27 C
Medan
Monday, July 1, 2024

KSI dan Stake Holder Gelar Aksi Menuju Batu Bara Bersih

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Melibatkan Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI) yang dipercaya sebagai konsultan lingkungan bersama empat dinas terkait yaitu Dinas Perkim dan Lingkungan Hidup, Dinas perikanan dan Kelautan, Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan, Satpol pp serta juga forum komunikasi kecamatan yang menyertakan, Camat, Kapolsek dan juga Danramil Tanjung Tiram, bergerak secara bersama dalam mewujudkan Batu Bara Bersih yang mengawali langkah tersebut dari Tanjung Tiram sebagai daerah yang dicap terkotor di Batu Bara.

Dalam pengendalian dan pengolahan sampah, dua hal yang menjadi sasaran aksi yakni mengurangi tonase sampah timbulan rumah tangga dan juga yang terdapat di pasar pada Kecamatan Tanjung Tiram.

Namun untuk merealisasikan hal itu bukan kerja mudah tentunya. Banyak pertimbangan dan juga hambatan.

Mengingat untuk mengurangi timbunan sampah yang ada di pasar butuh langkah tegas terutama mengatur wilayah yang penuh dengan aktifitas, sehingga memerlukan strategi yang tepat dan kerjasama tim yang solid.

Seperti yang disampaikan Founder KSI, Dewi Natadiningrat kepada awak media, Selasa (11/4/2023). “Setelah sebulanan ini melakukan survey dan analisa dengan peninjauan untuk melihat secara langsung lokasi serta kebiasaan masyarakat Tanjung Tiram, akhirnya kita memutuskan untuk melibatkan sejumlah OPD terkait yang dalam hal ini dimotori Dinas Perkim dan Lingkungan Hidup. Kolaborasi penting dilakukan agar program dan aksi menuju Batu Bara bersih bisa terwujud,” ujarnya.

Aksi itu pun menurut Dewi telah dilakukan sejak dua pekan lalu atau tepatnya di awal Ramadhan.

Di mana aksi dimulai dengan sosialisasi edarling (edukasi sadar lingkungan) baik lewat lisan dan juga tulisan sebagai kekuatan hukum dalam penyelenggaraannya.

“Jadi semua dinas terkait dibantu kecamatan beserta perangkat desa/kelurahan, polsek dan danramil turun langsung ke sejumlah lokasi termasuk pasar dan juga tempat tinggal masyarakat untuk mengikuti aturan yang disepakati dalam langkah awal aksi yang kita gelar termasuk pendisiplinan lokasi berjualan agar lebih rapi dan tertata,” ucapnya lagi.

Langkah itu pun diamini oleh Kadis Perkim Lingkungan Hidup, Frans Sahala Siregar.

Frans menyebut semua akan berjalan selaras jika kebiasaan masyarakat Tanjung Tiram sebagai daerah pesisir agar lebih peduli dengan lingkungan bisa tumbuh.

“Menyahuti harapan dan keinginan pak Bupati untuk menciptakan satu generasi yang peduli lingkungan dengan konsep revolusi mentalnya maka langkah awal yang dilakukan adalah dengan sosialisasi lewat aksi,” ujar Frans.

Namun tak menampik bahwa semua akan berjalan lurus dengan dukungan fasilitas yang memadai, maka pihaknya telah menyiapkan segala hal yang dibutuhkan.

“Selain memobilisasi petugas kebersihan yang selalu siap bergerak kita juga akan menyiapkan sejumlah fasilitas berupa tempat sampah, halte sampah dan tempat pembuangan sampah sementara. Sehingga sampah yang telah terkumpul ditempatkan di satu lokasi yang memadai. Bersama KSI, kami udah membuat strategi dan mekanisme pengendalian sampah yang dimulai dari Kecamatan Tanjung Tiram,” ucapnya.

Saat ini program yang sedang dilaksanakan oleh KSI dan kolaborasi OPD serta pihak terkait dalam menuju Batu Bara Bersih, salah satunya adalah dengan mengedukasi masyarakat dalam hal pemilahan sampah hingga ke depannya bisa mengubah sampah menjadi pundi uang.

“Dimana harapannya pada suatu hari, Batu Bara dapat mengelola sampah secara profesional dan konsep pembangun ekonomi sirkular dapat terbangun yang secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat,” tuturnya.

Hal senada disampaikan camat Tanjung Tiram, Junaidi yang ditunjuk sebagai ketua pelaksana program.

