25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Demo Tolak Omnibus Law di Batubara, Kasat Sabhara Dilempar Batu

TOLAK OMNIBUS LAW: Ratusan Aliansi Mahasiswa Masyarakat Pemuda/i dan Buruh (AMPIBI) Kabupaten Batubara menolak UU Omnibus Law di Jalan Perintis Kemerdekaan Lima, Depan Gedung DPRD Batu Bara, Senin (12/10).

BATUBARA, SUMUTPOS.CO-Aksi penolakan disahkannya UU Omnibus Law yang dilaksanakan mahasiswa dan sejumlah elemen buruh yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Masyarakat Pemuda/i dan Buruh Batu Bara (AMPIBI) berujung ricuh, Senin (12/10) pagi. Kasat Sabhara Polres Batubara, AKP DP Sinaga mengalami luka dikening karena dilempar batu.

Sebelumnya, aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja berlangsung di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan Lima Puluh. Sejumlah mahasiswa dan buruh yang terdiri dari IMABARA, IPMBB, GERAM, IKAMBARA HIMMA, HIMMI, PMII, PD KAMI, GPMI dan KPPU – KSBSI, membawa poster, spanduk yang berada di luar pagar Gedung DPRD Batubara.

Koordinator aksi Muhammad Rizki dalam orasinya menyampaikan, kami secara tegas menolak pengesahan UU Omnibus Law. Oleh karena itu, meminta Ketua DPRD Batubara, M Syafi’i dapat menerima kami.

“Kami tidak akan menghentikan aksi dan pulang sampai Ketua DPRD hadir dan menemui kami, ujar Koordinator Aksi Muhammad Rizki dan Koordinator Lapangan, Arwan Syahputra secara bersamaan.

Lanjut Rizki, kami tau yang hadir itu adalah Ketua Komisi tiga dari Partai PKS, Amat Muktas dan juga Anggota DPRD dari partai Demokrat Azuar Simanjuntak. Jadi jangan dibenturkan dengan mereka, karena kami tau kedua partai tersebut menolak Omnibus Law saat rapat pengesahan UU Cipta Kerja di DPR RI.

“Maka dari itu mohon, agar bisa bertemu dengan Ketua DPRD Batu Bara yang dari Partai PDIP, Pak Safi’i,” harap Rizki dalam orasinya.

Begitu harapan mereka kandas, demonstrasi mulai bereaksi dan bergerak menuju pintu pagar gedung dewan.

Pada pukul 11.11 WIB, mahasiswa dan buruh berusaha menerobos pintu masuk dengan menggunakan mobil komando (Eltor). Namun mereka tak berhasil karena sudah duluan diblokade aparat kepolisian dan petugas Satpol PP. Alhasil, terjadi aksi dorong-dorongan sehingga terjadi lemparan yang mengarah kepada petugas.

Para petugas berpakaian seragam dengan menggunakan tameng, berusaha menenangkan para demonstran. Sejumlah massa bertahan depan pintu masuk untuk berusaha menerobos, namun akhirnya bentrokan  dengan aparat tak dapat terhindarkan. Kericuhan pun terjadi, aparat kepolisian langsung mengejar dan mengamankan sejumlah massa.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Kasat Sabhara Polres Batubara, AKP DP. Sinaga SH, menjadi korban lemparan batu di bagian kening. Menurut kabar, AKP DP Sinaga dilarikan ke RS Bhayangkara di Medan, karena lukanya cukup parah. Sementara itu, sekitar 30 orang diamankan Mapolres Batubara dan menjalani pemeriksaan.

Sementara itu, ratusan personel TNI, Polri dan Satpol PP Kabupaten Batubara telah berjaga-jaga di halaman DPRD Batubara. Dua pintu pagar masuk dan keluar DPRD Batubara ditutup, sedangkan satu unit Water Canon milik Polres Batubara Bara terlihat dalam posisi stanby di dalam pagar di depan gedung DPRD Batubara.

Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis langsung turun menginspeksi personel pengaman dengan melibatkan hampir seluruh personel dari polsek jajaran. Kapolres meminta seluruh personel mengutamakan tindakan persuasif dengan tidak menggunakan kekerasan. (mag-14/han)

TOLAK OMNIBUS LAW: Ratusan Aliansi Mahasiswa Masyarakat Pemuda/i dan Buruh (AMPIBI) Kabupaten Batubara menolak UU Omnibus Law di Jalan Perintis Kemerdekaan Lima, Depan Gedung DPRD Batu Bara, Senin (12/10).

BATUBARA, SUMUTPOS.CO-Aksi penolakan disahkannya UU Omnibus Law yang dilaksanakan mahasiswa dan sejumlah elemen buruh yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Masyarakat Pemuda/i dan Buruh Batu Bara (AMPIBI) berujung ricuh, Senin (12/10) pagi. Kasat Sabhara Polres Batubara, AKP DP Sinaga mengalami luka dikening karena dilempar batu.

Sebelumnya, aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja berlangsung di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan Lima Puluh. Sejumlah mahasiswa dan buruh yang terdiri dari IMABARA, IPMBB, GERAM, IKAMBARA HIMMA, HIMMI, PMII, PD KAMI, GPMI dan KPPU – KSBSI, membawa poster, spanduk yang berada di luar pagar Gedung DPRD Batubara.

Koordinator aksi Muhammad Rizki dalam orasinya menyampaikan, kami secara tegas menolak pengesahan UU Omnibus Law. Oleh karena itu, meminta Ketua DPRD Batubara, M Syafi’i dapat menerima kami.

“Kami tidak akan menghentikan aksi dan pulang sampai Ketua DPRD hadir dan menemui kami, ujar Koordinator Aksi Muhammad Rizki dan Koordinator Lapangan, Arwan Syahputra secara bersamaan.

Lanjut Rizki, kami tau yang hadir itu adalah Ketua Komisi tiga dari Partai PKS, Amat Muktas dan juga Anggota DPRD dari partai Demokrat Azuar Simanjuntak. Jadi jangan dibenturkan dengan mereka, karena kami tau kedua partai tersebut menolak Omnibus Law saat rapat pengesahan UU Cipta Kerja di DPR RI.

“Maka dari itu mohon, agar bisa bertemu dengan Ketua DPRD Batu Bara yang dari Partai PDIP, Pak Safi’i,” harap Rizki dalam orasinya.

Begitu harapan mereka kandas, demonstrasi mulai bereaksi dan bergerak menuju pintu pagar gedung dewan.

Pada pukul 11.11 WIB, mahasiswa dan buruh berusaha menerobos pintu masuk dengan menggunakan mobil komando (Eltor). Namun mereka tak berhasil karena sudah duluan diblokade aparat kepolisian dan petugas Satpol PP. Alhasil, terjadi aksi dorong-dorongan sehingga terjadi lemparan yang mengarah kepada petugas.

Para petugas berpakaian seragam dengan menggunakan tameng, berusaha menenangkan para demonstran. Sejumlah massa bertahan depan pintu masuk untuk berusaha menerobos, namun akhirnya bentrokan  dengan aparat tak dapat terhindarkan. Kericuhan pun terjadi, aparat kepolisian langsung mengejar dan mengamankan sejumlah massa.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Kasat Sabhara Polres Batubara, AKP DP. Sinaga SH, menjadi korban lemparan batu di bagian kening. Menurut kabar, AKP DP Sinaga dilarikan ke RS Bhayangkara di Medan, karena lukanya cukup parah. Sementara itu, sekitar 30 orang diamankan Mapolres Batubara dan menjalani pemeriksaan.

Sementara itu, ratusan personel TNI, Polri dan Satpol PP Kabupaten Batubara telah berjaga-jaga di halaman DPRD Batubara. Dua pintu pagar masuk dan keluar DPRD Batubara ditutup, sedangkan satu unit Water Canon milik Polres Batubara Bara terlihat dalam posisi stanby di dalam pagar di depan gedung DPRD Batubara.

Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis langsung turun menginspeksi personel pengaman dengan melibatkan hampir seluruh personel dari polsek jajaran. Kapolres meminta seluruh personel mengutamakan tindakan persuasif dengan tidak menggunakan kekerasan. (mag-14/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/