25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Dewan: Guru dan Siswa Harus Jujur

Naskah Soal UN Sudah Didistribusikan ke Pulau Nias

MEDAN- Ujian Nasional (UN) yang digelar 16 April mendatang, diharapkan berlangsung jujur. Pasalnya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, cukup banyak terjadi kecurangan dan bocornya soal.

“Tidak hanya itu, marak pula beredar SMS yang berisi kunci jawaban sehingga membuat para pelajar menjadi terkecoh serta menurunkan minat anak untuk belajar. Untuk itu, jangan sampai pelaksanaan UN d tahun ini dicederai dengan hal-hal seperti itu lagi,” kata Anggota DPRD Sumut Richard Eddy M Lingga kepada wartawan, Rabu (11/4).

Hal yang perlu juga disikapi, lanjut anggota Komisi E DPRD Sumut ini, agar aparat kepolisian melakukan pemantauan serta pengawasan terkait proses pendistribusian soal hingga ke sekolah, di samping  dosen PTN/PTS di lingkungan Pendidikan Tinggi Sumatera Utara yang akan menjadi pengawas di setiap satuan pendidikan harus memperhatikan pelaksanaan UN dengan baik, benar serta jujur.

Sementara itu, naskah soal UN tingkat SMA sederajat untuk Nias Selatan, Nias Barat, Nias Utara dan Kota Gunung Sitoli telah didistribusikan dengan transportasi laut sejak Rabu (11/4) dinihari. Hal ini disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Ujian Nasional (UN) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, Hendri Siregar.(ari/uma)
“Pendistribusian soal kita lakukan sejak dinihari. Kita mendistribusikan lebih awal, karena keempat daerah tersebut harus menggunakan transportasi laut yang memakan waktu lebih panjang,” ujarnya.

Untuk proses pendistribusiannya, kata Hendri, dilakukan sesuai dengan SK yang telah ditetapkan. Yakni, soal yang didistribusikan provinsi akan diambil oleh Disdik dari keempat daerah tersebut, dan tetap mendapatkan pengawalan dari  perguruan tinggi serta petugas kepolisian.

“Rencana pendistribusian ini sudah direncanakan secara matang sejak beberapa hari lalu. Untuk daerah terjauh merupakan prioritas pendistribusian karena selain ketepatan waktu, kemananan soal juga harus diperhatikan. Hal ini untuk menghilangkan isu mengenai adanya kebocoran soal,” ucapnya.

Sedangkan pendistribusian soal ke kabupaten/kota lainnya, sambungnya, akan terus dilakukan hingga tanggal 14 April mendatang.

Distribusi di dearah lainnya, menurut Hendri, dilakukan melalui jalur darat yang tetap didampingi pengawas dan petugas kepolisian. Sejauh ini, jumlah pengawas di tingkat satuan pendidikan akan melibatkan sekitar 1.837 orang, yang terdiri atas dosen Unimed, USU, Politeknik Medan, Kementerian Agama, dan Kopertis.(ari/uma)

Naskah Soal UN Sudah Didistribusikan ke Pulau Nias

MEDAN- Ujian Nasional (UN) yang digelar 16 April mendatang, diharapkan berlangsung jujur. Pasalnya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, cukup banyak terjadi kecurangan dan bocornya soal.

“Tidak hanya itu, marak pula beredar SMS yang berisi kunci jawaban sehingga membuat para pelajar menjadi terkecoh serta menurunkan minat anak untuk belajar. Untuk itu, jangan sampai pelaksanaan UN d tahun ini dicederai dengan hal-hal seperti itu lagi,” kata Anggota DPRD Sumut Richard Eddy M Lingga kepada wartawan, Rabu (11/4).

Hal yang perlu juga disikapi, lanjut anggota Komisi E DPRD Sumut ini, agar aparat kepolisian melakukan pemantauan serta pengawasan terkait proses pendistribusian soal hingga ke sekolah, di samping  dosen PTN/PTS di lingkungan Pendidikan Tinggi Sumatera Utara yang akan menjadi pengawas di setiap satuan pendidikan harus memperhatikan pelaksanaan UN dengan baik, benar serta jujur.

Sementara itu, naskah soal UN tingkat SMA sederajat untuk Nias Selatan, Nias Barat, Nias Utara dan Kota Gunung Sitoli telah didistribusikan dengan transportasi laut sejak Rabu (11/4) dinihari. Hal ini disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Ujian Nasional (UN) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, Hendri Siregar.(ari/uma)
“Pendistribusian soal kita lakukan sejak dinihari. Kita mendistribusikan lebih awal, karena keempat daerah tersebut harus menggunakan transportasi laut yang memakan waktu lebih panjang,” ujarnya.

Untuk proses pendistribusiannya, kata Hendri, dilakukan sesuai dengan SK yang telah ditetapkan. Yakni, soal yang didistribusikan provinsi akan diambil oleh Disdik dari keempat daerah tersebut, dan tetap mendapatkan pengawalan dari  perguruan tinggi serta petugas kepolisian.

“Rencana pendistribusian ini sudah direncanakan secara matang sejak beberapa hari lalu. Untuk daerah terjauh merupakan prioritas pendistribusian karena selain ketepatan waktu, kemananan soal juga harus diperhatikan. Hal ini untuk menghilangkan isu mengenai adanya kebocoran soal,” ucapnya.

Sedangkan pendistribusian soal ke kabupaten/kota lainnya, sambungnya, akan terus dilakukan hingga tanggal 14 April mendatang.

Distribusi di dearah lainnya, menurut Hendri, dilakukan melalui jalur darat yang tetap didampingi pengawas dan petugas kepolisian. Sejauh ini, jumlah pengawas di tingkat satuan pendidikan akan melibatkan sekitar 1.837 orang, yang terdiri atas dosen Unimed, USU, Politeknik Medan, Kementerian Agama, dan Kopertis.(ari/uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/