25 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Hari Ini, Vaksin Dikirim ke Medan, Binjai, DS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mulai hari ini, Satgas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara akan mendistribusikan vaksin Covid-19 Sinovac ke kawasan Medan, Binjai, Deliserdang atau Mebidang. Berdasarkan data dalam tahap vaksinasi I ini, Medan akan mendapat 18.729 vial vaksin Sinovac, Deliserdang 4.874 vial, dan Binjai sebanyak 2.490 dosis vaksin.

Ilustrasi.

“Ya, rencana besok (hari ini) didistribusikan, karena daerahnya kan dekat-dekat sini ya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menjawab wartawan, Selasa (12/1).

Ia mengatakan, pendistribusian vaksin sengaja tidak dilakukan sejak jauh hari, lantaran pihaknya ingin memastikan keamanan tempat penyimpanan vaksin di daerah yang akan dituju. “Khawatir kalau cepat didistribusikann

penyimpanannya nanti jadi masalah. Jadi supaya aman, mulai besok kita distribusikan,” katanya.

Terkait vaksinator atau petugas yang akan menyuntikkan vaksin di tiga daerah tersebut, imbuh dia, telah memadai dan semuanya sudah terlatih. “Itu kan berasal dari daerah masing masing dan beberapa daerah lain, jumlahnya cukup,” ujarnya.

Diketahui, Pemprov Sumut melalui Satgas Penanganan Covid-19 telah memutuskan bahwa vaksinasi Covid-19 di kabupaten/kota akan dimulai pada 15 Januari 2021. Medan, Binjai dan Deliserdang ditunjuk sebagai daerah tahap pertama yang akan melaksanakan vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan, dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain.

Pemprov Sumut juga telah mendaftarkan SDMK untuk vaksinasi. Sedangkan untuk pejabat dan tokoh dalam waktu dua hari ke depan, pihaknya akan memeriksa dan memastikan langsung kesiapannya. “Nama-namanya sudah ada, dan yang sudah pasti itu pak gubernur dan juga saya. Untuk pejabat dan tokoh yang lain akan kita pastikan sebelum tanggal 14 Januari. Sedangkan untuk tenaga vaksinator kita sudah menyiapkan 1500 orang (dokter, perawat dan bidan) dan akan terus bertambah,” sebutnya.

Adapun termin II vaksinasi rencana dilaksanakan pada Februari untuk 30 kabupaten/kota di Sumut. “Tenaga kesehatan kita ada 69.614 orang, mereka semua tentu akan divaksin, insyaallah selesai di termin II,” pungkasnya.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebutkan selain kepala daerah, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda di kawasan Mebidang juga akan mendapat vaksinasi. “Bupati dan wali kota sesuai kan dengan kondisi. Kalau dia usia (lanjut) jangan, kalau dia ada kormobid ya jangan. Kalau bupati tak bisa wakilnya, wali kota tak bisa, wakil wali kotanya. Kalau tak bisa juga sekda. Kalau tak bisa juga, asisten. Kalau kadis kesehatan di daerah itu wajib,” katanya, Senin (11/1).

Vaksinasi di Indonesia sudah bisa dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 Sinovac. Gubernur Edy memastikan dirinya akan disuntik pada Kamis (14/1) di Aula Tengku Rizal Nurdin/ Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan. “Saya duluan yang divaksin. Yang vaksin saya Dokter Handoyo,” katanya.

Nakes Medan Divaksin Mulai 15 Januari

Sementara itu, Pemko Medan melalui Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan, tengah bersiap melakukan vaksinasi mulai 15 Januari 2021.

Tahap pertama, Pemko Medan akan menyalurkan vaksin kepada sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di 41 Puskesmas yang ada di Kota Medan. “Target pertama kita adalah tenaga kesehatan, sesuai instruksi pemerintah pusat, karena nakes paling rentan tertular,” ucap juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada Sumut Pos, Selasa (12/1).

