26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Warga Mandi Pakai Air Tercemar Limbah

Teddy/sumut pos
TERCEMAR: Anggota Komisi B DPRD Binjai, Jonita Agina Bangun melihat langsung air sumur warga berwarna hitam, bau
d an berminyak yang diduga tercemar limbah.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Puluhan warga yang bermukim di Gang Alidaya, Lingkungan I, Kelurahan Sumberkarya, Binjai Timur atau persisnya di belakang Rumah Sakit Umum Latersia mandi dengan air sumurnya berwarna hitam, berminyak ditambah buih dengan aroma tak sedap layaknya comberan. Kondisi seperti itupun sudah mereka alami sejak 6 tahun belakangan.

Air sumur yang digunakan warga setiap harinya diduga tercemar dari limbah RSU Latersia yang berdiri di Jalan Soekarno-Hatta Km 18, Kelurahan Sumberkarya, Binjai Timur. “Beginilah air sumur kami. Enggak sanggup saya begini, airnya dipakai untuk dikonsumsi anak dan cucu saya. Kalau saya tidak apalah, sudah kebal mungkin. Bagaimana dengan cucu saya, jadinya cucu saya pakai air isi ulang saya buat,”beber M Arif (64) kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai, Jonita Agina Bangun yang turun langsung melihat kondisi sumurnya, Selasa (12/2).

Menurut Arif, kondisi air sumur Arif berubah menjadi hitam dan bau sudah berlangsung selama 6 tahun. Diduga dampak dari limbah RSU Latersia yang lokasi penampungannya berdekatan dengan rumah warga. “Enam bulan berdiri (RSU Latersia), air parit juga berubah jadi cokelat dan bau amis. Sampai sekarang, air masih bau. Kami sudah cari pipa diduga dari Latersia. Airnya bawa anyir,” ujar Arif. Selain Arif, Rasmiati juga mengeluh hal serupa. Rasmiati memberi kesempatan kepada wartawan untuk melihat langsung air sumur ke kamar mandinya. Warnanya hitam. Kemudian berminyak dan berbau dan tak layak dikonsumsi.

Selama ini, Rasmiati hanya boleh pasrah. Sebab takut dan bingung mau mengadu ke mana. “Kalau hujan, menguning airnya. Enggak layak dikonsumsi. Kalau untuk makan dan minuman, saya minta sama tetangga yang pakai sumur bor atau beli air isi ulng. Sudah lama, ada enam tahunan. Saya takut, enggak mau menduga-duga dari RS Latersia,” kata dia. Pun demikian, aku Rasmiati, RS Latersia pernah mengirim perwakilannya untuk datang ke rumah di sekelilingnya. Sayangnya, tindaklanjutnya tidak ada hingga kini. Buktinya, air yang diduga tercemar ini tetap dalam kondisi seperti sebelumnya.

Sementara, Anggota DPRD Binjai, Jonita Agina Bangun yang turut melihat langsung pun merasa prihatin dengan keluhan masyarakat ini. “Masalah limbah, jangan pengusaha buat resah masyarakat dan menjadi tidak nyaman. Bisa masuk pidana ini kalau dilaporkan,” ujar politisi Partai Hati Nurani Rakyat ini.

Jonita tidak hanya melihat air di sumur warga saja. Juga melihat parit yang berbatasan langsung dengan RS Latersia. Berdasar pantauan, kondisi air parit serupa dengan yang di dalam sumur warga. Terlihat dugaan muasal aliran air, diduga limbah yang bocor. “Sudah jelas ini ada dugaannya. Itu ada yang bocor, berbatasan langsung soalnya dengan rumah sakit,” sambung Anggota Komisi B DPRD Binjai ini.

Karenanya, Jonita akan membawa temuan ini ke dalam Rapat Dengar Pendapat seraya memanggil Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan. Selain dinas terkait, Jonita juga bakal memanggil Manajemen RSU Latersia membahas persoalan tersebut. “Ini masalah besar, air sumber kehidupan. Pemko Binjai harus ada evaluasi. Kita akan panggil DLH dan Dinkes serta menghadirkan RS Latersia. Pemerintah Kota Binjai kecolongan, ada 35 rumah tercemar selama hampir 7 tahun. Mereka harus turun ke lapangan,” tambah dia.

Menanggapi hal ini, Humas RS Latersia, Endang yang dihubungi belum dapat dikonfirmasi langsung. Dia mengaku tengah berada di lapangan tanpa menyebutkan daerahnya. Begitupun, dia menilai, air di sekeliling RSU Latersia tidak ada masalah. “Sudah kami cek, itu enggak masalah. Yang air sumurnya bau karena,” ujar dia tanpa melanjutkan dan mengalihkannya.

