SUMUTPOS.CO – ”Mujizat Tuhan, kami selamat dari kecelakaan itu.”
Kalimat bernada syukur inilah yang terlontar dari mulut Rotua (45), satu dari 9 korban kecelakaan Bus Sinar Murni kontra truk Fuso di Jl. Siantar Parapat, tepatnya di Nagori Sibaganding, Kec. Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Selasa (11/11).
Meski harus menjalani perawatan di ruang inap Mawar 307 RS Vita Insani, tapi Rotua tampak girang sembari memeluk erat anak dan suaminya, Purba Simatupang (49) yang datang menjenguk.
Saat kecelakaan terjadi, ia mengaku tak tau persis bagaimana mulanya. Hanya saja, tiba-tiba truk tersebut menghantam bus yanag mereka tumpangi dari samping kiri hingga rusak parah. “Waktu itu aku duduk di depan. Melihat hancurnya bus itu, aku tak nyangka bisa selamat,” terang warga Jl. SKI, Kec. Siantar Simarimbun, Siantar. Meski duduk di samping sopir, tapi korban mengaku tak terjepit oleh badan bus yang ringsek. Bahkan, saat itu ia dengan cepat berhasil dikeluarkan Frengki Siringo-ringo (35), adiknya yang turut jadi penumpang dalam bus itu.
Lebih lanjut, Rotua yang masih terbaring lemah di bangsal karena mengalami luka di kepala, tangan dan kakinya itu menuturkan, pagi hari sebelum kejadian, ia dan 8 orang korban lain yang semuanya bertetangga itu berangkat dari Jl. DI Panjaitan untuk berjualan ke Tiga Raja, Kel. Parapat ,Kec. Girsang Sirpangan Bolon. Seperti biasa, mereka pun menumpangi bus Tunas Jaya yang dikemudikan Manik (45), warga Kel. Parapat. “Kami memang sudah langganan manaiki bus tersebut, yang pergi 3 kali dalam seminggu. Karena kami jualan di Tiga Raja juga tiga kali seminggu,” ujarnya seraya menerangkan, 3 kali dalam seminggu itu masing-masing Selasa, Kamis dan Sabtu.
Masih kata Rotua, saat hendak pergi maupun di perjalanan, mereka tak ada yang memiliki firasat buruk. Hanya saja, ia sangat terkejut akibat kejadian tersebut. Sementara, Frengky Siringo-ringo juga mengaku tak mengetahui persis peristiwa kecelakaan tersebut, Apalagi saat itu, ia tertidur di bus yang posisi duduknya tepat di dekat pintu samping. “Aku terbangun saat terjadi kecelakaan itu, karena aku ingat kakakku ada di depan, aku turun dan langsung menyelamatkannya,” ujarnya. Dikatakanya, saat mengeluarkan semua korban, yang paling sulit keluarkan adalah sopir bus tersebut, karena tubuhnya sedikit terjepit. “Evakuasi korban dikeluarkan sekira 2 jam.
Untungnya tak ada korban nyawa,” ujarnya sereya mengaku hanya mengalami luka-luka ringan. Korban lainnya, Jasinta Marbun (35) yang mengalami luka dibagian pelipis dan kepalanya, juga mengaku tak mengetahui persis kecelaakaan tersebut. Sementara itu, Manik yang mengemudikan bus, saat ini belum bisa diwawancarai karena ia masih dulit untuk berbicara karena kondisinya masih lemah. Data yang dikumpulkan kru koran ini, sebanyak 6 orang masih menjalani perawatan di RS Vita Insani. Rotua Siringo-Ringo (48), Jasinta Marbun (35), Rumondang Siringo-ringo (45), Bertha Hutagalung (49), Anna br Panggabean (40) dan Manik (45), adalah nama para korban. Sementara 3 korban lainnya, Frengky Siringo-ringo (31), Timbul Siringo-ringo (36), dan Pardede tak dirawat karena hanya menderita luka ringan. (smg/deo)