Hingga saat ini Pemko Medan belum mendapatkan angka pasti terkait jumlah vaksin jatah Kota Medan, dari total 40 ribu vial vaksin yang sudah masuk Sumut. Informasi beredar, Medan memperoleh 18.729 vial vaksin Sinovac. “Itu ada di website kementerian ya. Tapi yang pasti kita belum dapat informasi secara akurat dari Pemprovsu, bahwa (18.729) itulah jatah untuk Kota Medan. Apalagi jumlah vaksin yang masuk baru termin pertama, masih ada tiga termin lagi,” ujarnya.

Untuk itu, Mardohar meminta semua pihak bersabar dalam mendapatkan informasi terkait jumlah vaksin jatah Kota Medan. “Intinya, berapapun jumlah vaksin yang kita dapatkan, para tenaga kesehatan yang akan kita prioritaskan,” katanya.

Terpisah, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 Kota Medan, Robi Barus SE meminta Pemko Medan untuk mulai memastikan para nakes yang akan menjadi penerima vaksin Covid-19 asal negeri Cina tersebut. “Misalnya memang ada 18 ribu vial vaksin yang akan menjadi jatah Kota Medan, ya disiapkan lah setidaknya 20 ribu tenaga kesehatan kita,” tutur Robi.

Dikatakan Robi, Pansus Covid-19 DPRD Medan tidak menginginkan ada banyaknya penolakan vaksinasi oleh para tenaga kesehatan. “Makanya dari sekarang seharusnya sudah disosialisasikan dan ditentukan siapa saja yang akan menjadi penerima vaksinnya. Jangan sampai para nakes justru tidak mau di vaksin. Kita harapkan nakes bisa menjadi garda terdepan dalam memutus penyebaran virus ini sekaligus menjadi contoh bagi warga Kota Medan,” kata Robi.

Robi juga tetap meminta kepada Pemko Medan untuk mulai mendata dan memastikan jumlah nakes di Kota Medan, untuk disampaikan kepada pemerintah provinsi. “Setelah nakes, tentu akan dilanjutkan dengan vaksinasi kepada golongan warga lainnya yang juga berisiko,” pungkasnya.

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia digelar sesuai jadwal, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 Sinovac. (prn/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mulai hari ini, Satgas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara akan mendistribusikan vaksin Covid-19 Sinovac ke kawasan Medan, Binjai, Deliserdang atau Mebidang. Berdasarkan data dalam tahap vaksinasi I ini, Medan akan mendapat 18.729 vial vaksin Sinovac, Deliserdang 4.874 vial, dan Binjai sebanyak 2.490 dosis vaksin.

Ilustrasi.

“Ya, rencana besok (hari ini) didistribusikan, karena daerahnya kan dekat-dekat sini ya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menjawab wartawan, Selasa (12/1).

Ia mengatakan, pendistribusian vaksin sengaja tidak dilakukan sejak jauh hari, lantaran pihaknya ingin memastikan keamanan tempat penyimpanan vaksin di daerah yang akan dituju. “Khawatir kalau cepat didistribusikann

penyimpanannya nanti jadi masalah. Jadi supaya aman, mulai besok kita distribusikan,” katanya.

Terkait vaksinator atau petugas yang akan menyuntikkan vaksin di tiga daerah tersebut, imbuh dia, telah memadai dan semuanya sudah terlatih. “Itu kan berasal dari daerah masing masing dan beberapa daerah lain, jumlahnya cukup,” ujarnya.

Diketahui, Pemprov Sumut melalui Satgas Penanganan Covid-19 telah memutuskan bahwa vaksinasi Covid-19 di kabupaten/kota akan dimulai pada 15 Januari 2021. Medan, Binjai dan Deliserdang ditunjuk sebagai daerah tahap pertama yang akan melaksanakan vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan, dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain.

Pemprov Sumut juga telah mendaftarkan SDMK untuk vaksinasi. Sedangkan untuk pejabat dan tokoh dalam waktu dua hari ke depan, pihaknya akan memeriksa dan memastikan langsung kesiapannya. “Nama-namanya sudah ada, dan yang sudah pasti itu pak gubernur dan juga saya. Untuk pejabat dan tokoh yang lain akan kita pastikan sebelum tanggal 14 Januari. Sedangkan untuk tenaga vaksinator kita sudah menyiapkan 1500 orang (dokter, perawat dan bidan) dan akan terus bertambah,” sebutnya.

