25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

47 Pelajar Terjaring Operasi Kasih Sayang

Kedapatan Bolos Sekolah dan Bermain di Warnet

TERJARING: Puluhan pelajar  terjaring  operasi kasih sayang Disdik Kota Tebingtinggi diamankan  Kantor Disdik Kota Tebingtinggi, Rabu (12/9).//Sopian/sumut pos
TERJARING: Puluhan pelajar yang terjaring dalam operasi kasih sayang Disdik Kota Tebingtinggi diamankan di Kantor Disdik Kota Tebingtinggi, Rabu (12/9).//Sopian/sumut pos

TEBINGTINGGI-Sebanyak 47 pelajar Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) terjaring dalam operasi kasih sayang yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik)Kota Tebingtinggi. Para pelajar yang terjaring itu didapat di warung internet (warnet) yang tersebar di beberapa titik Kota Tebingtinggi. Mereka kebanyakan bolos sekolah saat razia berlangusung.

Puluhan pelajar itu langsung diamankan ke Kantor Disdik Jalan Balai Kota Kota Tebingtinggi untuk mendapatkan bimbingan. Setelah menandatangi surat perjanjian, diketahui orangtua masing-masing dan tidak mengulangi perbuatannya kembali, puluhan pelajar yang terjaring itu dikembalikan ke rumahnya masing-masing.

Seluruh 47 pelajar yang terjaring itu diantaranya kebanyakan pelajar SMP, SMA dan SD. Diantaranya Riesly, Ferri pelajar SMP Negeri 7, Guntur, Agung pelajar SMP Negeri 3, Asrul, Rinaldi pelajar SMP Negeri 5. Pelajar SMA negeri di antaranya Dodo Hanggoro pelajar SMK Negeri 4, Novita pelajar SMA Negeri 2 Kota Tebingtinggi. Parahnya lagi, satu orang pelajar SD bernama Fahrul Rozie asal sekolah Yayasan Perguruan Juanda kelas V mengaku tidak masuk kelas karena mengaku tidak bisa membeli sepatu baru.

Kasubag Perundang-Undangan Disdik Kota Tebingtinggi, Syaiful Sunawar mengatakan operasi kasih sayang ini akan tetap dilaksanakan setiap hari. Tujuan Disdik Tebingtinggi menggelar operasi ini untuk memberikan bimbingan yang terbaik kepada para pelajar agar bisa berprestasi dan pelajar yang serius. Diharapkan juga jangan berbohong kepada orangtua, guru.

“Banyak pengakuan murid karena mengaku terlambat, saudara sakit, tidak diberi uang jajan, tak ada sepatu sekolah, sakit, guru tidak masuk.Pokoknya,berbagai alasan selalu dilantorkan oleh para pelajar yang tertangkap itu,”kata Sunawar.

Bukan itu saja,Sunawar juga juga melakukan pemeriksaan tas milik pelajar dan barang bawaan lainnya.”Kita berharap orangtua murid bisa lebih peduli kepada anak-anaknya,” kata Sunawar.(mag-3)

Kedapatan Bolos Sekolah dan Bermain di Warnet

TERJARING: Puluhan pelajar  terjaring  operasi kasih sayang Disdik Kota Tebingtinggi diamankan  Kantor Disdik Kota Tebingtinggi, Rabu (12/9).//Sopian/sumut pos
TERJARING: Puluhan pelajar yang terjaring dalam operasi kasih sayang Disdik Kota Tebingtinggi diamankan di Kantor Disdik Kota Tebingtinggi, Rabu (12/9).//Sopian/sumut pos

TEBINGTINGGI-Sebanyak 47 pelajar Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) terjaring dalam operasi kasih sayang yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik)Kota Tebingtinggi. Para pelajar yang terjaring itu didapat di warung internet (warnet) yang tersebar di beberapa titik Kota Tebingtinggi. Mereka kebanyakan bolos sekolah saat razia berlangusung.

Puluhan pelajar itu langsung diamankan ke Kantor Disdik Jalan Balai Kota Kota Tebingtinggi untuk mendapatkan bimbingan. Setelah menandatangi surat perjanjian, diketahui orangtua masing-masing dan tidak mengulangi perbuatannya kembali, puluhan pelajar yang terjaring itu dikembalikan ke rumahnya masing-masing.

Seluruh 47 pelajar yang terjaring itu diantaranya kebanyakan pelajar SMP, SMA dan SD. Diantaranya Riesly, Ferri pelajar SMP Negeri 7, Guntur, Agung pelajar SMP Negeri 3, Asrul, Rinaldi pelajar SMP Negeri 5. Pelajar SMA negeri di antaranya Dodo Hanggoro pelajar SMK Negeri 4, Novita pelajar SMA Negeri 2 Kota Tebingtinggi. Parahnya lagi, satu orang pelajar SD bernama Fahrul Rozie asal sekolah Yayasan Perguruan Juanda kelas V mengaku tidak masuk kelas karena mengaku tidak bisa membeli sepatu baru.

Kasubag Perundang-Undangan Disdik Kota Tebingtinggi, Syaiful Sunawar mengatakan operasi kasih sayang ini akan tetap dilaksanakan setiap hari. Tujuan Disdik Tebingtinggi menggelar operasi ini untuk memberikan bimbingan yang terbaik kepada para pelajar agar bisa berprestasi dan pelajar yang serius. Diharapkan juga jangan berbohong kepada orangtua, guru.

“Banyak pengakuan murid karena mengaku terlambat, saudara sakit, tidak diberi uang jajan, tak ada sepatu sekolah, sakit, guru tidak masuk.Pokoknya,berbagai alasan selalu dilantorkan oleh para pelajar yang tertangkap itu,”kata Sunawar.

Bukan itu saja,Sunawar juga juga melakukan pemeriksaan tas milik pelajar dan barang bawaan lainnya.”Kita berharap orangtua murid bisa lebih peduli kepada anak-anaknya,” kata Sunawar.(mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/