25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Polisi Tewas di Bak Kamar Mandi Polsek

Foto: Roy/Posmetro Medan Aiptu Estepanus Tarigan saat diperiksa di Puskesmas Pancurbatu.
Foto: Roy/Posmetro Medan
Aiptu Estepanus Tarigan saat diperiksa di Puskesmas Pancurbatu.

SUMUTPOS.CO – Polsek Pancurbatu tiba-tiba heboh. Aiptu Estepanus Tarigan, anggota bagian Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di sana ditemukan tewas di bak kamar mandi Unit Lalulintas Polsek tersebut, Selasa (12/11) sekira pukul 06.30 WIB.

Tewasnya pria 55 tahun ini pertama kali diketahui Aiptu R Simamora, anggota Unit Lantas ketika hendak ke kamar mandi. Semula Simamora mengira korban lagi membersihkan bak di kamar mandi. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas setempat, namun nyawanya tak tertolong lagi. Sebab-sebab kematian korban diduga akibat penyakit ayan yang dideritanya selama ini kambuh dan terhirup air dalam bak.

Info dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN) di Mapolsek Pancurbatu, pagi itu Tarigan hendak melaksanakan tugas sehari-harinya di bagian SPK. Namun sebelum menggantikan teman-temannya yang piket malam, Tarigan yang dikenal disiplin dalam menjalankan tugas itu, sempat singgah di kamar mandi di halaman depan komando.

Setelah beberapa menit berada di dalam, Aiptu R Simamora juga bermaksud ke kamar mandi. Begitu membuka pintu, Simamora mengira Tarigan tengah membersihkan bak karena melihat posisi kepalanya membungkuk. Karena itu, ia pun mengurungkan niatnya. Tapi setelah ditunggu-tunggu Tarigan tak juga keluar, Simamora masuk kembali.

Melihat posisi Tarigan tetap berada di bak air dan kepalanya menjulur ke air, Simamora coba menyentuhnya. Akan tetapi Tarigan tidak bergerak lagi. Simamora segera memberitahukan rekan-rekannya sekaligus melaporkannya kepada Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu PB SH. Dalam hitungan menit, kamar mandi Unit Lantas Polsek Pancurbatu dikerumuni puluhan personel kepolisian.

Seketika itu juga Tarigan yang masih memakai pakaian dinas dilarikan ke Puskesmas setempat dengan mobil patroli polisi. Namun nyawa Tarigan sudah tidak dapat diselamatkan. Saat berada di Puskesmas Pancurbatu, personil Polsekta Pancurbatu baik perwira, anggota, PNS dan PHL maupun warga sekitar yang mengatahui kejadian segera memenuhi ruang Puskesmas Pancurbatu. Kepala Puskesmas Pancurbatu dr. Susi Sembiring sempat memberikan pertolongan kepada korban, namun upayanya gagal.

Pihak keluarga Tarigan yang datang ke Puskesmas Pancurbatu sempat menjerit hiteris.

Korban yang meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, selanjutnya diboyong ke rumah duka Jalan Pintu Air IV Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor untuk disemayamkan. Briptu Hendra Sembiring, salah satu rekan kerja Tarigan kepada POSMETRO MEDAN mengatakan, sebelum  meninggal, Tarigan sempat permisi untuk buang air ke kamar mandi. “Abang itu sempat pegang bahu aku. Dia bilang permisi ke kamar mandi buang air. Kami duduk-duduk di Pos Lantas sebelum apel pagi. Aku sangat terkejut dia sudah meninggal pula,”ujar Hendra sedih.

Beberapa rekan korban lainnya menyatakan, korban memang memiliki penyakit yang belum sembuh. Selama ini dia sering jatuh saat sakitnya kumat. Rekannya juga sering menolong dan mengangkatnya ketika penyakitnya kambuh.

Sebelumnya, Tarigan pernah jatuh pagi hari di jalan, di penjagaan, dan di tempat-tempat lain, tapi selamat dan kembali normal. ”Kali ini kami tak lihat. Kasihan dia, tapi mau bilang apa lagi. Penyakitnya kalau kumat, almarhum sering kejang-kejang dan dari mulut keluar buih,”ujar sejumlah rekan Tarigan.

Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu PB, SH didampingi Wakapolsek AP. P Bangun serta Kanit Reskrim, AKP P. Samosir, SH, Kanit Patroli AKP P. Ketaren, SH serta Kanit Lantas AKP A. Tampubolon, SH menyatakan kematian Tarigan tiba-tiba.

“Kita sudah upayakan untuk menyelamatkannya. Tapi Tuhan mungkin berkehendak lain, kita hanya bisa ucapkan turut berduka cita. Aiptu Estepanus Tarigan dikenal disiplin dalam menjalankan tugasnya. Selamat jalan saudaraku, kata Darwin dengan mata berkaca-kaca sambil berlalu menuju rumah duka. (roy/deo)

Foto: Roy/Posmetro Medan Aiptu Estepanus Tarigan saat diperiksa di Puskesmas Pancurbatu.
Foto: Roy/Posmetro Medan
Aiptu Estepanus Tarigan saat diperiksa di Puskesmas Pancurbatu.

