr Ramlan Sitompul SpTHT mengatakan, pihaknya pada tahap awal akan mengirimkan tim dokter berjumlah sekitar 10 dokter, pada Sabtu (11/10). Di sana pihaknya akan melayani masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Kita sudah terus berkoordinasi dengan IDI di sana (Tanah Karo). Rencananya, besok kita akan kirimkan tim yang pada tahap awal 10 dokter dan ambulans. Kita cukup berduka cita atas kembalinya erupsi Gunung Sinabung, maka kita akan memberi pertolongan semampu kita,” terangnya pada wartawan, Jumat (10/10).

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) juga telah mengirimkan sebanyak 16 ribu masker ke kabupaten Karo dan juga mengirimkan tim untuk melihat kondisi di wilayah yang terkena erupsi gunung Sinabung.

Namun, kata Kadinkes Sumut dr RR SH Surjantini, sekalipun adanya erupsi gunung Sinabung, belum ada terjadi peningkatan jumlah kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). “Belum ada meningkatnya data ISPA di Sumut. Obat-obatan itu juga masih cukup. Masker saja sudah kita salurkan sebanyak 16 ribu. Terus, untuk 3 sampai 5 Km dari Gunung Sinabung itu sudah meninggalkan tempat. Mereka sudah ada di posko-posko yang sebelumnya memang sudah ada,” katanya.

Seperti diketahui, aktivitas Sinabung makin tidak menentu. Beberapa hari terakhir, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat jika Sinabung berkali-kali mengalami erupsi. Termasuk, erupsi yang terjadi seharian kemarin.

Data PVMBG yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan jika dua hari terakhir hingga kemarin sore Sinabung erupsi lebih dari 18 kali. “Erupsi-erupsi tersebut selalu disertai luncuran awan panas yang mengarah hingga dua kilometer ke selatan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta kemarin.

Rata-rata, erupsi berlangsung selama empat sampai lima menit. Selain menghasilkan awan panas, Sinabung menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 2.000 meter. PVMBG memperkirakan erupsi akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu ditandai dari sejumlah kejadian gempa. Kemarin misalnya, terjadi 10 kali gempa hybrid, tremor menerus, 38 kali guguran, dan gempa vulkanik.

Hingga saat ini, lanjut Sutopo, tidak ada korban jiwa akibat letusan Sinabung. “Kami telah membagikan 100 ribu masker untuk warga dan pengungsi di sekitar gunung Sinabung,” lanjut peneliti senior BPPT itu. untuk mengurangi dampak letusan, debu vulkanik dibersihkan dengan penyiraman rutin tiga kali sehari.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/