30 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

200 KK Warga Sukadame Dairi Terisolir Dampak Banjir Bandang

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrim dan hujan berkepanjangan, sebanyak 200 kepala keluarga (KK) warga Dusun Juma Batu, Desa Sukadame, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, terisolasi dampak banjir bandang melanda daerah itu, Kamis (10/10/2024) sore.

Bencana alam banjir bandang mengakibatkan 2 kawasan permukiman yakni Dusun Pamah dan Juma Batu terisolasi.

Warga setempat, Alexander Ginting (38) kepada wartawan, Jumat (11/10) menginformasikan, bahwa perkampungan mereka diterjang banjir bandang.

“Area perkampungan berubah luapan air sungai berlumpur. Dampaknya, masyarakat terisolasi”, kata Alexander.

Akses keluar masuk menuju perkampungan terisolir. Badan jalan putus total, sehingga sebanyak 200 KK tidak bisa keluar.

“Jangankan mobil, sepeda motor pun tak bisa lewat”, kata Alexander lagi.

Sumber itu menyebutkan, selain merusak infrastruktur jalan, banjir bandang juga merusak lahan pertanian warga seperti areal persawahan, perladangan coklat, jagung dan lainnya.

“Belum ada tanda-tanda turunnya bantuan pemerintah untuk normalisasi”, ujar Alexander.

Warga berharap penanganan secepatnya dilakukan Pemkab Dairi. Jika todak segera ditangani, perputaran perekonomian warga setempat akan lumpuh. Dan penduduk akan kesulitan memperoleh bahan pangan.

Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Roy Tumanggor kepada wartawan mengatakan, tim sudah berangkat menuju lokasi.

Namun tim tidak bisa sampai kelokasi, di tengah perjalanan juga terkendala longsor. Jadi, putar balik. Tetapi itu menjadi prioritas penanganan, katanya. (rud/han).

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrim dan hujan berkepanjangan, sebanyak 200 kepala keluarga (KK) warga Dusun Juma Batu, Desa Sukadame, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, terisolasi dampak banjir bandang melanda daerah itu, Kamis (10/10/2024) sore.

Bencana alam banjir bandang mengakibatkan 2 kawasan permukiman yakni Dusun Pamah dan Juma Batu terisolasi.

Warga setempat, Alexander Ginting (38) kepada wartawan, Jumat (11/10) menginformasikan, bahwa perkampungan mereka diterjang banjir bandang.

“Area perkampungan berubah luapan air sungai berlumpur. Dampaknya, masyarakat terisolasi”, kata Alexander.

Akses keluar masuk menuju perkampungan terisolir. Badan jalan putus total, sehingga sebanyak 200 KK tidak bisa keluar.

“Jangankan mobil, sepeda motor pun tak bisa lewat”, kata Alexander lagi.

Sumber itu menyebutkan, selain merusak infrastruktur jalan, banjir bandang juga merusak lahan pertanian warga seperti areal persawahan, perladangan coklat, jagung dan lainnya.

“Belum ada tanda-tanda turunnya bantuan pemerintah untuk normalisasi”, ujar Alexander.

Warga berharap penanganan secepatnya dilakukan Pemkab Dairi. Jika todak segera ditangani, perputaran perekonomian warga setempat akan lumpuh. Dan penduduk akan kesulitan memperoleh bahan pangan.

Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Roy Tumanggor kepada wartawan mengatakan, tim sudah berangkat menuju lokasi.

Namun tim tidak bisa sampai kelokasi, di tengah perjalanan juga terkendala longsor. Jadi, putar balik. Tetapi itu menjadi prioritas penanganan, katanya. (rud/han).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/