Jalinsum Sonnah Masih Sulit Dilalui
LABUHANBATU- Pasca banjir yang menerjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Dusun Sonnah, Desa Sennah, Kacamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu, sejak Senin (5/11), hingga kini jalan utama tersebut masih sulit dilalui oleh kenderaan roda 4 ke atas. Pasalnya, selain masih adanya genagan air, lubang menganga di ruas jalan juga mengancam pengendara. Guna mengantisipasi kemacetan, Pemkab Labuhanbatu menurunkan alat berat jenis Backhoe Loader agar truk tidak terperosok ke lubang yang kian membesar, akibat hantaman arus air luapan Sungai Bilah. Selama tiga hari dilanda hujan, jalan yang biasa digunakan dua arah itu, kini hanya satu yang diperbolehkan dilintasi, karena satu lajurnya lagi baru saja dilakukan pengecoran karena banyaknya lubang dengan menggunakan semen.
Menurut warga saat membantu sejumlah petugas disana, seorang pengawas tadinya melarang jalan yang baru dikerjakan itu dilintasi oleh kenderaan. “Baru hari ini saja jalan ini boleh dilewati sepeda motor, kalau tiga hari lalu tidak dibolehkan dengan alasan takut rusak, karena baru dicor. Makanya sejak beberapa hari lalu sudah macet panjangan,” kata Mariana, warga setempat.
Wakil Bupati Pemkab Labuhanbatu Suhari Pane, saat ditemui Sumut Pos dalam kunjungannya meminta kepada pemborong maupun pengawas yang ada dilapangan agar membuka akses jalan, khususnya yang sudah dilakukan pegecoran. “Kita harapkan jalan itu dibuka dan jangan ditutup lagi,” katanya.
Sejalan dengan itu, guna lebih memudahkan dan melancarkan arus lalulintas, pemerintah sengaja menurunkan beberapa unit alat berat serta puluhan petugas dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, perangkat kecamatan serta dibantu aparat kepolisian dari Polres Labuhanbatu. Camat Pangkatan Abdul Syarif melalui telepon selular, Jumat (9/11) kepada Sumut Pos menerangkan, kondisi ketinggian air sudah mulai berkurang. Namun begitu pihaknya tetap berada dilokasi sejak hari pertama banjir dengan menyediakan beberapa posko kesehatan lengkap dengan tenaga medisnya. “Dari malam pertama kita sudah bermalam disini,” ujar Abdul Syarif.
Nantinya kata Syarif, pihaknya akan berkunjung kerumah warga yang tergenang air beserta dengan petugas dari puskesmas untuk mengetahui kondisi warga pasca banjir. “Kalau sudah surut betul, kita dengan tim kesehatan dari puskesmas akan mendatangi rumah warga untuk mengetahui apakah ada yang sakit akibat banjir,” terangnya.
Ditanya apakah kenderaan sudah dapat melintas dengan baik, Camat Pangkatan itu membeberkan kondisi saat ini sudah mulai membaik. “Tapi harus dibantu juga dengan alat berat. Karena jalannya jadi banyak berlubang, karena waktu itu kan dilintasi truk dengan muatan besar. Makanya kita masih standby disini,” akunya lagi.
Amatan Sumut Pos kemarin, satu unit truk fuso dengan muatan cangkang buah sawit berkisar hampir 30 ton terjebak di lubang yang dalam. Akibatnya, truk tersebut nyaris terguling dan terpaksa membongkar sebahagian muatannya. Selain itu, warga sekitar turut membantu dengan menuntun truk saat melintas.(mag-16)