25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Di Hadapan Wapres saat Peringatan Hari Perkebunan ke-64, Pemprovsu Tagih DBH Perkebunan 60%

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Peringatan Hari Perkebunan ke-64 menjadi momen bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) untuk kembali meminta Dana Bagi Hasil (DBH) hasil perkebunan yang sampai saat ini belum nyata. Dengan lahan perkebunan sawit yang luas, Pemprov Sumut meminta kepada Pemerintah Pusat setidaknya hingga 60 persen dari hasil perkebunan.

Kadis Perkebunan Sumut Lies Handayani mewakili Pemprov Sumut pada peringatan Hari Perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional I di Hotel Niagara, Parapat, Simalungun, Jumat .DISKOMINFO SUMUT FOR SUMUT POS.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perkebunan Sumut Lies Handayani Siregar, usai Peringatan Hari Perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional di Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun, Jumat (10/12). “Sumut memiliki lahan sawit yang sangat luas sekitar 2 juta hektare. Dengan luas begitu, tentunya menghasilkan CPO yang memiliki nilai ekonomi yang besar,” ujarnya.

Dengan begitu, kata Lies, diharapkan penghasilan dari perkebunann

tersebut bisa digunakan untuk kemaslahatan masyarakat. Terutama pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan berbagai fasilitas umum lainnya. “Selama ini kita sudah perjuangkan, dan terus kita perjuangkan, namun hingga saat ini kita belum mendapatkan bagi hasil yang nyata,” ungkap Lies.

Disampaikan juga, Pemprov Sumut sudah memperjuangkan DBH sawit sejak lama. Sumut juga menerima dampak yang besar mulai dari lingkungan, kerusakan infrastuktur dan lainnya. “DBH sudah begitu lama kita perjuangkan, supaya pendapatan daerah kita besar dan bisa kita gunakan sesuai keperluan kita, khususnya memperbaiki jalan dan infrastruktur lainnya, “ kata Lies.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan, dalam momentum hari perkebunan yang jatuh pada 10 Desember merupakan tonggak agar perjuangan perkebunan bangkit. Serta dapat memberikan sumbangsih perekonomian.

Sejak dulu, bahkan hasil perkebunan Indonesia memberikan sumbangan 15 persen PDB Belanda. Karena itu, Wapres meminta agar perkebunan bangkit lagi. Terutama dengan cara tidak lagi hanya mengekspor bahan mentah, melainkan dengan memproduksi produk jadi.

Diketahui, Hari Perkebunan diperingati untuk mengingat nasionalisasi 500 perusahaan perkebunan Belanda pada tahun 1957. Tahun ini, Peringatan Hari Perkebunan ke-64 dirangkai dengan Hari Rempah Nasional yang dilaksanakan di Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun.

Lagi, Gubsu Terima Penghargaan

Bertepatan dengan Peringatan Hari Perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional ke-1 kemarin, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menerima penghargaan Anugerah Pratama Perkebunan Indonesia (APPI) Kementerian Pertanian dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo. Penghargaan APPI kategori birokrasi itu diberikan kepada mantan Pangkostrad itu, karena dinilai berkontribusi dalam pengembangan perkebunan Sumut, terutama sawit dan hilirisasi perkebunan.

Gubernur Edy Rahmayadi berterima kasih diberi kepercayaan menerima penghargaan itu. “Ini semakin memacu kami, Sumut bekerja lebih keras,” kata Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK yang juga Ketua Dewan Rempah Indonesia (DRI) Sumut, Nawal Lubis.

Ini kedua kalinya Edy Rahmayadi mendapat penghargaan APPI dari Kementan RI. Sebelumnya tahun 2020 dia juga meraih penghargaan serupa berkat upayanya mendukung hilirisasi produk perkebunan dan ekspor sawit. Ke depan, Edy berharap, produk perkebunan lain terutama rempah bisa lebih berkembang lagi. “Bertepatan hari ini peringatan Hari Rempah Nasional, saya harap komoditi ini semakin berkembang sehingga petani rempah bisa lebih sejahtera,” terang Edy.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Sumut memiliki potensi luar biasa di bidang perkebunan, hanya saja perlu akselerasi yang tepat. Di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi, dia optimis perkebunan Sumut akan lebih maju.

“Sumut punya potensi luar biasa di bidang perkebunan dan pertanian, hanya saja butuh sedikit dorongan agar memberikan hasil yang luar biasa. Saya yakin di bawah Pak Edy ini akan berjalan dengan baik,” kata Limpo.

