PERDAGANGAN- Janji balon gubsu Benny Pasaribu menyejahterakan petani tampaknya harga mati dan tak bisa ditawar-tawar. Komitmen sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Pusat ini disampaikan dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat, alim ulama, rohaniwan, dan petani di Desa Perdagangan II, Kecamatan Bandar, Simalungun, Senin (8/10).
Benny mengungkapkan, HKTI selaku asosiasi petani menjadi wadah organisasi yang kuat, mandiri, dan akuntabel dalam memperjuangkan petani yang berdaulat, makmur dan bermartabat.
Sebagai anak petani, Benny mengaku, dirinya terpanggil meningkatkan taraf hidup petani, baik dari segi ekonomi maupun peningkatan hasil produksi. Untuk itu, disebutkannya, dengan latar belakang pemikiran itu, dia berani mengikrarkan diri maju sebagai cagubsu.
Di sektor pertanian, paparnya, pemerintah kurang memberikan perhatian lebih. Padahal lahan pertanian di Sumut mencapai 647.223 hektare. Hal itu pula yang disampaikannya saat road show di Sergai, Simalungun, Langkat, Binjai, Asahan, dan Tanjungbalai.
Persoalan petani, lanjut Benny, didominasi keluhan soal ketersediaan pupuk yang tidak memadai, serta sistem tali air yang tak berjalan dengan baik.
“Bagaimana petani bisa makmur kalau perhatian pemerintah daerah minim sekali,” ujarnya. Sebagai kepala biro perencanaan departemen Koperasi dan UKM, Benny bertekad, membangkitkan kembali ‘nafas’ KUD di tiap-tiap daerah.
Selaku pendiri Koperasi di Indonesia, Benny melihat KUD telah mati suri tanpa adanya perhatian dari pemerintah. Padahal, sejatinya keberadaan Koperasi sangat membantu para petani dalam mengelola hasil maupun harga hasil panen.
Diuraikannya, perhatian terhadap hal tersebut, merupakan hasil kerja nyata yang dilakukan sebelumnya dimana dia membentuk
KUD di sejumlah daerah. “Hal ini sangat penting diingatkan bagaimana tak peduli dengan petani,” cetusnya. (ril)