29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ketua DPD RI Saksikan Penyerahan Rp4 Miliar Dana CD TPL

Foto: Istimewa Ketua DPD RI Irman Gusman (Dua Kiri) melakukan penanaman bibit mangga didampingi Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba (Kiri), Bupati Samosir Mangindar Simbolon (Kanan), Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan (dua kanan), serta Sekretaris Apindo Sumut Laksamana Adiyaksa (tengah), di halaman kompleks TobaPulp Porsea, Tobasamosir, Senin (8/12/2014).
Foto: Istimewa
Ketua DPD RI Irman Gusman (Dua Kiri) melakukan penanaman bibit mangga didampingi Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba (Kiri), Bupati Samosir Mangindar Simbolon (Kanan), Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan (dua kanan), serta Sekretaris Apindo Sumut Laksamana Adiyaksa (tengah), di halaman kompleks TobaPulp Porsea, Tobasamosir, Senin (8/12/2014).

PARMAKSIAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPD RI Irman Gusman SE, MBA ikut menyaksikan penyerahan langsung dana pemberdayaan masyarakat atau Community Development sebesar Rp1,4 miliar, dari PT TPL, sebuah perusahaan pulp (bubur kertas) di Parmaksian, Tobasamosir, (8/12). Dana diterima perwakilan lima desa yang ada di Tobasamosir, yakni Banjarganjang, Tanggabatu-1, Lumbansitorus, Siantar Utara dan Pangombusan.

Dua kabupaten lain juga menerima dana serupa, masing-masing Samosir (Rp538 juta) dan Simalungun (Rp529 juta). Ikut menyaksikan Ketua Komite-II DPD RI Parlidungan Purba SH, MM, anggota DPD RI Asal Sumbar Novi Chandra, serta Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon MM.

Ketua DPD mengatakan, pembangunan pada dasarnya haruslah memberdayakan semua pihak. “Inti dari semua aktivitas masyarakat maupun perusahaan adalah pembangunan harus dari kita untuk kita,” katanya saat menyambangi industri pulp TobaPulp (PT Toba Pulp Lestari,Tbk) di Parmaksian.

Bersama rombongan, Irman Gusman juga menyempatkan diri melakukan penanaman pohon di areal kompleks TobaPulp. Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerjanya mulai Sabtu (6/12) hingga Jumat (12/12) di Sumatera Utara. Agendanya antara lain bertemu kaum pengusaha di Medan, menyaksikan kerajinan dan jembatan “persahabatan” di Tebingtinggi dan Siantar, meninjau perguruan tinggi teknologi infomasi DEL di Laguboti, menziarahi makam pahlawan nasional Sisingamangaraja XII di Balige (Tobasamosir), melihat pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sarulla (Tapanuli Utara), serta mengunjungi Humbang Hasundutan, Dairi, Pakpak Bharat dan Karo.

Dalam rilisnya yang diterima redaksi SUMUTPOS.CO, TobaPulp mengatakan, sebagai satu-satunya industri sejenis di Sumut itu, pihaknya mengalokasikan dana CD 1% dari hasil penjualan bersih (net sales) sejak 2003. Distribusinya dalam bentuk program diterima oleh banyak kabupaten lokasi HTI (hutan tanaman industri)–nya seperti Tobasamosir, Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Selatan dan Padanglawas Utara.

”Tetapi porsi terbesar diserap Tobasamosir sebagai lokasi pabrik. Hingga 2003 alokasi dana CD sudah mendekati Rp100 miliar. Ada empat pilar program CD perusahaan, yakni: pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan dan sosial-lingkungan,” katanya.

Khusus mengenai industri atau bisnis pulp dan juga paper (kertas), Irman Gusman menggambarkan, di Eropa negara yang berhasil mengembangkannya Finlandia, Norwegia, dan Kanada. Negara-negara tersebut sejak puluhan tahun lalu telah mengembangkan tanaman ekaliptus (Eucalyptus Sp), vegetasi yang juga dijadikan tanaman pokok HTI (hutan tanaman industri) oleh TobaPulp.

Pada awalnya negara-negara tersebut juga menghadapi berbagai isu negatif. Namun dengan pembangunan sistem perusahaan yang modern dan dinamis semua kendala tersebut berhasil diatasi dengan mengendepankan kesetaraan antara produksi dengan lingkungan.

“Kita harus banyak belajar dari perusahaan penghasil pulp dan paper di luar Indonesia. Contohnya Kanada. Sistem yang mereka bangun memang tidak mudah dan memakan waktu yang tidak singkat. Pasti mereka pernah menghadapi kendala yang kurang baik dalam pengembangan usaha. Nah, ini perlu menjadi catatan untuk kita pelajari bersama agar perkembangan pulp di Indonesia, khususnya di Tapanuli, berkembang. Tentunya dengan tidak menghilangkan antara kesejahteraan masyarakat, pekerja dan keseimbangan lingkungan,” tegasnya kepada sejumlah media.