“Untuk itu perlu program berkesinambungan dan yang pasti harus konsisten. Sesuai dengan usulan KSI, rencananya ke depan kami juga akan membuat Satgas Pengendalian Sampah di Kecamatan Tanjung Tiram yang akan melibatkan banyak pihak baik dari pemerintahan hingga aparatur keamanan dengan menyiapkan konsep yang masih terus dimatangkan, mengingat kecamatan ini adalah barometer kebersihan Kabupaten Batu Bara,” ujarnya mengakhiri. (rel/ram)

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Melibatkan Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI) yang dipercaya sebagai konsultan lingkungan bersama empat dinas terkait yaitu Dinas Perkim dan Lingkungan Hidup, Dinas perikanan dan Kelautan, Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan, Satpol pp serta juga forum komunikasi kecamatan yang menyertakan, Camat, Kapolsek dan juga Danramil Tanjung Tiram, bergerak secara bersama dalam mewujudkan Batu Bara Bersih yang mengawali langkah tersebut dari Tanjung Tiram sebagai daerah yang dicap terkotor di Batu Bara.

Dalam pengendalian dan pengolahan sampah, dua hal yang menjadi sasaran aksi yakni mengurangi tonase sampah timbulan rumah tangga dan juga yang terdapat di pasar pada Kecamatan Tanjung Tiram.

Namun untuk merealisasikan hal itu bukan kerja mudah tentunya. Banyak pertimbangan dan juga hambatan.

Mengingat untuk mengurangi timbunan sampah yang ada di pasar butuh langkah tegas terutama mengatur wilayah yang penuh dengan aktifitas, sehingga memerlukan strategi yang tepat dan kerjasama tim yang solid.

Seperti yang disampaikan Founder KSI, Dewi Natadiningrat kepada awak media, Selasa (11/4/2023). “Setelah sebulanan ini melakukan survey dan analisa dengan peninjauan untuk melihat secara langsung lokasi serta kebiasaan masyarakat Tanjung Tiram, akhirnya kita memutuskan untuk melibatkan sejumlah OPD terkait yang dalam hal ini dimotori Dinas Perkim dan Lingkungan Hidup. Kolaborasi penting dilakukan agar program dan aksi menuju Batu Bara bersih bisa terwujud,” ujarnya.

Aksi itu pun menurut Dewi telah dilakukan sejak dua pekan lalu atau tepatnya di awal Ramadhan.

Di mana aksi dimulai dengan sosialisasi edarling (edukasi sadar lingkungan) baik lewat lisan dan juga tulisan sebagai kekuatan hukum dalam penyelenggaraannya.

“Jadi semua dinas terkait dibantu kecamatan beserta perangkat desa/kelurahan, polsek dan danramil turun langsung ke sejumlah lokasi termasuk pasar dan juga tempat tinggal masyarakat untuk mengikuti aturan yang disepakati dalam langkah awal aksi yang kita gelar termasuk pendisiplinan lokasi berjualan agar lebih rapi dan tertata,” ucapnya lagi.

Langkah itu pun diamini oleh Kadis Perkim Lingkungan Hidup, Frans Sahala Siregar.

Frans menyebut semua akan berjalan selaras jika kebiasaan masyarakat Tanjung Tiram sebagai daerah pesisir agar lebih peduli dengan lingkungan bisa tumbuh.

“Menyahuti harapan dan keinginan pak Bupati untuk menciptakan satu generasi yang peduli lingkungan dengan konsep revolusi mentalnya maka langkah awal yang dilakukan adalah dengan sosialisasi lewat aksi,” ujar Frans.

Namun tak menampik bahwa semua akan berjalan lurus dengan dukungan fasilitas yang memadai, maka pihaknya telah menyiapkan segala hal yang dibutuhkan.

“Selain memobilisasi petugas kebersihan yang selalu siap bergerak kita juga akan menyiapkan sejumlah fasilitas berupa tempat sampah, halte sampah dan tempat pembuangan sampah sementara. Sehingga sampah yang telah terkumpul ditempatkan di satu lokasi yang memadai. Bersama KSI, kami udah membuat strategi dan mekanisme pengendalian sampah yang dimulai dari Kecamatan Tanjung Tiram,” ucapnya.

Saat ini program yang sedang dilaksanakan oleh KSI dan kolaborasi OPD serta pihak terkait dalam menuju Batu Bara Bersih, salah satunya adalah dengan mengedukasi masyarakat dalam hal pemilahan sampah hingga ke depannya bisa mengubah sampah menjadi pundi uang.

“Dimana harapannya pada suatu hari, Batu Bara dapat mengelola sampah secara profesional dan konsep pembangun ekonomi sirkular dapat terbangun yang secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat,” tuturnya.

Hal senada disampaikan camat Tanjung Tiram, Junaidi yang ditunjuk sebagai ketua pelaksana program.

“Untuk itu perlu program berkesinambungan dan yang pasti harus konsisten. Sesuai dengan usulan KSI, rencananya ke depan kami juga akan membuat Satgas Pengendalian Sampah di Kecamatan Tanjung Tiram yang akan melibatkan banyak pihak baik dari pemerintahan hingga aparatur keamanan dengan menyiapkan konsep yang masih terus dimatangkan, mengingat kecamatan ini adalah barometer kebersihan Kabupaten Batu Bara,” ujarnya mengakhiri. (rel/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/