SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Tiga unit rumah terdampak pada peristiwa longsor di Huta 1 Nagori Bayu Muslimin, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Minggu (10/8) malam, sekira pukul 21.00 WIB.
Bencana alam ini bermula, ketika wilayah Huta 1 Nagori Bayu Muslimin diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi, sejak pukul 17.00 WIB, yang berlangsung selama kurang lebih empat jam. Kondisi curah hujan ekstrem ini, menyebabkan tanah menjadi jenuh air dan memicu terjadinya longsor.
“Sekira pukul 21.00 WIB, tembok penahan tanah yang terletak di pinggir jalan mengalami longsor, dengan material berupa tanah dan batu menimpa tiga unit rumah warga yang berada tepat di bawah lereng,” ungkap Kapolsek Serbelawan, Iptu Gunawan Sembiring.
Tiga kepala keluarga yang menjadi korban terdampak longsor adalah Suprianto Lingga (59), Abdul Murad (53), serta Amir Sahdin Lingga (49).
Beruntung, saat kejadian berlangsung, para pemilik rumah menyadari adanya tanda-tanda pergerakan tanah dan retakan pada tembok penahan, sehingga mereka segera keluar untuk menyelamatkan diri. Hal ini membuat tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Penyebab utama adalah curah hujan tinggi dalam durasi yang cukup lama, sehingga tanah menjadi jenuh air. Ditambah kondisi tanah yang labil dan berada di kemiringan lereng,” tutur Gunawan.
Langkah-langkah konkret yang telah dilakukan tim, antara lain memastikan korban mendapat tempat pengungsian sementara, mengimbau warga di sekitar lokasi agar tetap awas terhadap potensi pergerakan tanah susulan, serta menginformasikan kepada perangkat nagori dan instansi terkait, agar melakukan langkah penanganan lanjutan.
“Kami telah menginformasikan kepada instansi terkait, untuk segera melakukan perbaikan tembok penahan, pembersihan material longsor, serta penyaluran bantuan sembako bagi korban terdampak,” pungkas Gunawan. (mag-7/saz)

