27 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Sinabung 2 Kali Muntahkan Awan Panas

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, Selasa (10/11). Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Sinabung kembali mengalami aktivitas awan panas guguran dengan jarak luncur mencapai 2.500 meter dan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter.

AWAN PANAS: Kubah lava gunung Sinabung semburkan awan panas yang ditaksir hingga 700 derajat celsius.
AWAN PANAS: Kubah lava gunung Sinabung semburkan awan panas yang ditaksir hingga 700 derajat celsius.

Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, mengatakan aktivitas awan panas yang terjadi kemarin tercatat sebanyak dua kali. “Awan panas pertama kali terjadi sekitar pukul 14.22 WIBn

Selanjutnya terjadi lagi aktivitas awan panas guguran sekitar pukul 16.50 WIB. Untuk awan panas kedua ini, terjadi dengan jarak luncur lebih jauh, tepatnya sejauh 2.500 meter,” katanya.

Arah luncuran awan panas ini masih sama dengan sebelumnya. “Tadi kembali terjadi lagi aktivitas awan panas guguran sejauh 2.500 meter, ke arah timur-tenggara,” katanya.

Jika dilihat aktivitas Gunung Sinabung belakangan ini, pihaknya melihat ada penurunan aktivitas kegempaan dari beberapa waktu sebelumnya. “Memang 4 hari terakhir aktivitas Sinabung mengalami penurunan. Ini dilihat dari menurunnya jumlah kegempaan yang terjadi di Sinabung. Namun demikian kubah lava yang diperkirakan mencapai 1,5 juta kubik itu dapat mengancam terjadinya awan panas guguran. Jadi warga diimbau waspada,” katanya.

Meskipun terlihat adanya penurunan jumlah gempa, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Pasalnya, dengan adanya kubah lava yang semakin terlihat saat ini, potensi terjadinya awan panas guguran dan erupsi masih cukup tinggi.

Gunung Api Sinabung masih berstatus Siaga Level 3. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. (kps)

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, Selasa (10/11). Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Sinabung kembali mengalami aktivitas awan panas guguran dengan jarak luncur mencapai 2.500 meter dan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter.

AWAN PANAS: Kubah lava gunung Sinabung semburkan awan panas yang ditaksir hingga 700 derajat celsius.
AWAN PANAS: Kubah lava gunung Sinabung semburkan awan panas yang ditaksir hingga 700 derajat celsius.

Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, mengatakan aktivitas awan panas yang terjadi kemarin tercatat sebanyak dua kali. “Awan panas pertama kali terjadi sekitar pukul 14.22 WIBn

Selanjutnya terjadi lagi aktivitas awan panas guguran sekitar pukul 16.50 WIB. Untuk awan panas kedua ini, terjadi dengan jarak luncur lebih jauh, tepatnya sejauh 2.500 meter,” katanya.

Arah luncuran awan panas ini masih sama dengan sebelumnya. “Tadi kembali terjadi lagi aktivitas awan panas guguran sejauh 2.500 meter, ke arah timur-tenggara,” katanya.

Jika dilihat aktivitas Gunung Sinabung belakangan ini, pihaknya melihat ada penurunan aktivitas kegempaan dari beberapa waktu sebelumnya. “Memang 4 hari terakhir aktivitas Sinabung mengalami penurunan. Ini dilihat dari menurunnya jumlah kegempaan yang terjadi di Sinabung. Namun demikian kubah lava yang diperkirakan mencapai 1,5 juta kubik itu dapat mengancam terjadinya awan panas guguran. Jadi warga diimbau waspada,” katanya.

Meskipun terlihat adanya penurunan jumlah gempa, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Pasalnya, dengan adanya kubah lava yang semakin terlihat saat ini, potensi terjadinya awan panas guguran dan erupsi masih cukup tinggi.

Gunung Api Sinabung masih berstatus Siaga Level 3. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. (kps)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/