Endang malah menuding balik bahwa pembangunan septitank milik masyarakat yang tidak sesuai. Mewakili manajemen RSU Latersia, Endang siap dipanggil dan melihat lokasi bersama Dewan serta duduk bersama dengan dinas terkait.(ted/han)

Teddy/sumut pos
TERCEMAR: Anggota Komisi B DPRD Binjai, Jonita Agina Bangun melihat langsung air sumur warga berwarna hitam, bau
d an berminyak yang diduga tercemar limbah.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Puluhan warga yang bermukim di Gang Alidaya, Lingkungan I, Kelurahan Sumberkarya, Binjai Timur atau persisnya di belakang Rumah Sakit Umum Latersia mandi dengan air sumurnya berwarna hitam, berminyak ditambah buih dengan aroma tak sedap layaknya comberan. Kondisi seperti itupun sudah mereka alami sejak 6 tahun belakangan.

Air sumur yang digunakan warga setiap harinya diduga tercemar dari limbah RSU Latersia yang berdiri di Jalan Soekarno-Hatta Km 18, Kelurahan Sumberkarya, Binjai Timur. “Beginilah air sumur kami. Enggak sanggup saya begini, airnya dipakai untuk dikonsumsi anak dan cucu saya. Kalau saya tidak apalah, sudah kebal mungkin. Bagaimana dengan cucu saya, jadinya cucu saya pakai air isi ulang saya buat,”beber M Arif (64) kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai, Jonita Agina Bangun yang turun langsung melihat kondisi sumurnya, Selasa (12/2).

Menurut Arif, kondisi air sumur Arif berubah menjadi hitam dan bau sudah berlangsung selama 6 tahun. Diduga dampak dari limbah RSU Latersia yang lokasi penampungannya berdekatan dengan rumah warga. “Enam bulan berdiri (RSU Latersia), air parit juga berubah jadi cokelat dan bau amis. Sampai sekarang, air masih bau. Kami sudah cari pipa diduga dari Latersia. Airnya bawa anyir,” ujar Arif. Selain Arif, Rasmiati juga mengeluh hal serupa. Rasmiati memberi kesempatan kepada wartawan untuk melihat langsung air sumur ke kamar mandinya. Warnanya hitam. Kemudian berminyak dan berbau dan tak layak dikonsumsi.

Selama ini, Rasmiati hanya boleh pasrah. Sebab takut dan bingung mau mengadu ke mana. “Kalau hujan, menguning airnya. Enggak layak dikonsumsi. Kalau untuk makan dan minuman, saya minta sama tetangga yang pakai sumur bor atau beli air isi ulng. Sudah lama, ada enam tahunan. Saya takut, enggak mau menduga-duga dari RS Latersia,” kata dia. Pun demikian, aku Rasmiati, RS Latersia pernah mengirim perwakilannya untuk datang ke rumah di sekelilingnya. Sayangnya, tindaklanjutnya tidak ada hingga kini. Buktinya, air yang diduga tercemar ini tetap dalam kondisi seperti sebelumnya.

Sementara, Anggota DPRD Binjai, Jonita Agina Bangun yang turut melihat langsung pun merasa prihatin dengan keluhan masyarakat ini. “Masalah limbah, jangan pengusaha buat resah masyarakat dan menjadi tidak nyaman. Bisa masuk pidana ini kalau dilaporkan,” ujar politisi Partai Hati Nurani Rakyat ini.

Jonita tidak hanya melihat air di sumur warga saja. Juga melihat parit yang berbatasan langsung dengan RS Latersia. Berdasar pantauan, kondisi air parit serupa dengan yang di dalam sumur warga. Terlihat dugaan muasal aliran air, diduga limbah yang bocor. “Sudah jelas ini ada dugaannya. Itu ada yang bocor, berbatasan langsung soalnya dengan rumah sakit,” sambung Anggota Komisi B DPRD Binjai ini.

Karenanya, Jonita akan membawa temuan ini ke dalam Rapat Dengar Pendapat seraya memanggil Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan. Selain dinas terkait, Jonita juga bakal memanggil Manajemen RSU Latersia membahas persoalan tersebut. “Ini masalah besar, air sumber kehidupan. Pemko Binjai harus ada evaluasi. Kita akan panggil DLH dan Dinkes serta menghadirkan RS Latersia. Pemerintah Kota Binjai kecolongan, ada 35 rumah tercemar selama hampir 7 tahun. Mereka harus turun ke lapangan,” tambah dia.

Menanggapi hal ini, Humas RS Latersia, Endang yang dihubungi belum dapat dikonfirmasi langsung. Dia mengaku tengah berada di lapangan tanpa menyebutkan daerahnya. Begitupun, dia menilai, air di sekeliling RSU Latersia tidak ada masalah. “Sudah kami cek, itu enggak masalah. Yang air sumurnya bau karena,” ujar dia tanpa melanjutkan dan mengalihkannya.

Endang malah menuding balik bahwa pembangunan septitank milik masyarakat yang tidak sesuai. Mewakili manajemen RSU Latersia, Endang siap dipanggil dan melihat lokasi bersama Dewan serta duduk bersama dengan dinas terkait.(ted/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/