30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wabah PMK Tidak Menular ke Manusia

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (Ketapang) Kota Tebingtinggi, Marimbun Marpaung menyatakan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi tidak menular kepada manusia.

“Akan dilakukan koordinasi dengan pihak Provinsi Sumatera Utara apabila ada ditemukan PMK hewan sapi di wilayah Kota Tebingtinggi. Penyakit ini tidak menular kepada manusia,” jelas Marimbun di kantornya Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi ketika menerima kunjungan dari pihak Polres Tebingtinggi, Jumat (13/5).

Marimbun kembali mengimbau kepada seluruh warga Kota Tebingtinggi yang memiliki ternak sapi agar melaporkan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Peternakan Kota Tebingtinggi apabila mendapati hewan ternak sapi mengalami penyakit mulut dan kaki, karena dua bulan mendatang akan ada perayaan Hari Raya Idul Adha, akan banyak warga menyembeli hewan sapi.

Ciri-ciri penyakit penyakit mulut dan kaki hewan sapi adalah hewan tersebut mengalami demam tinggi, pembengkakan kelenjar di bawah rahang sekitar mulut dan muncung, gusi, kuku melepuh, mulut berbusa, sebagian muncul luka melepuh di lidah dan rongga mulut.

“Hewan ternak sapi akan mengalami pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku. Tidak mau makan, gemetar dan sulit berdiri, bernafas dengan cepat, menular sangat cepat dan penurunan berat badan hewan ternak sapi,” papar Marimbun.

Marimbun kembali memaparkan, bahwa sampai saat ini sesuai dengan laporan dari petugas kesehatan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Pertenarkan Kota Tebingtinggi belum ditemukan adanya wabah penyakit mulut dan kuku hewan sapi, domba, kambing, dan hewan ternak babi, tetapi menghadapi wabah penyakit hewan ini, pihaknya akan tetap melakukan koordinasi dengan pihak yang ada seperti pihak kepolisian Polres Tebingtinggi.

“Kita akan melakukan rapat koordinasi bersama dengan instansi terkait untuk mengambil langkah-langkah dalam mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kaki hewan ternak sapi, serta akan melakukan sosialisasi untuk masyarakat peternak sapi di wilayah Kota Tebingtinggi, karena saat ini di wilayah Aceh sudah ditemukan wabah tersebut,” pungkasnya. (ian/azw)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (Ketapang) Kota Tebingtinggi, Marimbun Marpaung menyatakan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi tidak menular kepada manusia.

“Akan dilakukan koordinasi dengan pihak Provinsi Sumatera Utara apabila ada ditemukan PMK hewan sapi di wilayah Kota Tebingtinggi. Penyakit ini tidak menular kepada manusia,” jelas Marimbun di kantornya Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi ketika menerima kunjungan dari pihak Polres Tebingtinggi, Jumat (13/5).

Marimbun kembali mengimbau kepada seluruh warga Kota Tebingtinggi yang memiliki ternak sapi agar melaporkan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Peternakan Kota Tebingtinggi apabila mendapati hewan ternak sapi mengalami penyakit mulut dan kaki, karena dua bulan mendatang akan ada perayaan Hari Raya Idul Adha, akan banyak warga menyembeli hewan sapi.

Ciri-ciri penyakit penyakit mulut dan kaki hewan sapi adalah hewan tersebut mengalami demam tinggi, pembengkakan kelenjar di bawah rahang sekitar mulut dan muncung, gusi, kuku melepuh, mulut berbusa, sebagian muncul luka melepuh di lidah dan rongga mulut.

“Hewan ternak sapi akan mengalami pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku. Tidak mau makan, gemetar dan sulit berdiri, bernafas dengan cepat, menular sangat cepat dan penurunan berat badan hewan ternak sapi,” papar Marimbun.

Marimbun kembali memaparkan, bahwa sampai saat ini sesuai dengan laporan dari petugas kesehatan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Pertenarkan Kota Tebingtinggi belum ditemukan adanya wabah penyakit mulut dan kuku hewan sapi, domba, kambing, dan hewan ternak babi, tetapi menghadapi wabah penyakit hewan ini, pihaknya akan tetap melakukan koordinasi dengan pihak yang ada seperti pihak kepolisian Polres Tebingtinggi.

“Kita akan melakukan rapat koordinasi bersama dengan instansi terkait untuk mengambil langkah-langkah dalam mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kaki hewan ternak sapi, serta akan melakukan sosialisasi untuk masyarakat peternak sapi di wilayah Kota Tebingtinggi, karena saat ini di wilayah Aceh sudah ditemukan wabah tersebut,” pungkasnya. (ian/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/