32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

PNS Tewas Usai Dirazia Polisi

Diduga Terkena Serangan Jantung

TEBING TINGGI- Ober Sijabat (50) warga Kompleks Perumahan Griya Bulian, Jalan Merpati, Kota Tebing Tinggi mendadak tak berdaya saat dirazia Satlantas Polresta Tebing Tinggi di Persimpangan tiga Titi Gantung, Jalan Belibis Kota Tebing Tinggi, Jumat (11/11) sekira pukul 11.00 WIB.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di bagian pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai itu coba diselamatkan petugas, namun tewas saat menuju perjalanan ke Rumah Sakit (RS) dr Kumpulan Pane.

Kejadian bermula saat Ober melintas dari arah Jalan Paya Kuruk menuju Titi Gantung Tebing Tinggi dengan mengendarai sepeda motor Supra BK 4512 NQ.

“Korban saat itu tidak menggunakan helm,” kata Kapolres Tebing Tinggi AKBP Andi Rian Djajadi Sik. Polisi yang menggelar razia seketika menghadang Ober.

Bercampur kaget, korban bergegas mengambil helm yang disangkutkan di antara tempat duduk motornya untuk digunakannya. Korban terjatuh ke jalan, petugas langsung mengamankannya.

“Korban terjatuh telungkup ke jalan, petugas langsung melakukan penyelamatan dan membawanya ke Rumah Sakit Dr Kumpulan Pane tapi korban meninggal dunia dalam perjalanan, kita menduga korban meninggal dunia akibat serangan jantung, “ kata Andi Rian yang baru beberapa hari menjabat Kapolres Tebing Tinggi ini.

Namun keterangan Kapolres bertolak belakang dengan keterangan warga di sekitar lokasi kejadian, berinisial B (45) warga Jalan Belibis, Kota Tebing Tinggi. Dikatakannya, saat itu petugas Satlantas Polres Tebing Tinggi menggelar razia di persimpangan tiga Titi Gantung tanpa menggunakan plank tanda razia.

Ober yang melintasi lokasi razia tanpa mengenakan helm mencoba menerobos petugas yang men coba menghadangnya. Ober tidak mempedulikan hadangan polisi itu. Melihat aksi nekat Ober itu, polantas langsung menarik baju korban.

“Kulihat polisi itu menarik baju pengendara sepeda motor yang sedang melewati razia. Kejadian itu persis terjadi di depan rumah saya, si pengendara sepeda motor langsung terjatuh tengkurap dengan kakinya tersangkut di sepeda motor,” bilang saksi itu kepada Sumut Pos.

Saksi mata tidak menepis korban diselamatkan polisi saat terjatuh. Petugas sempat kaget begitu korban yang jatuh telungkup diperiksa dalam kondisi wajah membiru serta mengeluarkan air seni. “Polisi langsung membubarkan razia dan membawa korban ke rumah sakit,” bebernya
Dari RS dr Kumpulan Pane menyebutkan bahwa Ober tewas karena serangan jantung dan tewas sebelum masuk ke ruang Unit Gawat Darurat RS Kumpulan Pane.

“Kita masih menunggu pihak keluarga korban apakah jasad korban mau diotopsi atau tidak,” bilang Direktur RS dr Kumpulan Pane, dr Nanang.

Adik kandung korban, P Sijabat (45) warga Kompleks Griya Bulian menyebutkan Ober tidak pernah mengeluh sakit jantung kepada keluarganya.

“Sehat dia bang, tak pernah ada laporan ke kami bahwa dirinya menderita penyakit jantung. Pada prinsipnya, kami keluarga meminta penyelesaian kasus ini dengan baik,” ujar P Sijabat ketika ditemui Sumut Pos di rumah duka sore harinya.

Diakuinya, memang pihak kepolisian sudah mendatangi keluarga saat berada di rumah sakit, namun untuk kejelasan kasus meninggalnya Ober Sijabat kepolisian belum memberikan keterangan sepenuhnya.

