30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

DPRD Sumut Dorong Pembangunan Infrastruktur di Karo

Ilustrasi .

KARO, SUMUTPOS.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD) Sumut mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo membangun infrastruktur transportasi lalu lintas tipe B di terminal Tanah Karo.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Sumut, Yasir Ridho Lubis dalam pertemuan DPRD Sumut dengan DPRD Kabupaten Karo, guna membahas tentang transportasi lalu lintas ke Tanah Karo tipe B di ruang Badan Musyawarah (Banmus) kantor DPRD Sumut, Kamis (12/3).

“Kita akan mendorong untuk ke depannya membangun infrastruktur di sana sesuai harapan pemerintah Tanah Karo. Apalagi, terminal tipe C sudah tidak memadai lagi,” ujar Yasir Ridho kepada Sumut Pos usai pertemuan.

Dalam pertemuan itu, lanjutnya, juga dihadiri DPR-RI yang melakukan kunjungan kerja ke DPRD Sumut. Mereka ikut serta membahas pembangunan infrastruktur itu.

Dikatakan Yasir, Gubernur Sumut Eddy Rahmayadi telah mewacanakan ingin membangun jalan alternatif ke Kabupaten Karo. Pembangunan itu berupa Jembatan Layang Kelok 11 di jalur Medan-Berastagi, yang rencananya akan dibangun paling lambat pertengahan tahun 2020.

“Kita mendorong pembangunan ini demi kemaslahatan umat. Apalagi, kemacetan selama ini sudah sangat parah di sana. Bahkan setiap menuju Tanah Karo, hingga 5 jam kita berada di jalan. Selain itu, tanahnya juga kerap longsor jika musim penghujan,” ungkapnya.

Ia berharap, infrastruktur nantinya yang akan dibangun jalannya bisa lebih bagus, lebih luas dan memberikan kenyamanan bagi pengendara pengguna jalan. “Kita harap waktu yang digunakan di jalan menuju Tanah Karo, hanya memakan waktu singkat, jika memungkinkan sekitar 30 menit-1 jam saja sudah tiba disana. Semoga terealisasi,” harapnya.

Menurutnya, jika membangun infrastruktur yang bagus pasti akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karo. Dan tentunya, pembangunan ini dapat meningkatkan wisatawan yang bukan hanya domestik semata, tetapi juga menarik wisatawan asing.

Ia menambahkan, selain pembangunan infrastruktur, Pemkab Karo juga akan membangun wisata alam, yakni Taman Hutan Raya (Tahura). Ini akan lebih diperindah lagi agar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang saat ingin berwisata kesana. Tentunya Berastagi bisa menjadi ikon bagi Sumut. “Bukan hanya sekedar menikmati pemandangan hutan dan binatang, tetapi ada juga tempat hiburan, hotel untuk para wisatawan,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, pembangunan Jembatan Layang Kelok 11 di jalur Medan-Berastagi akan segera dimulai. Yakni paling lambat pertengahan tahun 2020. Pembangunan ini bertujuan untuk menghindari kemacetan yang semakin parah di jalur tersebut.

Eddy mengungkapkan dalam pidatonya beberapa waktu lalu dalam tayangan berbentuk animasi. Ia memaparkan akan terus mendorong Karo membenahi infrastrukturnya menuju objek wisata yang andal serta tidak lagi mengalami kemacetan.

Adapun, dari paparan dan tayangan animasi itu, ada sejumlah titik yang akan dibangun jembatan layang. Seperti di Sibolangit sepanjang 384 meter dan di Kelok 11 Bandar Baru sepanjang 1.600 meter.

Edy juga berjanji akan membenahi Tahura sesuai kearifan lokal Budaya Karo. Sehingga bangunan desain Siwaluh Jabu (desain Rumah Adat Karo) harus segera diselesaikan oleh Pemkab Karo.

Selain itu, ia juga menyampaikan kepada Bupati Karo supaya tahun 2020 ini, mulai dari gerbang pintu masuk Tahura, sebagai simbol wajah Kota Berastagi, segera buatkan master plan kiri kanan jalan, agar ditanam sejenis bunga.

“Ini tujuannya, agar ada ikon yang dikenal saat memasuki Kota Berastagi. Ini bukan main-main. Nanti Provinsi Sumut akan menampung anggarannya. Saya harap, Pemkab Karo segera siapkan master plannya. Ingat, nanti saya tagih. Biar Karo maju dan bermartabat,” tegas Edy. (mag-1/han)

Ilustrasi .