Adapun termin II vaksinasi rencana dilaksanakan pada Februari untuk 30 kabupaten/kota di Sumut. “Tenaga kesehatan kita ada 69.614 orang, mereka semua tentu akan divaksin, insyaallah selesai di termin II,” pungkasnya.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebutkan selain kepala daerah, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda di kawasan Mebidang juga akan mendapat vaksinasi. “Bupati dan wali kota sesuai kan dengan kondisi. Kalau dia usia (lanjut) jangan, kalau dia ada kormobid ya jangan. Kalau bupati tak bisa wakilnya, wali kota tak bisa, wakil wali kotanya. Kalau tak bisa juga sekda. Kalau tak bisa juga, asisten. Kalau kadis kesehatan di daerah itu wajib,” katanya, Senin (11/1).

Vaksinasi di Indonesia sudah bisa dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 Sinovac. Gubernur Edy memastikan dirinya akan disuntik pada Kamis (14/1) di Aula Tengku Rizal Nurdin/ Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan. “Saya duluan yang divaksin. Yang vaksin saya Dokter Handoyo,” katanya.

Nakes Medan Divaksin Mulai 15 Januari

Sementara itu, Pemko Medan melalui Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan, tengah bersiap melakukan vaksinasi mulai 15 Januari 2021.

Tahap pertama, Pemko Medan akan menyalurkan vaksin kepada sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di 41 Puskesmas yang ada di Kota Medan. “Target pertama kita adalah tenaga kesehatan, sesuai instruksi pemerintah pusat, karena nakes paling rentan tertular,” ucap juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada Sumut Pos, Selasa (12/1).

Hingga saat ini Pemko Medan belum mendapatkan angka pasti terkait jumlah vaksin jatah Kota Medan, dari total 40 ribu vial vaksin yang sudah masuk Sumut. Informasi beredar, Medan memperoleh 18.729 vial vaksin Sinovac. “Itu ada di website kementerian ya. Tapi yang pasti kita belum dapat informasi secara akurat dari Pemprovsu, bahwa (18.729) itulah jatah untuk Kota Medan. Apalagi jumlah vaksin yang masuk baru termin pertama, masih ada tiga termin lagi,” ujarnya.

Untuk itu, Mardohar meminta semua pihak bersabar dalam mendapatkan informasi terkait jumlah vaksin jatah Kota Medan. “Intinya, berapapun jumlah vaksin yang kita dapatkan, para tenaga kesehatan yang akan kita prioritaskan,” katanya.

Terpisah, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 Kota Medan, Robi Barus SE meminta Pemko Medan untuk mulai memastikan para nakes yang akan menjadi penerima vaksin Covid-19 asal negeri Cina tersebut. “Misalnya memang ada 18 ribu vial vaksin yang akan menjadi jatah Kota Medan, ya disiapkan lah setidaknya 20 ribu tenaga kesehatan kita,” tutur Robi.

Dikatakan Robi, Pansus Covid-19 DPRD Medan tidak menginginkan ada banyaknya penolakan vaksinasi oleh para tenaga kesehatan. “Makanya dari sekarang seharusnya sudah disosialisasikan dan ditentukan siapa saja yang akan menjadi penerima vaksinnya. Jangan sampai para nakes justru tidak mau di vaksin. Kita harapkan nakes bisa menjadi garda terdepan dalam memutus penyebaran virus ini sekaligus menjadi contoh bagi warga Kota Medan,” kata Robi.

Robi juga tetap meminta kepada Pemko Medan untuk mulai mendata dan memastikan jumlah nakes di Kota Medan, untuk disampaikan kepada pemerintah provinsi. “Setelah nakes, tentu akan dilanjutkan dengan vaksinasi kepada golongan warga lainnya yang juga berisiko,” pungkasnya.

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia digelar sesuai jadwal, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 Sinovac. (prn/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/