“Kami berharap ke depan jangan kembali terjadi kasus seperti menimpa abang saya. Kepolisian melalui Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi hendaknya secara gamblang memberikan penjelasan kronologis kejadian itu. Keluarga siap menerima kedatangan pihak kepolisian di rumah duka,” harap P Sijabat sambil menitikan air mata. (mag-3)

Diduga Terkena Serangan Jantung

TEBING TINGGI- Ober Sijabat (50) warga Kompleks Perumahan Griya Bulian, Jalan Merpati, Kota Tebing Tinggi mendadak tak berdaya saat dirazia Satlantas Polresta Tebing Tinggi di Persimpangan tiga Titi Gantung, Jalan Belibis Kota Tebing Tinggi, Jumat (11/11) sekira pukul 11.00 WIB.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di bagian pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai itu coba diselamatkan petugas, namun tewas saat menuju perjalanan ke Rumah Sakit (RS) dr Kumpulan Pane.

Kejadian bermula saat Ober melintas dari arah Jalan Paya Kuruk menuju Titi Gantung Tebing Tinggi dengan mengendarai sepeda motor Supra BK 4512 NQ.

“Korban saat itu tidak menggunakan helm,” kata Kapolres Tebing Tinggi AKBP Andi Rian Djajadi Sik. Polisi yang menggelar razia seketika menghadang Ober.

Bercampur kaget, korban bergegas mengambil helm yang disangkutkan di antara tempat duduk motornya untuk digunakannya. Korban terjatuh ke jalan, petugas langsung mengamankannya.

“Korban terjatuh telungkup ke jalan, petugas langsung melakukan penyelamatan dan membawanya ke Rumah Sakit Dr Kumpulan Pane tapi korban meninggal dunia dalam perjalanan, kita menduga korban meninggal dunia akibat serangan jantung, “ kata Andi Rian yang baru beberapa hari menjabat Kapolres Tebing Tinggi ini.

Namun keterangan Kapolres bertolak belakang dengan keterangan warga di sekitar lokasi kejadian, berinisial B (45) warga Jalan Belibis, Kota Tebing Tinggi. Dikatakannya, saat itu petugas Satlantas Polres Tebing Tinggi menggelar razia di persimpangan tiga Titi Gantung tanpa menggunakan plank tanda razia.

Ober yang melintasi lokasi razia tanpa mengenakan helm mencoba menerobos petugas yang men coba menghadangnya. Ober tidak mempedulikan hadangan polisi itu. Melihat aksi nekat Ober itu, polantas langsung menarik baju korban.

“Kulihat polisi itu menarik baju pengendara sepeda motor yang sedang melewati razia. Kejadian itu persis terjadi di depan rumah saya, si pengendara sepeda motor langsung terjatuh tengkurap dengan kakinya tersangkut di sepeda motor,” bilang saksi itu kepada Sumut Pos.

Saksi mata tidak menepis korban diselamatkan polisi saat terjatuh. Petugas sempat kaget begitu korban yang jatuh telungkup diperiksa dalam kondisi wajah membiru serta mengeluarkan air seni. “Polisi langsung membubarkan razia dan membawa korban ke rumah sakit,” bebernya
Dari RS dr Kumpulan Pane menyebutkan bahwa Ober tewas karena serangan jantung dan tewas sebelum masuk ke ruang Unit Gawat Darurat RS Kumpulan Pane.

“Kita masih menunggu pihak keluarga korban apakah jasad korban mau diotopsi atau tidak,” bilang Direktur RS dr Kumpulan Pane, dr Nanang.

Adik kandung korban, P Sijabat (45) warga Kompleks Griya Bulian menyebutkan Ober tidak pernah mengeluh sakit jantung kepada keluarganya.

“Sehat dia bang, tak pernah ada laporan ke kami bahwa dirinya menderita penyakit jantung. Pada prinsipnya, kami keluarga meminta penyelesaian kasus ini dengan baik,” ujar P Sijabat ketika ditemui Sumut Pos di rumah duka sore harinya.

Diakuinya, memang pihak kepolisian sudah mendatangi keluarga saat berada di rumah sakit, namun untuk kejelasan kasus meninggalnya Ober Sijabat kepolisian belum memberikan keterangan sepenuhnya.

“Kami berharap ke depan jangan kembali terjadi kasus seperti menimpa abang saya. Kepolisian melalui Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi hendaknya secara gamblang memberikan penjelasan kronologis kejadian itu. Keluarga siap menerima kedatangan pihak kepolisian di rumah duka,” harap P Sijabat sambil menitikan air mata. (mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/