25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Poldasu Kirim 57 Truk Material Bangunan Bantu Terdampak Gempa di Taput

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengirimkan puluhan truk bantuan berupa bahan material untuk korban terdampak gempa di Kabupaten Tapanuliutara (Taput).

Bahan material bangunan itu disalurkan melalui Posko Penanggulangan Bencana Alam Terpadu. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, puluhan truk yang dikirim Polda Sumut untuk korban gempa Taput itu berupa material bangunan seperti semen, besi, batubata, seng dan sejenisnya.

“Sudah terdata ada 57 truk yang kami kirim ke Tapanuli Utara (Taput) dari Polda Sumut dan jajaran, berupa bantuan bahan material untuk korban yang terdampak gempa,” kata Hadi saat dikonfirmasi Senin (10/10) malam.

Dijelaskannya, dengan bantuan yang disalurkan melalui Posko gempa Taput itu dapat meringankan dan mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat di Taput.

“Hal ini kami harapkan dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Taput yang terdampak gempa. Ini untuk mendukung perbaikan rumah-rumah yang menjadi prioritas, sesuai dengan perintah Bapak Kapolda, sehingga kondisi di sana cepat pulih,” ungkapnya.

Sebelumnya, Polda Sumut dan jajaran telah mengirimkan 12 truk berupa bantuan sembako kepada korban gempa ke Taput. Polda Sumut juga mengirim 295 personel ke lokasi terdampak gempa guna mendukung upaya penyelamatan, membangun tenda pengungsian dan membersihkan puing reruntuhan akibat gempa.

Ketua Sekretariat Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi Taput, Indra Sahat Hottua Simaremare menyebutkan, jumlah rumah yang rusak akibat gempa sebanyak 1.285 rumah.

Data jumlah rumah yang rusak akibat gempa magnitudo 6,0 di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada Sabtu (1/10), itu berdasarkan hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan.

“Meski ada 2.626 unit rumah warga rusak yang dilaporkan, namun berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data di sekretariat posko, hanya 1.285 rumah rusak yang akan direhabilitasi,” kata Indra, di Tarutung, Jumat (7/10).

Dia menjelaskan rumah yang direhabilitasi sesuai kategori kerusakan. Berdasarkan data yang telah diverifikasi itu jumlah rumah yang mengalami kerusakan ringan 64 unit, 606 unit rusak sedang, serta 588 unit rumah mengalami kerusakan berat.

Rehabilitasi rumah warga yang rusak akibat gempa yang menjadi prioritas Posko Gempa Taput tersebar di 17 wilayah desa/kelurahan, yakni di Kecamatan Tarutung sembilan desa.

Selanjutnya, di Kecamatan Sipoholon tujuh desa, Kecamatan Parmonangan sembilan desa, Kecamatan Pagaran sembilan desa, Kecamatan Siatasbarita, dan Kecamatan Pahae Julu dua desa.

“Penanganan kerusakan rumah warga menjadi prioritas pertama agar segera memberikan rasa nyaman, dan aman bagi korban gempa bumi,” sebutnya.

Menurut Indra, setelah penanganan rumah warga rampung, posko kemudian akan menangani sasaran selanjutnya seperti rumah ibadah, fasilitas umum, serta fasilitas milik pemerintah yang rusak.

“Saat ini, kami tengah menyalurkan bahan material yang dibutuhkan. Untuk pengerjaan rehabilitasi akan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat,” katanya. (dwi/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengirimkan puluhan truk bantuan berupa bahan material untuk korban terdampak gempa di Kabupaten Tapanuliutara (Taput).

Bahan material bangunan itu disalurkan melalui Posko Penanggulangan Bencana Alam Terpadu. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, puluhan truk yang dikirim Polda Sumut untuk korban gempa Taput itu berupa material bangunan seperti semen, besi, batubata, seng dan sejenisnya.

“Sudah terdata ada 57 truk yang kami kirim ke Tapanuli Utara (Taput) dari Polda Sumut dan jajaran, berupa bantuan bahan material untuk korban yang terdampak gempa,” kata Hadi saat dikonfirmasi Senin (10/10) malam.

Dijelaskannya, dengan bantuan yang disalurkan melalui Posko gempa Taput itu dapat meringankan dan mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat di Taput.

“Hal ini kami harapkan dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Taput yang terdampak gempa. Ini untuk mendukung perbaikan rumah-rumah yang menjadi prioritas, sesuai dengan perintah Bapak Kapolda, sehingga kondisi di sana cepat pulih,” ungkapnya.

Sebelumnya, Polda Sumut dan jajaran telah mengirimkan 12 truk berupa bantuan sembako kepada korban gempa ke Taput. Polda Sumut juga mengirim 295 personel ke lokasi terdampak gempa guna mendukung upaya penyelamatan, membangun tenda pengungsian dan membersihkan puing reruntuhan akibat gempa.

Ketua Sekretariat Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi Taput, Indra Sahat Hottua Simaremare menyebutkan, jumlah rumah yang rusak akibat gempa sebanyak 1.285 rumah.

Data jumlah rumah yang rusak akibat gempa magnitudo 6,0 di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada Sabtu (1/10), itu berdasarkan hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan.

“Meski ada 2.626 unit rumah warga rusak yang dilaporkan, namun berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data di sekretariat posko, hanya 1.285 rumah rusak yang akan direhabilitasi,” kata Indra, di Tarutung, Jumat (7/10).

Dia menjelaskan rumah yang direhabilitasi sesuai kategori kerusakan. Berdasarkan data yang telah diverifikasi itu jumlah rumah yang mengalami kerusakan ringan 64 unit, 606 unit rusak sedang, serta 588 unit rumah mengalami kerusakan berat.

Rehabilitasi rumah warga yang rusak akibat gempa yang menjadi prioritas Posko Gempa Taput tersebar di 17 wilayah desa/kelurahan, yakni di Kecamatan Tarutung sembilan desa.

Selanjutnya, di Kecamatan Sipoholon tujuh desa, Kecamatan Parmonangan sembilan desa, Kecamatan Pagaran sembilan desa, Kecamatan Siatasbarita, dan Kecamatan Pahae Julu dua desa.

“Penanganan kerusakan rumah warga menjadi prioritas pertama agar segera memberikan rasa nyaman, dan aman bagi korban gempa bumi,” sebutnya.

Menurut Indra, setelah penanganan rumah warga rampung, posko kemudian akan menangani sasaran selanjutnya seperti rumah ibadah, fasilitas umum, serta fasilitas milik pemerintah yang rusak.

“Saat ini, kami tengah menyalurkan bahan material yang dibutuhkan. Untuk pengerjaan rehabilitasi akan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat,” katanya. (dwi/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/