TAPTENG- Pembangunan dan pengembangan Barus menjadi perhatian Amri-RE kedepan. Selain potensi alamnya, sejarah kejayaan Barus pada masa lalu amat layak digali untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sekitar lewat sejumlah program pengembangan pariwisata.
Demikian cawagubsu Dr RE Nainggolan, Senin (11/2) di Barus saat mengukuhkan Tim Relawan Teman Perjuangan Amri Tambunan (Tepat) dengan Ketua Ustad Sodikin Lubis dan dihadiri tokoh agama setempat Pastor Rantinus Manalu dan tokoh agama lainnya.
Turut hadir Ny RE boru Sihombing, para sahabat RE yaitu JA Ferdinandus (Sumatera Berdoa), mantan Bupati Tapteng Lundu Panjaitan, mantan Bupati Dairi IS Sitohang, Dr Edward Simanjuntak, Jadi Pane, Efin Romulo Naibaho, Gabriel Nainggolan, Toga Nainggolan, Saut Pardede, dan para putra Barus Dr Bahdin Nur Tandjung, dr Marzuki Nainggolan, Radjoki Nainggolan, dan lain-lain.
RE Nainggolan menyampaikan, kota Barus terletak di pinggir Pantai Barat Sumatera sebagai kota Emporium dan pusat peradaban di jaman dahulu yang juga disebut Fansur.
Pada masa lalu Kapur Barus dan rempah-rempah merupakan salah satu komoditas perdagangan yang sangat berharga dari daerah ini dan diperdagangkan sampai ke Arab, dan Parsia.
‘’Saat ini sangat susah menemui pohon kapur barus,’’ katanya. Barus sebagai kota tua, lanjutnya, menjadi tujuan wisata bagi para arkeolog dari dalam dan luar negeri. (adv)
TAPTENG- Pembangunan dan pengembangan Barus menjadi perhatian Amri-RE kedepan. Selain potensi alamnya, sejarah kejayaan Barus pada masa lalu amat layak digali untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sekitar lewat sejumlah program pengembangan pariwisata.
Demikian cawagubsu Dr RE Nainggolan, Senin (11/2) di Barus saat mengukuhkan Tim Relawan Teman Perjuangan Amri Tambunan (Tepat) dengan Ketua Ustad Sodikin Lubis dan dihadiri tokoh agama setempat Pastor Rantinus Manalu dan tokoh agama lainnya.
Turut hadir Ny RE boru Sihombing, para sahabat RE yaitu JA Ferdinandus (Sumatera Berdoa), mantan Bupati Tapteng Lundu Panjaitan, mantan Bupati Dairi IS Sitohang, Dr Edward Simanjuntak, Jadi Pane, Efin Romulo Naibaho, Gabriel Nainggolan, Toga Nainggolan, Saut Pardede, dan para putra Barus Dr Bahdin Nur Tandjung, dr Marzuki Nainggolan, Radjoki Nainggolan, dan lain-lain.
RE Nainggolan menyampaikan, kota Barus terletak di pinggir Pantai Barat Sumatera sebagai kota Emporium dan pusat peradaban di jaman dahulu yang juga disebut Fansur.
Pada masa lalu Kapur Barus dan rempah-rempah merupakan salah satu komoditas perdagangan yang sangat berharga dari daerah ini dan diperdagangkan sampai ke Arab, dan Parsia.
‘’Saat ini sangat susah menemui pohon kapur barus,’’ katanya. Barus sebagai kota tua, lanjutnya, menjadi tujuan wisata bagi para arkeolog dari dalam dan luar negeri. (adv)