KARO, SUMUTPOS.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD) Sumut mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo membangun infrastruktur transportasi lalu lintas tipe B di terminal Tanah Karo.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Sumut, Yasir Ridho Lubis dalam pertemuan DPRD Sumut dengan DPRD Kabupaten Karo, guna membahas tentang transportasi lalu lintas ke Tanah Karo tipe B di ruang Badan Musyawarah (Banmus) kantor DPRD Sumut, Kamis (12/3).

“Kita akan mendorong untuk ke depannya membangun infrastruktur di sana sesuai harapan pemerintah Tanah Karo. Apalagi, terminal tipe C sudah tidak memadai lagi,” ujar Yasir Ridho kepada Sumut Pos usai pertemuan.

Dalam pertemuan itu, lanjutnya, juga dihadiri DPR-RI yang melakukan kunjungan kerja ke DPRD Sumut. Mereka ikut serta membahas pembangunan infrastruktur itu.

Dikatakan Yasir, Gubernur Sumut Eddy Rahmayadi telah mewacanakan ingin membangun jalan alternatif ke Kabupaten Karo. Pembangunan itu berupa Jembatan Layang Kelok 11 di jalur Medan-Berastagi, yang rencananya akan dibangun paling lambat pertengahan tahun 2020.

“Kita mendorong pembangunan ini demi kemaslahatan umat. Apalagi, kemacetan selama ini sudah sangat parah di sana. Bahkan setiap menuju Tanah Karo, hingga 5 jam kita berada di jalan. Selain itu, tanahnya juga kerap longsor jika musim penghujan,” ungkapnya.

Ia berharap, infrastruktur nantinya yang akan dibangun jalannya bisa lebih bagus, lebih luas dan memberikan kenyamanan bagi pengendara pengguna jalan. “Kita harap waktu yang digunakan di jalan menuju Tanah Karo, hanya memakan waktu singkat, jika memungkinkan sekitar 30 menit-1 jam saja sudah tiba disana. Semoga terealisasi,” harapnya.

Menurutnya, jika membangun infrastruktur yang bagus pasti akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karo. Dan tentunya, pembangunan ini dapat meningkatkan wisatawan yang bukan hanya domestik semata, tetapi juga menarik wisatawan asing.

Ia menambahkan, selain pembangunan infrastruktur, Pemkab Karo juga akan membangun wisata alam, yakni Taman Hutan Raya (Tahura). Ini akan lebih diperindah lagi agar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang saat ingin berwisata kesana. Tentunya Berastagi bisa menjadi ikon bagi Sumut. “Bukan hanya sekedar menikmati pemandangan hutan dan binatang, tetapi ada juga tempat hiburan, hotel untuk para wisatawan,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, pembangunan Jembatan Layang Kelok 11 di jalur Medan-Berastagi akan segera dimulai. Yakni paling lambat pertengahan tahun 2020. Pembangunan ini bertujuan untuk menghindari kemacetan yang semakin parah di jalur tersebut.

Eddy mengungkapkan dalam pidatonya beberapa waktu lalu dalam tayangan berbentuk animasi. Ia memaparkan akan terus mendorong Karo membenahi infrastrukturnya menuju objek wisata yang andal serta tidak lagi mengalami kemacetan.

Adapun, dari paparan dan tayangan animasi itu, ada sejumlah titik yang akan dibangun jembatan layang. Seperti di Sibolangit sepanjang 384 meter dan di Kelok 11 Bandar Baru sepanjang 1.600 meter.

Edy juga berjanji akan membenahi Tahura sesuai kearifan lokal Budaya Karo. Sehingga bangunan desain Siwaluh Jabu (desain Rumah Adat Karo) harus segera diselesaikan oleh Pemkab Karo.

Selain itu, ia juga menyampaikan kepada Bupati Karo supaya tahun 2020 ini, mulai dari gerbang pintu masuk Tahura, sebagai simbol wajah Kota Berastagi, segera buatkan master plan kiri kanan jalan, agar ditanam sejenis bunga.

“Ini tujuannya, agar ada ikon yang dikenal saat memasuki Kota Berastagi. Ini bukan main-main. Nanti Provinsi Sumut akan menampung anggarannya. Saya harap, Pemkab Karo segera siapkan master plannya. Ingat, nanti saya tagih. Biar Karo maju dan bermartabat,” tegas Edy. (mag-1/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/