SUMUTPOS.CO – Polsek Pancurbatu tiba-tiba heboh. Aiptu Estepanus Tarigan, anggota bagian Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di sana ditemukan tewas di bak kamar mandi Unit Lalulintas Polsek tersebut, Selasa (12/11) sekira pukul 06.30 WIB.

Tewasnya pria 55 tahun ini pertama kali diketahui Aiptu R Simamora, anggota Unit Lantas ketika hendak ke kamar mandi. Semula Simamora mengira korban lagi membersihkan bak di kamar mandi. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas setempat, namun nyawanya tak tertolong lagi. Sebab-sebab kematian korban diduga akibat penyakit ayan yang dideritanya selama ini kambuh dan terhirup air dalam bak.

Info dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN) di Mapolsek Pancurbatu, pagi itu Tarigan hendak melaksanakan tugas sehari-harinya di bagian SPK. Namun sebelum menggantikan teman-temannya yang piket malam, Tarigan yang dikenal disiplin dalam menjalankan tugas itu, sempat singgah di kamar mandi di halaman depan komando.

Setelah beberapa menit berada di dalam, Aiptu R Simamora juga bermaksud ke kamar mandi. Begitu membuka pintu, Simamora mengira Tarigan tengah membersihkan bak karena melihat posisi kepalanya membungkuk. Karena itu, ia pun mengurungkan niatnya. Tapi setelah ditunggu-tunggu Tarigan tak juga keluar, Simamora masuk kembali.

Melihat posisi Tarigan tetap berada di bak air dan kepalanya menjulur ke air, Simamora coba menyentuhnya. Akan tetapi Tarigan tidak bergerak lagi. Simamora segera memberitahukan rekan-rekannya sekaligus melaporkannya kepada Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu PB SH. Dalam hitungan menit, kamar mandi Unit Lantas Polsek Pancurbatu dikerumuni puluhan personel kepolisian.

Seketika itu juga Tarigan yang masih memakai pakaian dinas dilarikan ke Puskesmas setempat dengan mobil patroli polisi. Namun nyawa Tarigan sudah tidak dapat diselamatkan. Saat berada di Puskesmas Pancurbatu, personil Polsekta Pancurbatu baik perwira, anggota, PNS dan PHL maupun warga sekitar yang mengatahui kejadian segera memenuhi ruang Puskesmas Pancurbatu. Kepala Puskesmas Pancurbatu dr. Susi Sembiring sempat memberikan pertolongan kepada korban, namun upayanya gagal.

Pihak keluarga Tarigan yang datang ke Puskesmas Pancurbatu sempat menjerit hiteris.

Korban yang meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, selanjutnya diboyong ke rumah duka Jalan Pintu Air IV Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor untuk disemayamkan. Briptu Hendra Sembiring, salah satu rekan kerja Tarigan kepada POSMETRO MEDAN mengatakan, sebelum  meninggal, Tarigan sempat permisi untuk buang air ke kamar mandi. “Abang itu sempat pegang bahu aku. Dia bilang permisi ke kamar mandi buang air. Kami duduk-duduk di Pos Lantas sebelum apel pagi. Aku sangat terkejut dia sudah meninggal pula,”ujar Hendra sedih.

Beberapa rekan korban lainnya menyatakan, korban memang memiliki penyakit yang belum sembuh. Selama ini dia sering jatuh saat sakitnya kumat. Rekannya juga sering menolong dan mengangkatnya ketika penyakitnya kambuh.

Sebelumnya, Tarigan pernah jatuh pagi hari di jalan, di penjagaan, dan di tempat-tempat lain, tapi selamat dan kembali normal. ”Kali ini kami tak lihat. Kasihan dia, tapi mau bilang apa lagi. Penyakitnya kalau kumat, almarhum sering kejang-kejang dan dari mulut keluar buih,”ujar sejumlah rekan Tarigan.

Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu PB, SH didampingi Wakapolsek AP. P Bangun serta Kanit Reskrim, AKP P. Samosir, SH, Kanit Patroli AKP P. Ketaren, SH serta Kanit Lantas AKP A. Tampubolon, SH menyatakan kematian Tarigan tiba-tiba.

“Kita sudah upayakan untuk menyelamatkannya. Tapi Tuhan mungkin berkehendak lain, kita hanya bisa ucapkan turut berduka cita. Aiptu Estepanus Tarigan dikenal disiplin dalam menjalankan tugasnya. Selamat jalan saudaraku, kata Darwin dengan mata berkaca-kaca sambil berlalu menuju rumah duka. (roy/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/