Hadir pada peringatan Hari Perkebunan dan Hari Rempah Nasional yang dibuka oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin tersebut, di antaranya Ketua Umum DRI Gamal Nasir, Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hassanudin, dan Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak. (prn)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Peringatan Hari Perkebunan ke-64 menjadi momen bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) untuk kembali meminta Dana Bagi Hasil (DBH) hasil perkebunan yang sampai saat ini belum nyata. Dengan lahan perkebunan sawit yang luas, Pemprov Sumut meminta kepada Pemerintah Pusat setidaknya hingga 60 persen dari hasil perkebunan.

Kadis Perkebunan Sumut Lies Handayani mewakili Pemprov Sumut pada peringatan Hari Perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional I di Hotel Niagara, Parapat, Simalungun, Jumat .DISKOMINFO SUMUT FOR SUMUT POS.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perkebunan Sumut Lies Handayani Siregar, usai Peringatan Hari Perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional di Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun, Jumat (10/12). “Sumut memiliki lahan sawit yang sangat luas sekitar 2 juta hektare. Dengan luas begitu, tentunya menghasilkan CPO yang memiliki nilai ekonomi yang besar,” ujarnya.

Dengan begitu, kata Lies, diharapkan penghasilan dari perkebunann

tersebut bisa digunakan untuk kemaslahatan masyarakat. Terutama pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan berbagai fasilitas umum lainnya. “Selama ini kita sudah perjuangkan, dan terus kita perjuangkan, namun hingga saat ini kita belum mendapatkan bagi hasil yang nyata,” ungkap Lies.

Disampaikan juga, Pemprov Sumut sudah memperjuangkan DBH sawit sejak lama. Sumut juga menerima dampak yang besar mulai dari lingkungan, kerusakan infrastuktur dan lainnya. “DBH sudah begitu lama kita perjuangkan, supaya pendapatan daerah kita besar dan bisa kita gunakan sesuai keperluan kita, khususnya memperbaiki jalan dan infrastruktur lainnya, “ kata Lies.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan, dalam momentum hari perkebunan yang jatuh pada 10 Desember merupakan tonggak agar perjuangan perkebunan bangkit. Serta dapat memberikan sumbangsih perekonomian.

Sejak dulu, bahkan hasil perkebunan Indonesia memberikan sumbangan 15 persen PDB Belanda. Karena itu, Wapres meminta agar perkebunan bangkit lagi. Terutama dengan cara tidak lagi hanya mengekspor bahan mentah, melainkan dengan memproduksi produk jadi.

Diketahui, Hari Perkebunan diperingati untuk mengingat nasionalisasi 500 perusahaan perkebunan Belanda pada tahun 1957. Tahun ini, Peringatan Hari Perkebunan ke-64 dirangkai dengan Hari Rempah Nasional yang dilaksanakan di Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun.

Lagi, Gubsu Terima Penghargaan

Bertepatan dengan Peringatan Hari Perkebunan ke-64 dan Hari Rempah Nasional ke-1 kemarin, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menerima penghargaan Anugerah Pratama Perkebunan Indonesia (APPI) Kementerian Pertanian dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo. Penghargaan APPI kategori birokrasi itu diberikan kepada mantan Pangkostrad itu, karena dinilai berkontribusi dalam pengembangan perkebunan Sumut, terutama sawit dan hilirisasi perkebunan.

Gubernur Edy Rahmayadi berterima kasih diberi kepercayaan menerima penghargaan itu. “Ini semakin memacu kami, Sumut bekerja lebih keras,” kata Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK yang juga Ketua Dewan Rempah Indonesia (DRI) Sumut, Nawal Lubis.

Ini kedua kalinya Edy Rahmayadi mendapat penghargaan APPI dari Kementan RI. Sebelumnya tahun 2020 dia juga meraih penghargaan serupa berkat upayanya mendukung hilirisasi produk perkebunan dan ekspor sawit. Ke depan, Edy berharap, produk perkebunan lain terutama rempah bisa lebih berkembang lagi. “Bertepatan hari ini peringatan Hari Rempah Nasional, saya harap komoditi ini semakin berkembang sehingga petani rempah bisa lebih sejahtera,” terang Edy.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Sumut memiliki potensi luar biasa di bidang perkebunan, hanya saja perlu akselerasi yang tepat. Di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi, dia optimis perkebunan Sumut akan lebih maju.

“Sumut punya potensi luar biasa di bidang perkebunan dan pertanian, hanya saja butuh sedikit dorongan agar memberikan hasil yang luar biasa. Saya yakin di bawah Pak Edy ini akan berjalan dengan baik,” kata Limpo.

Hadir pada peringatan Hari Perkebunan dan Hari Rempah Nasional yang dibuka oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin tersebut, di antaranya Ketua Umum DRI Gamal Nasir, Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hassanudin, dan Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/