27.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Tirtanadi Jaga Sumber Air dengan Tanam 300 Bibit Pohon

TANAM: Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi Fauzan Nasution, dan Ketua Forwadi Amrizal, menanam bibit pohon di IPA Sibolangit, Rabu (12/8).
TANAM: Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi Fauzan Nasution, dan Ketua Forwadi Amrizal, menanam bibit pohon di IPA Sibolangit, Rabu (12/8).

SIBOLANGIT, SUMUTPOS.CO – Sebagai upaya menjaga sumur-sumur resapan air baku tetap menghasilkan debit air yang stabil berkapasitas 600 liter per detik di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sibolangit, PDAM Tirtanadi Sumut konsisten setiap tahun menanam 300 bibit pohon tahunan, seperti ketapang dan durian. Rabu (12/8), PDAM Tirtanadi bersama Forum Wartawan Tirtanadi (Forwadi) kembali melakukan penanaman bibit pohon di Rumah Sumbul dan IPA Sibolangit.

Secara simbolis, penanaman bibit pohon ini dilakukan Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi Fauzan Nasution, Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi Silmi, Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi Humarkar Ritonga, Waka Polsek Pancurbatu AKP P Panjaitan, dan Ketua Forum Wartawan Tirtanadi (Forwadi) Amrizal.

“IPA Sibolangit adalah IPA yang pertama dimiliki PDAM Tirtanadi, sejak 1905 silam, dengan kapasitas 600 liter per detik, yang disuplai dari 3 desa, yakni Desa Sibolagit, Laubeng Klewang, dan Sumbul,” ungkap Fauzan.

Menurut Fauzan, bisa dibayangkan ketika sumber air yang ada dari Sibolangit ini menjadi berkurang debitnya, tentu akan berakibat berkurangnya pendistribusian air ke Kota Medan.

Dia mengakui, pada suatu waktu terkadang debit air turun. Seperti ketika terjadi kemarau, dan kondisi ini berpengaruh pada kapasitas dari 600 liter menjadi 580 liter per detik, sehingga kebutuhan untuk Kota Medan, seperti Medan Johor yang sumber airnya dari IPA Sibolangit, juga berkurang.

Karena itu, untuk menjaga debit air stabil, PDAM Tirtanadi melakukan berbagai upaya, antara lain menanam pohon dan mencari sumber air baru.

“Ini yang dilakukan agar debit air terjaga. Kami tak bisa membayangkan, kalau sumber air berkurang, dampaknya debit air juga berkurang,” beber Fauzan, seraya berharap, sumber-sumber air dijaga agar debit air bisa stabil dan produksi untuk masyarakat Kota Medan dan sekitarnya terjaga.

Sekretaris Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi, Silmi menyambut baik kegiatan ini. Dia juga berharap, resapan air perlu dijaga.

“Rumah Sumbul banyak resapan. Banyak sekali sumur-sumur resapan yang tidak dikelola. Karena semua sumur-sumur resapan itu tertutup. Jadi tolong ini diperhatikan,” harapnya. (adz/saz)

TANAM: Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi Fauzan Nasution, dan Ketua Forwadi Amrizal, menanam bibit pohon di IPA Sibolangit, Rabu (12/8).
TANAM: Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi Fauzan Nasution, dan Ketua Forwadi Amrizal, menanam bibit pohon di IPA Sibolangit, Rabu (12/8).

SIBOLANGIT, SUMUTPOS.CO – Sebagai upaya menjaga sumur-sumur resapan air baku tetap menghasilkan debit air yang stabil berkapasitas 600 liter per detik di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sibolangit, PDAM Tirtanadi Sumut konsisten setiap tahun menanam 300 bibit pohon tahunan, seperti ketapang dan durian. Rabu (12/8), PDAM Tirtanadi bersama Forum Wartawan Tirtanadi (Forwadi) kembali melakukan penanaman bibit pohon di Rumah Sumbul dan IPA Sibolangit.

Secara simbolis, penanaman bibit pohon ini dilakukan Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi Fauzan Nasution, Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi Silmi, Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi Humarkar Ritonga, Waka Polsek Pancurbatu AKP P Panjaitan, dan Ketua Forum Wartawan Tirtanadi (Forwadi) Amrizal.

“IPA Sibolangit adalah IPA yang pertama dimiliki PDAM Tirtanadi, sejak 1905 silam, dengan kapasitas 600 liter per detik, yang disuplai dari 3 desa, yakni Desa Sibolagit, Laubeng Klewang, dan Sumbul,” ungkap Fauzan.

Menurut Fauzan, bisa dibayangkan ketika sumber air yang ada dari Sibolangit ini menjadi berkurang debitnya, tentu akan berakibat berkurangnya pendistribusian air ke Kota Medan.

Dia mengakui, pada suatu waktu terkadang debit air turun. Seperti ketika terjadi kemarau, dan kondisi ini berpengaruh pada kapasitas dari 600 liter menjadi 580 liter per detik, sehingga kebutuhan untuk Kota Medan, seperti Medan Johor yang sumber airnya dari IPA Sibolangit, juga berkurang.

Karena itu, untuk menjaga debit air stabil, PDAM Tirtanadi melakukan berbagai upaya, antara lain menanam pohon dan mencari sumber air baru.

“Ini yang dilakukan agar debit air terjaga. Kami tak bisa membayangkan, kalau sumber air berkurang, dampaknya debit air juga berkurang,” beber Fauzan, seraya berharap, sumber-sumber air dijaga agar debit air bisa stabil dan produksi untuk masyarakat Kota Medan dan sekitarnya terjaga.

Sekretaris Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi, Silmi menyambut baik kegiatan ini. Dia juga berharap, resapan air perlu dijaga.

“Rumah Sumbul banyak resapan. Banyak sekali sumur-sumur resapan yang tidak dikelola. Karena semua sumur-sumur resapan itu tertutup. Jadi tolong ini diperhatikan,” harapnya. (adz/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/