Ketika menyerahkan dana CD kepada para penerima, direktur TobaPulp Juanda Panjaitan mengatakannya salah satu bukti kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar perusahaan. “Perusahaan tetap menyalurkannya sekalipun perusahaan tidak dalam keadaan beruntung,” katanya. (rel/mea)

Foto: Istimewa Ketua DPD RI Irman Gusman (Dua Kiri) melakukan penanaman bibit mangga didampingi Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba (Kiri), Bupati Samosir Mangindar Simbolon (Kanan), Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan (dua kanan), serta Sekretaris Apindo Sumut Laksamana Adiyaksa (tengah), di halaman kompleks TobaPulp Porsea, Tobasamosir, Senin (8/12/2014).
Foto: Istimewa
Ketua DPD RI Irman Gusman (Dua Kiri) melakukan penanaman bibit mangga didampingi Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba (Kiri), Bupati Samosir Mangindar Simbolon (Kanan), Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan (dua kanan), serta Sekretaris Apindo Sumut Laksamana Adiyaksa (tengah), di halaman kompleks TobaPulp Porsea, Tobasamosir, Senin (8/12/2014).

PARMAKSIAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPD RI Irman Gusman SE, MBA ikut menyaksikan penyerahan langsung dana pemberdayaan masyarakat atau Community Development sebesar Rp1,4 miliar, dari PT TPL, sebuah perusahaan pulp (bubur kertas) di Parmaksian, Tobasamosir, (8/12). Dana diterima perwakilan lima desa yang ada di Tobasamosir, yakni Banjarganjang, Tanggabatu-1, Lumbansitorus, Siantar Utara dan Pangombusan.

Dua kabupaten lain juga menerima dana serupa, masing-masing Samosir (Rp538 juta) dan Simalungun (Rp529 juta). Ikut menyaksikan Ketua Komite-II DPD RI Parlidungan Purba SH, MM, anggota DPD RI Asal Sumbar Novi Chandra, serta Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon MM.

Ketua DPD mengatakan, pembangunan pada dasarnya haruslah memberdayakan semua pihak. “Inti dari semua aktivitas masyarakat maupun perusahaan adalah pembangunan harus dari kita untuk kita,” katanya saat menyambangi industri pulp TobaPulp (PT Toba Pulp Lestari,Tbk) di Parmaksian.

Bersama rombongan, Irman Gusman juga menyempatkan diri melakukan penanaman pohon di areal kompleks TobaPulp. Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerjanya mulai Sabtu (6/12) hingga Jumat (12/12) di Sumatera Utara. Agendanya antara lain bertemu kaum pengusaha di Medan, menyaksikan kerajinan dan jembatan “persahabatan” di Tebingtinggi dan Siantar, meninjau perguruan tinggi teknologi infomasi DEL di Laguboti, menziarahi makam pahlawan nasional Sisingamangaraja XII di Balige (Tobasamosir), melihat pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sarulla (Tapanuli Utara), serta mengunjungi Humbang Hasundutan, Dairi, Pakpak Bharat dan Karo.

Dalam rilisnya yang diterima redaksi SUMUTPOS.CO, TobaPulp mengatakan, sebagai satu-satunya industri sejenis di Sumut itu, pihaknya mengalokasikan dana CD 1% dari hasil penjualan bersih (net sales) sejak 2003. Distribusinya dalam bentuk program diterima oleh banyak kabupaten lokasi HTI (hutan tanaman industri)–nya seperti Tobasamosir, Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Selatan dan Padanglawas Utara.

”Tetapi porsi terbesar diserap Tobasamosir sebagai lokasi pabrik. Hingga 2003 alokasi dana CD sudah mendekati Rp100 miliar. Ada empat pilar program CD perusahaan, yakni: pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan dan sosial-lingkungan,” katanya.

Khusus mengenai industri atau bisnis pulp dan juga paper (kertas), Irman Gusman menggambarkan, di Eropa negara yang berhasil mengembangkannya Finlandia, Norwegia, dan Kanada. Negara-negara tersebut sejak puluhan tahun lalu telah mengembangkan tanaman ekaliptus (Eucalyptus Sp), vegetasi yang juga dijadikan tanaman pokok HTI (hutan tanaman industri) oleh TobaPulp.

Pada awalnya negara-negara tersebut juga menghadapi berbagai isu negatif. Namun dengan pembangunan sistem perusahaan yang modern dan dinamis semua kendala tersebut berhasil diatasi dengan mengendepankan kesetaraan antara produksi dengan lingkungan.

“Kita harus banyak belajar dari perusahaan penghasil pulp dan paper di luar Indonesia. Contohnya Kanada. Sistem yang mereka bangun memang tidak mudah dan memakan waktu yang tidak singkat. Pasti mereka pernah menghadapi kendala yang kurang baik dalam pengembangan usaha. Nah, ini perlu menjadi catatan untuk kita pelajari bersama agar perkembangan pulp di Indonesia, khususnya di Tapanuli, berkembang. Tentunya dengan tidak menghilangkan antara kesejahteraan masyarakat, pekerja dan keseimbangan lingkungan,” tegasnya kepada sejumlah media.

Ketika menyerahkan dana CD kepada para penerima, direktur TobaPulp Juanda Panjaitan mengatakannya salah satu bukti kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar perusahaan. “Perusahaan tetap menyalurkannya sekalipun perusahaan tidak dalam keadaan beruntung,” katanya. (rel/mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/