32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kapal Malaysia Diberondong TNI AL, Seorang Nelayan Tewas

Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos Kapal ikan berbendera Malaysia yang ditangkap TNI AL, berikut awak kapal dan ikan yang dicuri dari laut Indonesia, Kamis (11/2/2016).
Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos
Kapal ikan berbendera Malaysia yang ditangkap TNI AL, berikut awak kapal dan ikan yang dicuri dari laut Indonesia, Kamis (11/2/2016).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Nekad mencuri ikan di perairan Indonesia, kapal berbendara Malaysia KF 5615 diberondong peluru oleh anggota TNI Angkatan Laut. Akibatnya, satu nelayan berkebangsaan Myanmar tewas di tempat. Peristiwa ini terjadi di sekitar perairan Salah Nama Kabupaten Batubara, Rabu (10/2) dinihari.

Info dihimpun, penembakan kapal ikan nelayan asing itu bermula saat petugas patroli KAL Viper milik TNI AL yang berpangkalan di Belawan melakukan patroli di sekitar perbatasan Selat Malaka. Ketika melintasi perairan Pulau Salah Nama, petugas memergoki kapal KF 5615 berada di kawasan teritoral laut Indonesia tengah sibuk mencuri ikan. Alhasil, petugas pun melakukan pengejaran.

Sadar aksinya terungkap, kapal ikan asing itu malah berusaha melarikan diri dan berupaya menabrak kapal patroli TNI AL. Tak mau kecolongan, aparat lantas melepaskan beberapa kali tembakan peringatan ke udara. Karena tak diindahkan, petugas pun memberodong lambung kapal pelaku dengan senjata laras panjang. Dalam peristiwa penembakan itu, seorang nelayan tewas ditempat dengan kondisi tubuh tertembus peluru.

Komandan Lantamal I Belawan, Laksamana Pertama TNI Yudo Margono langsung menggelar jumpa pers pasca kejadian. Kepada wartawan, jenderal bintang satu ini mengatakan, kapal ikan berbendera Malaysia itu terpaksa ditembak pkarena tidak mematuhi perintah petugas saat akan diamankan.

“Petugas kita sempat memberi perintah agar berhenti. Mereka baru berhenti setelah petugas menembak lambung kapal,” katanya. Yudo menyebutkan para nelayan asing ini diduga sebelumnya sudah sempat melakukan penangkapan ikan secara ilegal di lokasi. Ini terbukti dengan ditemukannya sebanyak dua ton berbagai jenis ikan di dalam palka kapal.

“Saat kapal KF 5615 berhenti, disitu baru diketahui ada seorang awak yang tewas dengan luka tembak. Untuk jasadnya sudah dievakuasi ke RSU dr Pirngadi Medan, sedangkan tiga awak lagi masih diperiksa,” tandas Yudo tanpa menyebutkan identitas ke empat nalayan tersebut. Jenazah nelayan tanpa identitas itu telah diserahkan ke instalasi jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis (11/2) siang. Pantauan kru koran ini, jenazah yang diperkirakan berumur 40 tahun itu berbadan tambun dan hanya menggunakan celana dalam warna kuning. Terdapat sebuah bekas tembakan di dada kirinya. (rul/riz/deo)

Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos Kapal ikan berbendera Malaysia yang ditangkap TNI AL, berikut awak kapal dan ikan yang dicuri dari laut Indonesia, Kamis (11/2/2016).
Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos
Kapal ikan berbendera Malaysia yang ditangkap TNI AL, berikut awak kapal dan ikan yang dicuri dari laut Indonesia, Kamis (11/2/2016).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Nekad mencuri ikan di perairan Indonesia, kapal berbendara Malaysia KF 5615 diberondong peluru oleh anggota TNI Angkatan Laut. Akibatnya, satu nelayan berkebangsaan Myanmar tewas di tempat. Peristiwa ini terjadi di sekitar perairan Salah Nama Kabupaten Batubara, Rabu (10/2) dinihari.

Info dihimpun, penembakan kapal ikan nelayan asing itu bermula saat petugas patroli KAL Viper milik TNI AL yang berpangkalan di Belawan melakukan patroli di sekitar perbatasan Selat Malaka. Ketika melintasi perairan Pulau Salah Nama, petugas memergoki kapal KF 5615 berada di kawasan teritoral laut Indonesia tengah sibuk mencuri ikan. Alhasil, petugas pun melakukan pengejaran.

Sadar aksinya terungkap, kapal ikan asing itu malah berusaha melarikan diri dan berupaya menabrak kapal patroli TNI AL. Tak mau kecolongan, aparat lantas melepaskan beberapa kali tembakan peringatan ke udara. Karena tak diindahkan, petugas pun memberodong lambung kapal pelaku dengan senjata laras panjang. Dalam peristiwa penembakan itu, seorang nelayan tewas ditempat dengan kondisi tubuh tertembus peluru.

Komandan Lantamal I Belawan, Laksamana Pertama TNI Yudo Margono langsung menggelar jumpa pers pasca kejadian. Kepada wartawan, jenderal bintang satu ini mengatakan, kapal ikan berbendera Malaysia itu terpaksa ditembak pkarena tidak mematuhi perintah petugas saat akan diamankan.

“Petugas kita sempat memberi perintah agar berhenti. Mereka baru berhenti setelah petugas menembak lambung kapal,” katanya. Yudo menyebutkan para nelayan asing ini diduga sebelumnya sudah sempat melakukan penangkapan ikan secara ilegal di lokasi. Ini terbukti dengan ditemukannya sebanyak dua ton berbagai jenis ikan di dalam palka kapal.

“Saat kapal KF 5615 berhenti, disitu baru diketahui ada seorang awak yang tewas dengan luka tembak. Untuk jasadnya sudah dievakuasi ke RSU dr Pirngadi Medan, sedangkan tiga awak lagi masih diperiksa,” tandas Yudo tanpa menyebutkan identitas ke empat nalayan tersebut. Jenazah nelayan tanpa identitas itu telah diserahkan ke instalasi jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis (11/2) siang. Pantauan kru koran ini, jenazah yang diperkirakan berumur 40 tahun itu berbadan tambun dan hanya menggunakan celana dalam warna kuning. Terdapat sebuah bekas tembakan di dada kirinya. (rul/riz/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/